Sebut tingkat perkosaan di Saudi Arabia tertinggi, Yenni Wahid dinilai lakukan kebohongan
JAKARTA - Yenni
Wahid, putri dari mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur,
dinilai telah melakukan pembohongan publik dalam dialog di TV One, Senin
malam (7/1/2013) kemarin, yang membicarakan "Perda bermasalah" ketika
mengomentari perda syariat yang mengharuskan wanita menutup auratnya.
Yenni menyatakan bahwa tingkat perkosaan di Arab Saudi yang
mewajibkan kaum wanita untuk menutup aurat lebih tinggi dibanding
negara-negara Eropa yang wanitanya tampil buka-bukaan.
"Kasihan, sudah benci penerapan syariat, berdusta pula. Berdasarkan
statistik resmi, negara 'papan atas' kejahatan perkosaan terhadap
warganya justeru diduduki oleh negara-negara Eropa. Bagaimana dengan
Arab Saudi? Dari 116 yang diteliti, Arab Saudi justeru di peringkat
terbawah yakni ranking 115," ungkap seorang da'i, Ustadz Abdullah Haidir
yang dilansir laman facebook fimadani, Selasa (8/1/2013).
Terkait data statistik tingkat pemerkosaan disuatu negara menurutnya, dapat diakses di laman berikut ini: http://www.nationmaster.com/graph/cri_rap-crime-rapes
Sebagaimana diketahui, Pemkot Lhoksmauwe, Aceh tetapkan peraturan
yang melarang duduk terbuka (mengangkang) saat berboncengan di motor
bagi perempuan dan menganjurkannya duduk menyamping. Peraturan tersebut
digulirkan tersebut dalam rangka menjaga harkat wanita, menjaga moral
masyarakat, dan menyesuaikan dengan nilai-nilai syari'at Islam, serta
agar lebih mudah mengenali pengendara tersebut wanita atau pria.
Pelarangan tersebut menarik perhatian dan respon dari berbagai kalangan.
(bilal/arrahmah.com)
Posting Komentar untuk "Sebut tingkat perkosaan di Saudi Arabia tertinggi, Yenni Wahid dinilai lakukan kebohongan"