Terseret Isu Bisnis PCR, Erick Thohir: Maaf, Reputasi Saya Dibangun Bukan untuk Menyakiti Orang Lain

Terseret Isu Bisnis PCR, Erick Thohir: Maaf, Reputasi Saya Dibangun Bukan untuk Menyakiti Orang Lain

DEMOCRAZY.ID - Soal isu adanya pejabat pemerintah yang terlibat dalam mencari keuntungan dari bisnis PCR, salah satunya nama Menteri BUMN Erick Thohir pun ikut terseret dalam isu yang tengah ramai ini.


Erick Thohir buka suara melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Erick juga menegaskan meski dirinya menjadi sasaran atas tudingan bisnis PCR itu, tetapi tidak akan mengubahnya menjadi zalim.


“Ramainya tudingan bisnis PCR yang menghantam InsyaAllah tidak membuat Saya berbalik menjadi zalim. Reputasi Saya dibangun bukan untuk menyakiti orang lain demi “kekuasaan” Banyak individu suka membangun persepsi negatif, tapi kebenaran pasti terbukti,” kata Erick Thohir, sebagaimana dikutip dari akun Twitter @erickthohir, Senin, 15 November 2021.


Sebelumnya, Kementerian BUMN membantah isu mengenai Menteri BUMN Erick Thohir terlibat dalam bisnis tes PCR ini.


Pihaknya juga sekaligus menegaskan, bahwa ketentuan mengenai PCR tidak pernah dikeluarkan oleh Kementerian BUMN.


“Isu bahwa Bapak Erick Thohir bermain tes PCR itu isunya sangat tendensius. Bisa kita lihat dari data, sampai kemarin tes PCR itu mencapai 28,4 juta di seluruh Indonesia,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa, 2 November 2021.


Sementara PT Genomik Solidaritas Indonesia atau GSI yang dikaitkan dengan Erick Thohir, kata dia itu tes PCR yang dilakukan sebanyak 700.000.


“Jadi bisa dikatakan hanya 2,5 persen dari total tes PCR yang sudah dilakukan di Indonesia, hanya 2,5 persen jadi 97,5 persen lainnya dilakukan pihak lain. Jadi kalau dikatakan bermain, kan lucu ya, 2,5 persen gitu. Kalau mencapai 30 persen, 50 persen itu okelah bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main. Tapi hanya 2,5 persen,” kata Arya.


Kemudian di GSI sendiri, Arya mengatakan, memang ada yang namanya Yayasan Adaro sebagai pemegang saham dan ini adalah yayasan kemanusiaan, sahamnya hanya 6 persen.


Menurut Arya, GSI itu hanya 2,5 persen melakukan tes PCR di Indonesia, setelah itu Yayasan kemanusiaan Adaronya hanya 6 persen. 


Jadi bisa dikatakan, kata dia, yayasan kemanusiaan Adaro ini sangat minim berperan di tes PCR.


“Kemudian di yayasan kemanusiaan Adaro ini, Bapak Erick Thohir sejak jadi menteri tidak aktif lagi aktif di urusan bisnis dan di urusan yayasan seperti itu. Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR jauh sekali. Jadi jangan tendensius seperti itu, kita harus lebih clear melihat semua,” kata Stafsus Menteri BUMN tersebut. [Democrazy/pkry]

Posting Komentar untuk "Terseret Isu Bisnis PCR, Erick Thohir: Maaf, Reputasi Saya Dibangun Bukan untuk Menyakiti Orang Lain"