Tweet Terakhir Andi Arief: Prof Mahfud Jangan Sok Tahu, Saya Bisa Tuntut Anda
GELORA.CO - Andi Arief meradang kasus narkoba yang tengah menjeratnya dikomentari Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD terlalu jauh.
Kesimpulan Mahfud soal kasusnya itu dinilai Andi sudah melewati putusan hukum.
Dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) tadi malam (Selasa, 5/3), Mahfud juga mengulas perdebatan dirinya dan Andi Arief di Twitter pada Januari lalu soal hoax tujuh kontainer berisi suara suara tercoblos. Mahfud mengaku diberitahu orang ketika itu bahwa Andi pemakai narkoba.
"Pikiran saya, pikirannya Andi Arief ini kacau. Saya diberi tahu orang, saya berdebat di Twitter ada yang kasih tahu, hati-hati pak itu anak sakau. Tetapi saya tidak bisa katakan Andi Arief sakau, saya bisa dituntut di pengadilan. Pas benar ditangkap, saya katakan sekarang," tuturnya.
Andi meminta agar Mahfud tidak berspekulasi.
"Pak Prof @mohmahfudmd, anda jangan berspekulasi dan sok tahu soal kejadian yg sedang saya alami. Saya bisa tuntut anda dalam jalur hukum dan meminta lembaga yang memberi anda gelar profesor mencabut gelar itu karena sok tahu dan sok bener," kicau Andi melalui akun Twitternya, beberapa saat lalu.
Andi menegaskan, dirinya belum diadili setelah penangkapan karena kasus narkoba di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, Minggu (3/3) lalu. Sehingga tidak sepatutnya, menurut dia, Mahfud memberikan kesimpulan sebelum ada putusan hukum dari pengadilan.
"Saya ini belum diadili dan belum ada putusan hukum soal saya, bagaimana gelar Profesor bisa menyimpulkan secara sembarangan Pak Prof @mohmahfudmd," twitnya lagi.
Lebih lanjut Andi mengaku terpaksa me-tweet ini karena ingin Mahfud berhenti membuat pengadilan sendiri.
"Ini tuit terakhir saya selama saya menjalani semua yg diproses Polri. Saya terpaksa mentuit karena saya ingin Prof @mohmahfudmd berhenti berspekulasi dan membuat pengadilan sendiri," tutup politisi Demokrat ini. [rmol]
http://bitly.com/2HjDeAj
Posting Komentar untuk "Tweet Terakhir Andi Arief: Prof Mahfud Jangan Sok Tahu, Saya Bisa Tuntut Anda"