Emilia Renita: Kami Syiah Sudah Biasa Melukai Diri Sendiri, Apalagi Melukai Orang Lain, Kami Lebih Bisa Lagi
Tathbir adalah perbuatan dengan memukul atau melukai kepala sendiri dengan menggunakan pedang atau senjata tajam lainnya. Hal ini biasa dilakukan Syiah setiap tanggal 10 muharram untuk memperingati wafatnya Husen radhiyallahu ‘anhu atau yang biasa dikenal dengan perayaan Asyura. Menurut Syiah, perbuatan melukai diri sendiri tersebut merupakan sebuah amalan utama yang diyakini mendapat pahala besar. Kian parah lukanya maka makin besar pula pahala.
Tathbir ini pun sudah pernah dilakukan oleh Ketua Ormas Syiah Organization of Ahlulbayt for Social Support and Education (OASE) Emilia Renita. Ia mengaku sudah pernah melakukan tathbir sebanyak tiga kali.
“Sudah ya, saya sudah pernah melakukannya sebanyak tiga kali. Pertama di Irak dan dua kali di
Indonesia,” ujar Emilia di kantor LBH Jakarta, pada Rabu (28/10/2015) lansir fokusislam.
Menurut mantan istri Jalaludin Rakhmat itu, saat melakukan tathbir dirinya tak takut sedikitpun.
“Kepala saya dibacok menggunakan tangan saya sendiri sampai berdarah-darah. Saya tidak takut, kami Syiah tidak ada rasa takut,” katanya.
Walau darah bercucuran dan luka, menurutnya tidak terasa sakit bahkan justru senang.
“Tidak sakit, biasa aja bahkan saya senang,” tambahnya.
Saat ditanya apakah ia memerlukan perawatan untuk menyembuhkan lukanya, Emilia tertawa dan menjawab bahwa lukanya bakal sembuh dengan sendirinya berkat keberkahan imam Husen.
“Luka cepet sembuh, padahal saya bacok keras pakai pedang. Atas keberkahan imam Husen, luka cepat kering tidak sampai tiga hari,” katanya.
Karena itulah kemudian Emilia mengatakan agar siapapun tidak coba-coba untuk mengganggu Syiah.
“Kami Syiah sudah biasa melukai diri sendiri, apalagi melukai orang lain, maka kami lebih bisa lagi,” terangnya.
Posting Komentar untuk "Emilia Renita: Kami Syiah Sudah Biasa Melukai Diri Sendiri, Apalagi Melukai Orang Lain, Kami Lebih Bisa Lagi"