Kepung Konsulat AS di Medan, HTI Minta Indonesia Putuskan Hubungan Diplomatik Dengan AS
Gelombang demonstrasi beredarnya film Innocence Of Muslims di Medan terus bergulir. Setidaknya dalam satu hari ini dua aksi demonstrasi berlangsung di Konsulat Jenderal (Konjen) AS di gedung Uniland, Jalan MT Haryono Medan, secara bergantian yakni ratusan massa Hizbut Tahrir (HTI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Rabu (19/9).
Ustadz Azwir Ibnu Aziz saat berorasi di depan kantor Konsulat Jenderal (Konjen) AS, menyerukan agar pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat karena film Innocence Of Muslims telah menghina seluruh umat Islam di dunia ini.
"Selama ini pemerintah AS tidak hanya merampas kekayaan dari bumi Indonesia dan melakukan pelanggaran Hak Azasi Manusia, namun kini telah menghina umat Islam di seluruh dunia. Kita tidak pernah menghina Tuhan mereka, tapi mereka telah menghina Nabi Muhammad. Mari kita bersatu menentang Amerika. Penghina Nabi Muhammad layak dihukum mati," teriaknya.
Ia juga mengaku kecewa dengan pemerintahan indonesia yang tidak berani mengambil langkah diplomatis terkait film tersebut, padahal Indonesia merupakan umat islammnya mayoritas.
"Jangan-jangan negara Indonesia merupakan negara boneka Amerika Serikat. Sudah berkali-kali mendesak pemerintah RI agar memutuskan hubungan diplomatik dengan AS namun tidak pernah mendapat tanggapan," ucapnya.
Hizbut Tahrir Indonesia juga menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk bahu membahu membela kehormatan Nabi Muhammad dan menolak keras setiap paham atau doktrin yang tidak Islami seperti doktrin tentang HAM, sekulerisme dan liberalisme serta sungguh-sungguh berjuang menegakkan khilafah.
"Karena hanya khilafahlah yang akan secara nyata menghentikan semua penghinaan itu, serta melindungi kehormatan Islam dan ummatnya, sebagaimana pernah ditunjukkan oleh Khalifah Abdul Hamid II terhadap Prancis dan Inggris yang hendak mementaskan dram karya Voltaire, yang menghina Nabi Muhammad SAW dengan mengajak berjihad menghentikan rencana tersebut," ucapnya.
Sementara itu setelah ratusan masa HTI yang melakukan aksi unjuk rasa, datang lagi gelombang masa dari IMM kota Medan yang menyerukan hal yang sama dengan HTI. Dalam orasinya, koordinator lapangan IMM Kota Medan, Immawan Muhammad Gusti mengatakan film yang berisi penghinaan terhadap Rasulullah tersebut menunjukkan bahwa rasul itu lemah, rakus, berprilaku buruk, hidung belang, pembohong, kikir. Parahnya lagi, Rasullah juga disebut sebagai sebagai penjahat perang.
"Sudah jelas, ini merupakan penghinaan bagi umat muslim, dan kita juga tidak bisa berdiam diri dan harus memberikan perlawanan," ucapnya membakart semangat puluhan an massa IMM.IMM juga menuntut Nakoula Basseley sang sutradara harus meminta maaf kepada seluruh umat muslim sedunia. "Hukum sutradara film tersebut dengan tegas dan ia harus minta maaf," ucapnya. [mzf/GM]
Ustadz Azwir Ibnu Aziz saat berorasi di depan kantor Konsulat Jenderal (Konjen) AS, menyerukan agar pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat karena film Innocence Of Muslims telah menghina seluruh umat Islam di dunia ini.
"Selama ini pemerintah AS tidak hanya merampas kekayaan dari bumi Indonesia dan melakukan pelanggaran Hak Azasi Manusia, namun kini telah menghina umat Islam di seluruh dunia. Kita tidak pernah menghina Tuhan mereka, tapi mereka telah menghina Nabi Muhammad. Mari kita bersatu menentang Amerika. Penghina Nabi Muhammad layak dihukum mati," teriaknya.
Ia juga mengaku kecewa dengan pemerintahan indonesia yang tidak berani mengambil langkah diplomatis terkait film tersebut, padahal Indonesia merupakan umat islammnya mayoritas.
"Jangan-jangan negara Indonesia merupakan negara boneka Amerika Serikat. Sudah berkali-kali mendesak pemerintah RI agar memutuskan hubungan diplomatik dengan AS namun tidak pernah mendapat tanggapan," ucapnya.
Hizbut Tahrir Indonesia juga menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk bahu membahu membela kehormatan Nabi Muhammad dan menolak keras setiap paham atau doktrin yang tidak Islami seperti doktrin tentang HAM, sekulerisme dan liberalisme serta sungguh-sungguh berjuang menegakkan khilafah.
"Karena hanya khilafahlah yang akan secara nyata menghentikan semua penghinaan itu, serta melindungi kehormatan Islam dan ummatnya, sebagaimana pernah ditunjukkan oleh Khalifah Abdul Hamid II terhadap Prancis dan Inggris yang hendak mementaskan dram karya Voltaire, yang menghina Nabi Muhammad SAW dengan mengajak berjihad menghentikan rencana tersebut," ucapnya.
Sementara itu setelah ratusan masa HTI yang melakukan aksi unjuk rasa, datang lagi gelombang masa dari IMM kota Medan yang menyerukan hal yang sama dengan HTI. Dalam orasinya, koordinator lapangan IMM Kota Medan, Immawan Muhammad Gusti mengatakan film yang berisi penghinaan terhadap Rasulullah tersebut menunjukkan bahwa rasul itu lemah, rakus, berprilaku buruk, hidung belang, pembohong, kikir. Parahnya lagi, Rasullah juga disebut sebagai sebagai penjahat perang.
"Sudah jelas, ini merupakan penghinaan bagi umat muslim, dan kita juga tidak bisa berdiam diri dan harus memberikan perlawanan," ucapnya membakart semangat puluhan an massa IMM.IMM juga menuntut Nakoula Basseley sang sutradara harus meminta maaf kepada seluruh umat muslim sedunia. "Hukum sutradara film tersebut dengan tegas dan ia harus minta maaf," ucapnya. [mzf/GM]
Posting Komentar untuk "Kepung Konsulat AS di Medan, HTI Minta Indonesia Putuskan Hubungan Diplomatik Dengan AS"