Setelah Diberi Santunan 100 Juta Oleh Dubes Tiongkok, Ketum PBNU Imbau Umat Islam Tidak Ganggu Politik China?

Dubes Tiongkok Serahkan Santunan Rp 100 Juta ke PBNU

Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng mengunjungi Kantor Pusat Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU). Dia menemui Ketum PBNU Said Aqil Siradj untuk menyerahkan bantuan Rp 100 juta untuk 500 anak yatim piatu dan siswa pesantren NU.

Said menyambut Xie di Kantor PBNU Lantai 8, Jl Kramat Raya No 164, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2015). Sekitar 60 anak yatim-piatu dan santri NU juga turut menyambut Xie, istri, dan rombongan Kedutaan.

"Kunjungan Bapak sangat menggembirakan, apalagi memberikan santunan kepada anak yatim," kata Said kepada Xie.

Xie yang berkemeja batik cokelat emas ini memahami perkataan Said lewat penerjemah. "Selamat sore, selamat puasa," kata Xie dalam bahasa Indonesia.

Said mengatakan ini adalah kali pertama PBNU kedatangan Dubes Tiongkok membawa sumbangan.

"Baru kali ini Dubes Tiongkok masuk Kantor PBNU membawa santunan. Mudah-mudahan setiap tahun akan bertambah besar lagi santunannya," kata Said berkelakar disambut tawa Xie.

Xie menjelaskan, Tiongkok mempunyai penganut Islam lebih dari 20 juta. Pemerintahnya menghargai dan melindungi kebebasan beragama. Tiongkok juga ingin bersahabat dengan Indonesia.

"Kedutaan Besar Tiongkok berharap agar bisa memberikan bantuan sedapat mungkin dan menyampaikan persahabatan dari rakyat Tiongkok kepada rakyat Indonesia," kata Xie dalam Bahasa Mandarin dan diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh penerjemah.

Tiongkok, dikatakannya, merupakan saudara baik. Presiden Jokowi sudah berkunjung ke Tiongkok selama dua kali.

Acara ini kemudian disambung dengan berbuka puasa. Tak lupa, Xie mengucapkan selamat Idul Fitri yang harinya bakal jatuh kurang dari setengah bulan lagi.

"Selamat dan berbahagia dalam Hari Raya Idul Fitri yang akan datang," kata Xie.

sumber: http://news.detik.com/berita/2961884/dubes-tiongkok-serahkan-santunan-rp-100-juta-ke-pbnu

Ketum PBNU Imbau Umat Islam Tidak Ganggu Politik China

Jakarta - Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menyambut pemberian santunan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng bagi 500 anak yatim piatu dan santri NU. Dalam kesempatan ini, Said mengimbau kepada Umat Islam di Tiongkok.

Said berharap agar Umat Islam di RRT bisa menjaga kondusifitas dengan tak mengusik ranah politik pemerintahan RRT. Ini agar mereka bisa hidup dengan tetap damai.

"Saya berharap kepada umat Islam RRT, beribadahlah dengan tenang jangan masuk wilayah politik. Cukup diberi kebebasan beribadah dengan baik, jangan ngutik-utik politik di RRC," imbau Said di Kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (6/7/2015).

Said menyatakan dirinya telah mengunjungi Tiongkok pada kesempatan yang lampau. Dia melihat kehidupan Muslim di Negeri Tirai Bambu itu berlangsung cukup damai.

"Di Beijing, orang-orang melaksanakan ibadah dengan tenang di enam masjid. Di Guangzhou, mengunjungi peninggalan Saad bin Abi Waqqas. Suasananya tenang, banyak yang jualan sate, orang Islam semua," tutur Said.

Soal pesan Said kepada Muslim di Tiongkok, Xie menyatakan akan menyampaikannya ke masyarakat Muslim Tiongkok. Terlepas dari itu, kehidupan Muslim di Tiongkok berlangsung baik.

Tiongkok mempunya penganut Islam lebih dari 20 juta. Pemerintahnya menghargai dan melindungi kebebasan beragama. Tiongkok juga ingin bersahabat dengan Indonesia.

Xie menyebut Laksamana Cheng Ho sebagai tokoh Muslim Tiongkok yang pernah berlayar ke Indonesia.

Said mengakui, memang hubungan Muslim Tiongkok dengan Nusantara sudah terjalin sejak dahulu kala. Perkawinan campuran juga sudah terjadi sejak era penyebaran Islam di Jawa zaman Wali Songo.

"Makam Sunan Gunung Jati juga diziarahi orang Tionghoa. Jadi budaya kita sama lah, ziarah kubur. Cina juga NU," kelakar Said disambut tawa Xie.

(dnu/dra)

http://news.detik.com/berita/2961905/ketum-pbnu-imbau-umat-islam-tidak-ganggu-politik-china
[www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk "Setelah Diberi Santunan 100 Juta Oleh Dubes Tiongkok, Ketum PBNU Imbau Umat Islam Tidak Ganggu Politik China?"