Menyedihkan, Kampanye 2014 tak Lebih dari Sekedar Hura-Hura


Menyedihkan, Kampanye 2014 tak Lebih dari Sekedar Hura-Hura
Ajang kampanye dalam Pemilu 2014 ini tak lebih dari hura-hura belaka, ketimbang memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

"Kampanye sekarang ini sebetulnya sangat menyedihkan isinya cuma nyanyi-nyanyi, nari-nari penyanyi dangdut," kata Ketua Aliansi Rakyat Untuk Perubahan (ARUP) Rizal Ramli usai mengikuti diskusi kebangsaan bertema 'Kepemimpinan yang Negarawan' di Gedung Juang, Menteng, Jakarta, Selasa (25/3).

Dia melihat pesta demokrasi lima tahunan di 2014 ini bukan sebagai pemilu, melainkan ajang hiburan gratis bagi masyarakat kelas bawah.

"Lebih banyak nari-narinya, nyanyi-nyanyinya ketimbang kopentisi soal misi, ketimbang persentasi atau penjelasan bagaimana mencapai Indonesia yang lebih hebat, lebih makmur," jelas Rizal.

Ditambahkannya, hal tersebut terjadi lantaran stakeholder terkait seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak serius dalam penyelenggaraan Pemilu 2014. Sehingga, dalam berkampanye, parpol dan caleg peserta pemilu bebas menggelar kegiatan apapun untuk meraih simpati publik.

"KPU dan Bawaslunya kurang tegas. KPU kasih batas dong, okelah nyanyi-nyanyi tapi harus ada penjelasan pendidikan politik mau dibawa ke mana bangsa ini. Harusnya KPU dan Bawaslu yang biayanya sangat mahal melakukan sesuatu yang berarti," tegas Rizal yang juga ekonom senior Indonesia.[] (rmol/fm)

[www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk "Menyedihkan, Kampanye 2014 tak Lebih dari Sekedar Hura-Hura"