9 Juta rakyat Indonesia keluar Dari kemiskinan?

SBY: 9 JUTA ORANG KELUAR DARI KEMISKINAN DALAM 5 TAHUN
SBY 9 Juta rakyat Indonesia keluar Dari kemiskinan?

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, jumlah rakyat miskin di Indonesia saat ini telah turun 9 juta jiwa. Jika sebelumnya 16,58% pada 1997 menjadi 11,66% saja pada tahun 2012.
“Kami telah mengentaskan sekitar 9 juta orang keluar dari kemiskinan dalam jangka waktu lima tahun. Kami berkomitmen untuk menjaga kemajuan ini di masa datang,” kata Presiden saat menyampaikan pidato kunci (keynote speech) pada pembukaan Kantor Wilayah Regional Abdul Latif Jameel Poverty Lab (J-PAL) di Jakarta, Selasa (25/6).
Hadir pada kesempatan itu, Menko Kesra Agung Laksono, Menlu Marty Natalegawa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri PPN/ Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, dan Mensesneg Sudi Silalahi.
Presiden optimistis, angka kemiskinan di negeri berpenduduk 250 juta jiwa ini akan terus menurun seiring upaya pemerintah menjalankan berbagai program yang dapat membantu masyarakat keluar dari belenggu ketidakmampuan.
Disebutkan bahwa pada 2014, disaat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono berakhir, kemiskinan di negeri ini hanya sekitar 8-10% dari total penduduk.
“Memerangi kemiskinan termasuk dalam empat langkah strategi pembangunan Indonesia, yakni pro-pertumbuhan, pro-pembukaan lapangan kerja, pro-pengentasan kemiskinan, dan pro-lingkungan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara secara khusus mengajak J-PAL dapat berpartisipasi aktif membantu pemerintah memerangi kemiskinan, terutama melalui berbagai kajian dan evaluasi dampak kebijakan pengentasan kemiskinan.
“Saya ingin mendapatkan wawasan dari temuan J-PAL dalam rangka meningkatkan dan memperbaiki cara bagaimana untuk memerangi kemiskinan di Indonesia," ujar Kepala Negara.
Dia menyatakan, empat program pro-rakyat yang diterapkan sejak awal pemerintahannya pada 2004 terbukti telah menghasilkan pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja dan kesempatan ekonomi.
Strategi Pertumbuhan

Strategi yang diterapkan juga telah merangsang pertumbuhan, mengurangi ketimpangan, dan meminimalisasi kemiskinan sehingga dapat membangun rakyatnya dari level bawah menuju kelas menengah.

“Ini adalah strategi yang menghasilkan pertumbuhan untuk menjaga lingkungan untuk masa depan,” tegas Presiden.
Menurut Presiden, dalam mewujudkan program pembangunan, pemerintah menerapkan strategi kebijakan ekonomi makro dan kebijakan afirmatif. Implementasi kebijakan ekonomi makro, lanjutnya, salah satu di antaranya adalah program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang tersebar di enam koridor ekonomi.
Sejak diluncurkan pada Februari 2011, MP3EI telah menggalang dana Rp 623,91 triliun yang dialokasikan untuk membangun 184 proyek, yang melibatkan sektor swasta (44%), perusahaan milik negara (19,5%), pemerintah melalui APBN (19%), dan sisanya berasal dari patungan antara investasi swasta dan BUMN.
“Model apapun pembangunan yang diterapkan sebuah negara, tujuan utamanya adalah mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” jelas dia.
Sementara itu, kebijakan pengurangan kemiskinan, pemerintah menerapkan empat kluster yang terdiri atas perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat, kewirausahaan melalui usaha kecil dan menengah (UKM), dan pengembangan program-program yang berfokus pada membantu masyarakat.
“Tujuannya adalah mengurangi biaya hidup masyarakat melalui penyediaan perumahan dengan harga terjangkau, transportasi murah serta ketersediaan air bersih, dan kelistrikan,” kata Presiden. [beritasatu.com]



Kemiskinan di Indonesia turun dari 16,58 persen di tahun 2007 menjadi 11,66 persen pada 2012. "Ini berarti bahwa kita telah mengangkat sekitar 9 juta orang keluar dari kemiskinan dalam jangka waktu lima tahun," kata Presiden SBY. Indonesia, lanjut SBY, bertekad menurunkan angka kemiskinan ini menjadi 8-10 persen pada tahun 2014 (presidenri.go.id,] 25/6)



Kom:


» Jumlah penduduk miskin di Indonesia memang berkurang karena standar kemiskinan diturunkan BPS dari semula USD 1 perhari menjadi hanya Rp 7000 perhari. Padahal, uang segitu mana cukup untuk hidup sehari? Please deh... 

» Kalau memakai standar kemiskinan internasional yang digunakan Bank Dunia sebesar USD 2 perhari (setara Rp 500 ribu sebulan), jumlah penduduk miskin di Indonesia nyaris 100 juta jiwa. Jadi, berhentilah mengklaim kesuksesan semu, Mr President... Karena faktanya tidaklah seperti yang Anda katakan


[M. Ikhsan Abdul Jalil]

Posting Komentar untuk "9 Juta rakyat Indonesia keluar Dari kemiskinan?"