Daftar Tangis Sang 'Ratu' Keraton Agung Sejagat dan Berbagai Alasannya

GELORA.CO - 'Ratu' Keraton Agung Sejagat, Fanni Amiandia, beberapa kali terlihat menangis sejak ditangkap maupun selama dalam tahanan polisi. Dia menyampaikan alasan-alasan tak bisa membendung air matanya.
Tangis pertama yang diketahui publik ketika keterangan pers yang dipimpin Kapolda Jateng, Irjen (Pol) Rycko Amelza Dahniel, pekan lalu. Saat itu dia dihadirkan bersama 'Raja' Toto Santoso. Ketika Kapolda menjelaskan, Fanni meneteskan air mata dan beberapa geleng-geleng kepala.
Alasan pertama menangis kala itu, menurut pengakuan Fanni, karena banyak hal yang baru ia ketahui. Meski demikian dia tidak membeberkan apakah hal yang dimaksud karena sudah masuk ranah penyidik. Namun ia tidak membantah ketika ditanya apakah salah satunya terkait penggalangan dana dari pengikut Keraton Agung Sejagat.
"Ya karena ada beberapa hal yang saya ketahui di press conference. Sudah saya sampaikan penyidik dan kuasa hukum. Ada hal baru yang saya ketahui," kata Fanni di Mapolda Jateng, Selasa (21/1).
"Ya salah satunya (penggalangan dana)," ujarnya.
Saat pemeriksaan oleh penyidik, Fanni beberapa kali menangis, bahkan saat diwawancara wartawan, ia berusaha menahan tangisnya dan terlihat mengusap mata. Fanni berkaca-kaca ketika ada yang bertanya soal keluarganya.
Perempuan berusia 41 tahun itu merupakan ibu dari 2 orang anak. Dia juga mengalami keguguran pada akhir Desember 2019 lalu dan janinnya dikubur di rumah kontrakan Toto di Sleman.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Budi Haryanto mengatakan penyidik memang sempat menanyakan soal makam janin itu. Namun Fanni justru menangis.
"Nangis kalau ditanya itu," kata Budi di ruang kerjanya, Jalan Pahlawan Semarang, Senin (20/1/2020) lalu.
Saat diwawancara wartawan, Fanni juga tidak bisa menjawab ketika ditanya kondisi keluarga dan anak-anaknya yang masih kecil. Dia ingin anaknya bisa bersekolah dengan biasa.
"Yah, nanti kita hargai proses hukum yang berjalan. Pelajaran untuk saya, hukum sosial sudah diterima, saya cuma ingin kembali dengan anak-anak saya, hidup normal, usaha, kembali ke kehidupan saya," jelas Fanni.
Dia berharap masyarakat jangan menghakimi dirinya selama proses hukum berlangsung. Fanni kemudian kembali menegaskan kalau sanksi sosial sudah diterimanya bertubi-tubi.
"Ini awalnya masakan yang hebat dari sosmed, tapi saya enggak salahkan itu, ini masa penyidikan, mohon tidak dulu dihakimi, lihat proses. Pepatah, don't judge me for its cover only," katanya.
Untuk diketahui, Toto dan Fanni dijerat pasal penipuan dan membuat onar terkait dengan keberadaan Keraton Agung Sejagat. Keduanya sudah menyampaikan permintaan maaf kepada publik karena sudah menimbulkan kegaduhan.[dtk]
Posting Komentar untuk "Daftar Tangis Sang 'Ratu' Keraton Agung Sejagat dan Berbagai Alasannya"