Bowe Bergdahl; Ditahan Pejuang Taliban, Masuk Islam, & Menjadi Pelatih Kaum Mujahidin
Setelah
menghilang dari markasnya pada tahun 2009, ia memberitahu orangtuanya
tentang betapa ia sangat frustrasi akan perang Afghanistan dan malu
menjadi orang Amerika.
Bergdahl, sekarang 28 tahun, ditahan
selama hampir tiga tahun dan satu-satunya tentara Amerika yang ditahan
oleh para pejuang Taliban, setelah hilang di provinsi timur laut
Afghanistan.
Keluarga Bergdahl, dari Hailey di Idaho, merilis
sebuah email yang darinya beberapa hari sebelum ia menghilang. “Masa
depan terlalu bagus untuk disia-siakan hanya untuk kebohongan,” tulisnya
dalam email itu.
“Dan hidup ini terlalu singkat untuk
memedulikan kutukan orang lain, serta untuk menghabiskannya dengan
membantu orang-orang bodoh terhadap ide-ide mereka yang salah. Saya
telah melihat ide-ide mereka dan saya bahkan malu menjadi orang Amerika.
Itu semua menjijikkan.”
Tidak cukup sampai di situ, Bergdahl
juga mengkritik atasannya. Ia menyebut komandan batalionnya sebagai
seorang “tua bodoh yang sombong”, dan mengatakan tentara Amerika itu
terdiri dari para “pembohong, penikam dari belakang, bodoh, dan
pengganggu”.
Dia menyimpulkan dengan mengatakan: “Saya minta maaf untuk segalanya. Kengerian yang ditimbulkan Amerika adalah menjijikkan..”
Tiga
tahun lebih bersama pejuang Taliban membuatnya mengenal Islam. Ia jatuh
cinta pada perjuangan kaum Mujahidin. Ia memutuskan menjadi mualaf dan
mengganti namanya menjadi Abdullah. Ia kemudian mewakafkan dirinya
menjadi pelatih para pejuang Taliban dalam merakit bom dan keterampilan
penyergapan.
Seorang Deputi Komandan Taliban di Distrik Paktika,
sebuah wilayah di Afghanistan, Haji Nadeem, mengungkapkan bahwa Bergdahl
memberikan konfirmasi tentang hal itu. Bergdahl juga mengajari Nadeem
cara membongkar telepon selular dan mengubahnya menjadi ‘remote control’
untuk jadi sebuah bom. [sa/islampos/dailymail]
Posting Komentar untuk "Bowe Bergdahl; Ditahan Pejuang Taliban, Masuk Islam, & Menjadi Pelatih Kaum Mujahidin"