PUSHAMI: Isu GKI Yasmin operasi intelijen LSM komprador
JAKARTA - Menjelang perayaan natal
2012 aktivis pendukung jemaat GKI Yasmin akan menyebarkan kartu pos
mendukung eksistensi GKI Yasmin. Upaya itu merupakan bagian dari operasi
intelijen untuk memunculkan konflik berbalut isu intoleransi.
Hal itu disampaikan Direktur Pencegahan Penistaan Agama dan Diskriminasi Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (Pushami) KL Pambudi.
Pambudi menegaskan, sejumlah LSM yang didanai pihak asing berada di
belakang operasi intelijen itu. Salah satunya adalah Setara Institute
yang dikomandani aktivis HAM, Hendardi.
"Isu GKI Yasmin jualan mereka. Jualan Hendardi masalah GKI Yasmin.
Makanya Hendardi teriak-teriak lagi. Padahal kenyataannya GKI Yasmin
melanggar hukum," ungkap Pambudi.
Isu intoleransi, kata Pambudi, telah digunakan Setara Institute dan
kelompok-kelompok liberal lainnya untuk mendapatkan dana asing.
"Indonesia negara hukum. Ahmadiyah telah dilarang dengan SKB tiga
menteri. Sementara GKI Yasmin juga melanggar hukum. Mahkamah Agung juga
telah membuat Keputusan terkait proses pembekuan IMB GKI Yasmin pada
2008," ungkap Pambudi.
Menurut Pambudi, berdasarkan surat MA nomor 45/Ta.TUN/VI/2011, pada
butir kelima tertulis: 'mempersilahkan GKI Yasmin untuk menggugat
Walikota bila merasa dirugikan karena IMB-nya dicabut'. "Itu bermakna
peneguhan terhadap keabsahan pencabutan IMB GKI Yasmin. Dengan putusan
ini, MA tidak pernah memperkuat keabsahan IMB GKI Yasmin, justru malah
memperkuat pencabutan IMB GKI Yasmin. Masalah hukum tidak bisa
'ditoleransi', Indonesia negara hukum," tegas Pambudi.
Dalam pesan tersebut, disebutkan pula bahwa para pendukungnya seperti
Eva Sundari (Anggota Komisi III DPR), Lily Wahid (anggota FKB DPR)
serta Albert Hasibuan (Watimpres) pada 25 Desember mendatang akan datang
ke Yasmin Bogor dalam rangka mendukung jemaat GKI yasmin yang
rencananya akan berusaha merayakan natal di Yasmin. (bilal/arrahmah.com)
Posting Komentar untuk " PUSHAMI: Isu GKI Yasmin operasi intelijen LSM komprador"