Oknum Mahasiswa Membusuk

Oleh: Abdullah Muadz

SEORANG mahasiswa seharusnya berpikir ilmiah. Secara sederhana ilmiah bisa diartikan mengambil kesimpulan atau pendapat harus sesuai dengan fakta dan data yang akurat, valid, dan lengkap. Sekadar contoh seorang oknum mahasiswa mengatakan : “Sekarang tidak sedikit orang atau kelompok yang mengatasnamakan Tuhan membunuh orang lain,” kata Rahmad Sholehuddin menjelaskan tema spanduk ‘Tuhan Membusuk’ dalam Orientasi Akademik dan Cinta Almamater (OSCAAR) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya, seperti diinformasikan dalam laman Muslim Daily, Sabtu (30/8/2014).

Ucapan itu mengalir begitu saja asal bunyi, tanpa data dan fakta disebutkan. Pada peristiwa apa? Siapa pelakunya? Kelompok apa? Siapa korbannya? Berapa jumlah korbannya? Apa motif sesungguhnya (dengan analisis yang akurat) dan seterusnya. Inilah calon intlektual busuk, yang sangat berbahaya karena metode ini penulis sebut saja “Metode Warung Kopi” yaitu sekumpulan orang awam yang sedang duduk di warung kopi sambil ngerumpi ngomong ngalor ngidul ngetan ngulon, tanpa juntrungan dan ujung pangkalnya.

Penulis tidak tahu dari informasi apa si oknum mahasiswa itu bisa cepat berkesimpulan seperti itu, dengan ungkapan “tidak sedikit” berarti maksudnya “banyak”. Jangan-jangan hasil kesimpulan dari banyak nonton berita di media-media penggiring opini. Belajar dari pilpres dan model pemberitaan pergolakan Timur Tengah saja kita sudah sulit jika memercayai berita begitu saja tanpa keamampuan kita mencari Informasi berita yang berimbang akurat, valid dan lengkap.

Kelompok yang dianggap suka membunuh adalah klompok yang dainggap oleh oknum mahasiswa itu adalah orang shalih: “Perilaku ini lazim dilakoni oleh kelompok yang mengklaim paling shaleh. Kelompok yang mengklaim paling islami.” Lagi-lagi si oknum tidak menyebut contoh dan fakta faktanya dalam peristiwa apa, kelompok mana dan seterusnya. Dengan metode berpikir sampah seperti ini, bukan saja terjadi pembusukan pada mahasiswa itu sendiri tetapi bisa terjadi pembusukan masyarakat. Kalau nantinya mereka memegang tampuk kekuasaaan, maka akan terjadi pembusukan, juga di tengah-tengah birokrasi.

Seharusnya si oknum mahasiswa itu mempunya data-data lengkap berbagai kasus pembunuhan dengan berbagai motifnya. Setelah itu dibuat statistik, terus dianalisis manakah yang paling dominan, motif-motif pembunuhan yang terjadi?

Pernahkan si oknum mahasiswa tadi memiliki angka-angka :
Pembunuhan model aborsi, model minum pil kb, atau suntik,
Pembunuhan janin karena malu akibat kecelakaan.
Pembunuhan karena perampokan, pencurian
Pembunuhan karena tawuran dan perkelahian,
Pembunuhan karena rebutan lahan parkir, kematian karena narkoba atau miras,
Pembunuhan karena dendam cinta,dan cemburu
Pembunuhan karena persaingan bisnis
Pembunuhan karena menghilangkan jejak,penghilangan barang bukti serta pelenyapan saksi.
Pembunuhan karena mempertahankan kekuasaan, (contoh kasus Rumania dan Tiananmen)
Pembunuhan karena permainan elit pusat pemerintahan, (berbagai kerusuhan)
Pembunuhan masal oleh negara karena merebut minyak di negara lain, (lihat sepak terjang Amerika)
Pembunuhan masal karena etnik, dan lain lain. Pernahkan membandingkan jumlahnya mana yang lebih banyak?

Pernahkah oknum mahasiswa itu membedah kasus demi kasus seperti peristiwa Tanjung Priok, peristiwa Lampung, peristiwa Woyla, Pritiwa Cisendo, peristiwa Ambon, peristiwa Poso, peristiwa Kerusuhan 98? Atau lebih mendunia lagi pernakah mendalami sejarah Palestina? Isi Kitab Talmud? Isi Buku Protokolat? Atau yang lagi soal ISIS di Suriah dan Irak? Beranikah oknum itu mengambil kesimpulan bahwa semua itu motif agama?

Atau lebih mudah lagi, pernahkah si oknum itu mengenal kelompok-kelompok divonis oleh media sebagai kelompok garis keras seperti FPI, ASWAJA, dan kelompok yang memakai kata-kata mujahid dan seterusnya? Mengenal dari dekat maksudnya bukan hanya dari informasi berita saja. Tapi kenalan terhadap pengurusnya, melihat dokumen AD/ART-nya, programnya, aktivitas hariannya dan seterusnya. Termasuk mengetahui program kemanusiaan yang begitu banyak yang tidak diliput berita?

Pernahakan si oknum mahasiswa tadi sedikit mau tahu bagaimana permainan elit politik di pusat untuk merebut kekuasaaan atau mempertahankan kekuasaan, yang sering membawa dampak sampai ke daerah, yang juga kadang membawa simbol agama? Atau mau tahu sedikit saja bagaimana kekutan global dunia dengan neo-imprialismenya menggunakan orang awam beragama dengan simbolnya yang tujuannya menguras kekayaan alam negara jajahannya?

Oknum Mahasiswa Membusuk


Tahukah si oknum mahasiswa itu berapa sudah korban manusia mati karena sepak terjang Amerika? Peristiwa Hirosima, Nagasaki, Vietnam, Somalia, Anggola, Mogadshu, Libiya, Afganistan, Korea, Irak, dan berbagai pembunuhan masal lain yang dilakukan Amerika Serikat?

Pernahkah oknum mahasiswa itu melihat film Mission Imposible dalam semua episode bagain awal film yang menjelaskan pengakuan misi FBI yang sangat pandai menghilangkan dan mengalihkan jejak, dan tidak mengakui perbuatannya apabila misinya gagal, terekam dalam sebuah kaset, dan kaset itu segara meledak?

Pertanyaannya, adalah masihkah Anda ngotot bahwa banyaknya pembunuhan hari ini itu disebabkan oleh motif agama? Kalau jawabannya “Ya”, berarti Anda sedang atraksi kebodohan serta Anda sedang membuat pembusukan di tengah-tengah masyarakat. []
[www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk "Oknum Mahasiswa Membusuk"