Awas!! Makanan Haram Bikin Ibadah Tak Diterima dan Doa TakTerkabul
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, puja dan puji milik Allah Subhanahu wa Ta'ala. Shalawat dan salam teruntuk hamba dan utusan-Nya, Nabi Muhammad –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Kenapa umat Islam sangat memperhatikan urusan halal-haram dalam apa yang
dikonsumsinya dari makanan dan minuman? Karena makanan yang halal
menjadi salah satu syarat diterimanya amal ibadah dan dikabulkannya doa.
Sebaliknya, sesuatu yang haram menyebabkan tidak diterimanya amal dan
dikabulkannya doa. Padahal setiap muslim yakin, ia diciptakan untuk
ibadah. Dan keselamatan dan kebahagiaan di akhirat melalui ibadah dan
amal shalihnya. Sehingga setiap yang menghalangi dari diterimanya ibadah
akan sangat-sangat ia perhatikan dan tinggalkan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا
وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ
فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا
صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) ». ثُمَّ
ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ
إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ
حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ
لِذَلِكَ
"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik).
Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik).
Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin
sebagaimana yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: 'Wahai
para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah
amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.'
Dan Allah juga berfirman: 'Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah
rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu.'" Kemudian
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menceritakan tentang seorang laki-laki
yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai
dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a:
"Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal, makanannya dari barang yang
haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan
dikenyangkan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan
memperkenankan do'anya?" (HR. Muslim)
Hadits di atas menjadi bukti nyata bahwa suatu amal tidak akan diterima
kecuali dengan makan yang halal. Karenanya Allah dahulukan perintah
untuk makan yang halal atas beramal shalih. Karena sia-sia amal yang
dikerjakan jika tenaga yang dihasilkan dari makanan dan minuman yang
haram. Berarti, makanan haram itu merusak amal shalih dan menghalangi
dari diterima.
Ibnu Daqiq berkata dalam syarah hadits di atas, " . . . Dan bahwa
makanan lezat yang tidak mubah akan menjadi bencana atas pemakannya
serta amalnya tidak diterima oleh Allah."
Dalam hadits di atas hanya disebutkan doa sebagai contohnya, karena doa
adalah inti dari semua amal shalih dan ibadah. Jika doa sebagai
permintaan tidak dikabulkan maka ibadah yang di dalamnya terkandung
pemohonan (agar diterima dan diberi pahala) juga tidak akan diterima dan
tidak diberi pahala.
Hal ini seperti yang dikatakan Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhuma,
مَنْ اشْتَرَى ثَوْبًا بِعَشَرَةِ دَرَاهِمَ وَفِيهِ دِرْهَمٌ حَرَامٌ لَمْ يَقْبَلْ اللَّهُ لَهُ صَلَاةً مَادَامَ عَلَيْهِ
"Siapa membeli pakaian dengan 10 dirham, satu dirham di antaranya adalah
uang haram maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama pakaian itu
dikenakannya."
Maksud dari tidak diterima adalah tidak diberi pahala dan ganjaran di
akhirat kelak. Sedangkan gugurnya kewajiban atas dirinya telah
terpenuhi, jika ia telah menunaikan ibadah tersebut dengan syarat dan
rukunnya. Terdapat perbedaan antara hukum dunia dan akhirat, sebagaimana
keadaan shalatnya orang yang pergi ke dukun yang tidak akan diterima
selama empat puluh hari, tapi kewajiban shalat telah gugur darinya. Dari
sini para ulama salaf sangat takut dengan ayat, "Sesungguhnya Allah hanya akan menerima dari orang-orang bertakwa." (QS. Al-Maidah: 27), mereka sangat takut tidak termasuk orang-orang bertakwa yang amal mereka diterima.
Ringkasnya, ada hubungan erat antara diterima ibadah dengan status
makanan yang dikonsumsi. Makanan haram sebabkan ibadah seorang muslim
tak diterima dan doanya tak dikabul. Karena itu, kejelasan status
makanan dan minuman menjadi satu kebutuhan.Wallahu Ta'ala A'lam.
[PurWD/voa-islam/www.bringislam.web.id]
Posting Komentar untuk "Awas!! Makanan Haram Bikin Ibadah Tak Diterima dan Doa TakTerkabul"