Jangan Asramakan Anakmu


Senin (9/1/2012) kemarin saya bersilaturahmi dan berguru kepada orang-orang berilmu di Bogor. Saya ingin mendapat inspirasi dari mereka tentang apa-apa yang bisa saya lakukan untuk kemajuan Bogor dan bisa diterapkan untuk kemajuan saya pribadi. Sengaja saya menggunakan angkutan kota (angkot) dan ojek untuk berkunjung ke tempat mereka. Walau malamnya saya kemudian meriang karena masuk angin, saya mendapat banyak inspirasi dari para sesepuh Bogor tersebut.

Salah satu ilmu bergizi saya peroleh dari Farid Poniman, seorang yang mendalami tentang kerja otak manusia. Beliau ini sengaja berguru hingga S-3 di Malaysia untuk memperdalam ilmunya. Intisari ilmu yang saya peroleh darinya adalah, “Jangan asramakan anakmu sebelum usianya lebih dari 12 tahun.”

Menurut beliau, anak-anak di bawah usia 12 tahun gelombang otaknya harus dominan gelombang Alpha. Mereka harus lebih banyak bermain, bergembira, dan belajar dengan cara yang menyenangkan serta sering mendapat pelukan dari orang tuanya. Pilihlah sekolah yang tidak terlalu banyak memberikan PR (pekerjaan rumah). Dan jangan sekali kali anak-anak di bawah 12 tahun dikirim ke Asrama termasuk pesantren sekalipun. Bila Anda lakukan ini, Anda menghancurkan masa depan mereka.

Anak-anak masih mudah depresi menghadapi lingkungannya, dan saat ini terjadi ia harus mendapat pelukan dari orang tuanya. Hal tersebut sejalan dengan riset yang dilakukan University of Bologna di Italia yang menyarankan kita untuk memberikan pelukan pada anak yang sedang mengalami masalah dan depresi.

Menurut hasil riset itu ternyata pelukan lebih efektif ketimbang obat-obat antidepresi. Ini terlihat pada anak-anak yang mengalami depresi dan diberikan obat antidepresan, ternyata mereka memiliki kecenderungan untuk kembali depresi. Hal berbeda terjadi pada anak yang didampingi orangtuanya untuk melalui periode depresi. Bahkan hanya dengan pelukan hangat dari kedua orangtuanya, anak yang mengalami depresi bisa lebih percaya diri untuk menyelesaikan masalah.

Hasil penelitian di Duke University dan University of Adelaide di Australia juga menyatakan bahwa pelukan dan sentuhan bisa memicu perubahan kemiawi otak. Perubahan itu berupa peningkatan kadar inteleukin 10, yakni sejenis molekul di otak yang menghambat efek berbagai jenis narkoba. Dengan kata lain, anak-anak yang sering mendapat pelukan tidak akan mudah terkena narkoba dan hal-hal negatif lainnya.

Niat baik orang tua yang mengirimkan anaknya ke asram atau pesantren sebelum usianya 12 tahun kemungkinan besar akan berdampak buruk bagi pertumbuhan anak itu di masa depan. Boleh jadi ia hebat saat ini, boleh jadi ia telihat gembira saat ini. Tetapi di masa tua peluang menjadi “trouble makernya” sangatlah besar.

Jadi, boleh percaya atau tidak, tapi saran saya jangan coba-coba mengirimkan anak Anda ke asrama sebelum usianya 12 tahun. Seperti pesan iklan obat gosok, “Untuk anak kok coba-coba….”

Salam SuksesMulia!


Sumber :jamilazzaini.com

Posting Komentar untuk "Jangan Asramakan Anakmu"