Mantan petinggi BAIS: "Bongkar saja pertemuan petinggi BNPT di Markas Kopassus Kartosuro!"
"Saya baca di media, tiga bulan sekitar bulan Juni sebelum ada
'teror' Solo, ada pertemuan petinggi BNPT dengan pejabat militer dan
polisi seluruh Jawa Tengah di markas Kopassus Kartosuro yang katanya
membahas penanggulangan antiteror. Apa gunanya pertemuan itu kok
tiba-tiba ada 'teror'," kata mantan Komandan Satgas Intel Badan
Intelijen Strategis (BAIS) Laksamana Pertama TNI Purn Mulyo Wibisono
kepada itoday, Sabtu (8/9/2012).
Untuk diketahui, pertemuan di markas Kopassus Kartosuro yang dimaksud Mulyo terjadi pada Kamis, 21 Juni 2012.
Menurut Mulyo, pertemuan itu seharusnya sudah mengetahui jaringan
"teroris", termasuk yang terbaru dan dapat mengantisipasi adanya
"teror", terlebih lagi di Solo.
"Pertemuan BNPT di Kartosuro masih wilayah Solo yang katanya sumber
"teroris", masih juga kecolongan. Saya minta pertemuan itu dibongkar
saja, apa sih isinya, biar masyarakat tahu dan tidak curiga sepak
terjang BNPT dan Densus," ungkap Mulyo.
Mulyo mencurigai kemunculan "teroris" Solo kemungkinan rekayasa pihak
BNPT untuk mendapatkan kucuran dana. "Kemunculan 'teroris' itu
menguntungkan polisi dan BNPT. Mereka mendapatkan keuntungan dari proyek
'teroris'," jelasnya.
Ia juga mengatakan, dalam menjalankan "proyek terorisme" itu, pihak
BNPT bisa juga melakukan operasi intelijen dengan menyusup kepada
orang-orang yang ingin melakukan "teror".
"Memunculkan 'teror' itu biasa dalam operasi intelijen agar
orang-orang yang diduga 'teroris' itu muncul. Dan dengan munculnya
'teroris' akan memberikan keuntungan bagi polisi dan BNPT," pungkasnya.
Keterangan foto: Direktur Penindakan BNPT Brigjen (Pol) Petrus Reinhard Golose sesaat usai pertemuan di markas Kopassus Kartosuro (21/6/2012)
(salam-online/arrahmah/BringBackIslam)
Posting Komentar untuk "Mantan petinggi BAIS: "Bongkar saja pertemuan petinggi BNPT di Markas Kopassus Kartosuro!""