Lengser di Tengah Skandal Seksual, Paus Bilang Tuhan Sedang Tidur
Sebelum memulai pidatonya, Paus
menyambut jemaat yang hadir dengan mengitari Lapangan Basilika Santo
Petrus beberapa kali menggunakan mobil kepausan. Paus bahkan sempat berhenti untuk menciumi belasan anak-anak yang disodorkan oleh sekretarisnya.
Dalam pesan terakhirnya Paus Benediktus
mengatakan, dirinya mengerti bahwa keputusan pengunduran dirinya itu
baru terjadi setelah 600 tahun lalu.Namun, dia menyebut keputusan yang sangat berat itu tidak lain untuk kebaikan Gereja Katolik Roma.
Tak kuat dengan beban banyaknya
permasalahan dalam tubuh Vatikan dan gereja Katolik sejagat saat dirinya
berkuasa, Paus Benediktus XVI menyebut ada kalanya saat-saat
kegembiraan datang, namun ada kalanya Tuhan terlihat seperti sedang
tertidur.
Blak-blakan, Paus asal Jerman yang
memiliki nama asli Joseph Aloisius Ratzinger ini menuding bahwa dalam
beberapa tahun terakhir ini Tuhan sepertinya sedang tertidur dan
membiarkan dirinya ternoda oleh berbagai skandal, termasuk pelecehan
seksual pada anak-anak. Paus
juga menyebut Tuhan membiarkan dirinya tercoreng saat pelayan
pribadinya, Paolo Gabriel mencuri dokumen rahasia dan penting menguak
kebobrokan Takhta Suci.
“There were times when it seemed the Lord was sleeping,” ujarnya seperti dikutip the Daily Mail. (Ada saat-saat ketika tampaknya Tuhan sedang tidur).
Sebagaimana diketahui, selama delapan
tahun masa jabatannya sebagai pemimpin umat Katolik sejagat, Paus
Benediktus XVI telah ternoda oleh berbagai skandal, termasuk pelecehan
seksual terhadap anak-anak dan yang baru-baru ini mencuat adalah kasus
terbongkarnya dokumen pribadi dia oleh Paolo Gabriel, kepala pelayan
pribadinya.
Kebobrokan Vatikan mencuat ketika media
mengungkap maraknya berbagai skandal seksual, korupsi, kronisme, dan
kasus suap yang disebut-sebut sebagai “VatiLeaks.”
Vatileaks terungkap pada Januari 2012 ketika serangkaian dokumen internal bocor ke media Italia. Setelah
kejadian tersebut, wartawan Italia Gianluigi Nuzzi memicu perhatian
publik dengan sebuah buku berjudul “His Holiness: Pope’s Benedicts XVI’s
Private Papers.”
Buku ini membongkar intrik dan skandal di Vatikan, dengan dukungan
bukti-bukti dokumen dan surat-surat rahasia yang ditujukan dan juga
berasal dari Paus serta sekretaris pribadinya.
Sejak mencuatnya dugaan VatiLeaks tahun
lalu, Paus membentuk tim investigasi yang terdiri dari tiga kardinal
yakni Kardinal Spanyol Julián Herranz, Kardinal Slovakia Jozef Tomko
serta Kardinal Salvatore De Giorgi, bekas Uskup Agung Palermo. Mereka diminta menyelidiki sejumlah tuduhan seperti penyelewengan keuangan, kronisme, dan korupsi di Vatikan.
Pada 17 Desember lalu, tiga kardinal menyerahkan dua bundel berkas kepada Benediktus. Hasil
penyelidikan yang dituangkan dalam berkas setebal masing-masing 300
halaman itu mengungkap sejumlah peta kejahatan di dalam tubuh Vatikan
yang melanggar Sepuluh Perintah Allah (the Ten Commandments), terutama nomor enam mengenai perzinahan dan nomor tujuh tentang pencurian.
“Pada hari itulah, dengan berkas-berkas
di mejanya, Benediktus XVI mengambil keputusan yang telah begitu lama
dia renungkan,” tulis La Repubblica, Kamis (14/2/2013).
Menurut penuturan seorang sumber yang
dekat dengan ketiga kardinal, tim penyidik telah menemukan sebuah
jaringan gay bawah tanah yang anggotanya merupakan sejumlah pejabat
Vatikan dan warga non-Vatikan. Kegiatan mereka berlangsung di beberapa tempat di Roma dan Vatikan. Akibatnya, para pelaku menjadi rentan terhadap pemerasan. [taz/mdk, dbs/tan/www.bringislam.web.id]
Posting Komentar untuk "Lengser di Tengah Skandal Seksual, Paus Bilang Tuhan Sedang Tidur "