Memalukan, Media Memojokkan FPI dengan foto Lawas

Dugaan sebagian masyarakat bahwa media massa belakangan sering menjadi provokator bagi rusaknya kerukunan umat beragama agaknya sulit untuk bisa dibantah.  Di era kebebasan pers ini, beberapa media massa seolah sudah tak mempedulikan lagi apakah beritanya bisa mengakibatkan salah faham bagi pembacanya atau tidak. Mereka juga tak peduli apakah pemberitaannya bernuansa SARA dan berpotensi menumbuhkan kebencian terhadap kelompok tertentu atau tidak. 

Dengan pemilihan judul dan foto yang sedemikian rupa, pembaca digiring untuk mengambil kesimpulan persis seperti yang diharapkan oleh media tersebut.Padahal sesungguhnya kesimpulan itu berbeda dengan fakta yang sebenarnya.
Pagi tadi (19/7), saya membaca sebuah berita di situs NEWS.LIPUTAN6.COM.Berita dengan foto seorang laki-laki berpenutup muka, berpenampilan garang dan bersenjata kayu itu berjudul “Asyik Makan Siang Bolong, Warga Tak Puasa Dirazia Polisi”.Siapapun yang melihat foto itu akan menarik kesimpulan bahwa laki-laki garang dan beberapa pria berbaju putih di belakangnya adalah anggota ormas Islam paling dibenci (sebagian) masyarakat Indonesia (dan dunia ?), yaitu FPI.  (LIHAT FOTO 1)

Saya benar-benar kaget dan tidak menyangka media “sebesar” liputan6 .com, yang notabene bagian dari SCTV menjadi tak ubahnya media provokator tak bermutu. (linkBERITA : http://news.liputan6.com/read/641915/asyik-makan-siang-bolong-warga-tak-puasa-dirazia-polisi 
Dari analisa yang saya lakukan (dan bisa dilakukan oleh siapa saja yang mau),  terindikasi secara nyata media ini telah melakukan upaya pembohongan public dan penggiringan opini yang jahat seolah-olah  FPI (lagi-lagi) telah melakukan perbuatan anarkis terhadap mereka yang tidak berpuasa. Seolah-olahFPI telah melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap hak azasi manusia.  

Inilah beberapa  point  penggiringan opini yang menurut saya telah dilakukan penulis berita (Asep Didi) dan editor situs News.Liputan6.com

1.  Foto yang digunakan sebagai ilustrasi di berita itu sesungguhnya TIDAK ADA HUBUNGANNYA SAMA SEKALI dengan judul maupun isi berita.  Namun dengan penempatan foto di bawah judul berita tanpa ada keterangan apa-apa selain nama fotografer dan sumber  foto,  mayoritas pembaca  awam akan berkesimpulan bahwa foto ini adalah bagian dari peristiwa yang diberitakan.  Ini jelas-jelas sebuah kesengajaan untuk membuat masyarakat terkecoh, salah faham  dan berprasangka buruk terhadap FPI. 

Padahal, foto itu adalah hasil jepretan fotografer ANTARA Sahrul Manda Tikupadang 2 TAHUN YANG LALU, saat terjadi sweeping oleh FPI di pusat pertokoan Panakkukang Makassar, Sulsel,   Jumat (12/8/2011).  Bisa di cek di link ANTARA FOTO berikut ini 

Bayangkan, foto tahun 2011 digunakan sebagai ilustrasi berita tahun 2013 yang tidak ada hubungannya sama sekali. Padahal jelas-jelas tidak ada keterlibatan FPI dalam sweeping yang dilakukan oleh Satpol PP, polisi, TNI serta MUI Kota Sukabumi.

2. Dari judul yang digunakan News.Liputan6.com “Asyik Makan Siang Bolong, WargaTak Puasa Dirazia Polisi” jelas nampak kesengajaan untuk menggiring opini pembaca seolah telah terjadi aksi pelanggaran HAM dan aksi pemaksaan terhadap mereka yang tidak berpuasa. Padahal kalau kita baca secara cermat isi berita, sesungguhnya tidak seperti yang tertulis dijudulnya. 

Mari kita cek paragraph 2 dan 3. (LIHAT FOTO 3)

“Pantauan Liputan 6 SCTV, petugas langsung meluncur ke sebuah rumah makan yang berada tersembunyi di dalam Pasar PelitaKota Sukabumi. Di tempat itu, petugas gabungan menemukan orang yang TIDAK BERPUASA SEDANG MAIN MAHYONG SERTA KARTU GAPLE.

Selain itu, petugas juga menemukan bungkus rokok serta teh manis di dalam gelas.Sehingga petugas langsung MENEGUR PEMILIK WARUNG serta MENGHIMBAU kepada warga yang tidak puasa.

Mana kejadian yang menunjukkan warga yang sedang asyik makan dirazia ?Fakta yang terjadi, warga yang sedang asyik main judi dan tidak puasa dirazia polisi. Bahkan aparat pun tidak melakukan tindakan sewenang-wenang. Mereka hanya MENEGUR PEMILIK WARUNG dan MENGHIMBAU warga yg tidak puasa. 

Jadi kalau tidak mau dianggap tendensius dan tidak jujur, berita itu mestinyta diberi judul TIDAK MENGHORMATI BULAN SUCI RAMADHAN, WARGA ASYIK MAIN JUDI DITEGUR APARAT.

Sedangkan mengenai aksi aparat yang menggedor rumah makan yang ketahuan  menerima orang sedang makan di dalamnya,bukanlah sebuah aksi sewenang-wenang. Karena memang sudah ada peraturan Walikota Sukabumi yang telah disepakati bersama bahwa rumah makan baru boleh buka pukul 16.00. Mereka tetap boleh melayani di luar jam itu asal bukan untuk makan ditempat atau hanya untuk dibungkus. 

Yang memprihatinkan, berita provokatif ini menuai hujatan bernuansa SARA yg menyakitkan bagi kerukunan umat beragama di kolom komentarnya.(LIHAT FOTO 4)

Jopito212 
apa-apaan ini? org makan di razia? jdi klo ada yg puasa semua orng hrs ikut2 gk boleh makan gitu? emangnya klo yg puasa masuk surga dia bisa ajak2 orglain ikut masuk surga?

Albertus Sugiharto Wijaya 

wah..wah...ini negara pancasila bung...yg puasa ya puasa saja...kok malah pakerazia2 segala... itu sudah pantangannya orang puasa mau ada yg ngerokok sampai makan bebas2 saja. kalo memang niat puasa jalani dengan ibadah yang benar.hormati juga orang lai

vegetarian 

bayangkan kalau vegetarian ikut razia :D tiap hari obrak2 resto non vegekaya orgil


cahya 

haduh engga perlu anarkis dan ada ketegangan, jgn pada saat bulan ramadan berlomba2 razia, grebek,anarkis, pada saat bencana dimana2 malah pada diem ygsuka grebek, puasa masalah iman, bukan hanya masalah makan dan tidak makan,kalo kuat iman, mau makan d


dahlan 

@sofyan doank , ente tinggal di negara xxxxx(ISLAM) ? makan di luar di hukum indonesia bukan negara xxxxx, (ISLAM) makan diluar adalah HAM, kecuali ente bukan manusia, kaga pake HAM


Menyedihkan upaya memecah belah yang dilakukan oleh berbagai pihak di negeri ini. Semoga mata dan hati kita masih bisa terbuka lebar untuk bisa menemukan mana kebenaran yang hakiki dan mana yang semu. Semoga para awak berita di negeri ini diberi hidayah oleh Yang Maha Kuasa untuk menjadi lebih adil dan berimbang dalam memberitakan suatu peristiwa..

Semoga kita semua tetap diberi kemampuan dan keberanian oleh Tuhan yang Maha Besar untuk tetap kritis dengan upaya2 pendiskreditan yang terus menerus dilakukan terhadap kerukunan umat beragama di negeri Bhinneka Tunggal Ika ini. Di negara kesatuan Republik Indonesia.

Liputan 6

FOTO 1
Antaranews memalsu foto
FOTO 2
FOTO 3
FOTO 3
FOTO 4
FOTO 4

Posting Komentar untuk "Memalukan, Media Memojokkan FPI dengan foto Lawas"