Korea dan Amerika, Ku Pilih Yang Mana?
Indonesia saat ini telah berarkulturasi dengan berbagai kebudayaan asing. Dan sebenarnya hal ini telah berlangsung lama.
Hal ini disebabkan karena letak strategis Indonesia yang berada pada jalur dua pusat perdagangan internasional pada masa lampau. India, dan Cina telah memberi pengaruh kebudayaan pada kebudayaan pribumi pada masa lampau.
Selain dari pengaruh budaya asing pada masa lampau, perkembangan pesat era globalisai saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya, terutama pengaruh budaya barat.
Berbagai informasi melalui media cetak maupun elektronik dengan kemajuan teknologi mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain, bahkan sangat mudah bagi kita untuk dapat berkomunikasi dan mengenal berbagai kebudayaan dan adat istiadat negara lain. Beberapa tahun lalu hingga saat ini, para remaja Indonesia sangat dibuat candu oleh berbagai macam kekreatifitasan dari negeri Paman Sam yaitu Amerika dan juga Eropa. Terutama para pencinta music – music barat dan film-film Hollywood-nya Amerika yang memang sudah terkenal sejak lama. Tak hanya lagu- lagu dan film-film barat yang mereka sukai, tapi juga makanan khas yang ada disana, terutama makanan yang kebanyakan makanan cepat saji (fast food) seperti Hamburger dan sejenisnya, gaya berpakaian, hingga pola hidup masyarakat di sana, yang terkenal sangat mengusung kebebasan.
Hal ini terlihat bagaimana gaya hidup remaja di kota – kota besar sitar tahun 80-an sampai 2000-an. Segala bentuk pakaian dan gaya hidup selau berkiblay pada gaya hidup orang barat. Hal ini terlihat mencolok pada pelaku dunia seni yang sangat dipengaruhi oleh dunia barat dengan ‘agen – agen’ seninya. Hingga dapat mengubah gaya para remaja saat itu. Rok mini, jeans, tato dan masih banyak yang lainnya. Namun, kini hal tersebut sedikit berubah beberapa tahun terakhir ini kacamata para remaja Indonesia sudah mulai berpaling ke arah Asia, tepatnyan ke Korea Selatan. Korsel berhasil mengambil hati para remaja Indonesia dengan drama-drama dan musik khas Korea.
Dimulai dari beberapa drama-drama korea yang sering disiarkan di stasiun TV Indonesia, masyarakat Indonesia mulai ‘berkenalan’ dengan artis-artis Korea. Tentu saja hal ini membuat banyak hati para kaum wanita terutama para remaja mulai mengidolakan aktris dan aktor dari Korea. Tak hanya aktris dan aktor saja yang diidolakan tetapi sejumlah penyanyi dan boy band – girl band dari Korea juga diidolakan. Buat para penggemar dunia entertaiment Korea, tentu tidak ‘sah’ rasanya jika mereka tidak mengenal kebudayaan Korea itu sendiri serta mempelajari bahasanya. Secara otomatis tentu saja rasa cinta dan keingintahuan akan semua tentang Korea akan terjadi. Seperti saat ini, gaya berpakaian ala Barat sudah didominasi juga dengan gaya-gaya berpakaian ala Korea.
Rumah makan fast food ala Amerika dan ‘sekutunya’ juga harus siap bersaing dengan rumah makan Korea yang sekarang sudah mulai banyak dibuka. Dan sama seperti yang terjadi pada remaja saat pengaruh budaya barat, pada budaya korea juga terjadi. Saat ini ‘style’ busana remaja korea saat ini banyak ditiru remaja saat ini. Dan sebenarnya tak hanya remaja saja, anak – anak, bahkan orang dewasa pun tak mau ketinggalan. Bahkan di industri seni, ntah itu musik atau drama, juga ikut – ikutan ‘latah’ untuk meniru.
Permasalahannya adalah, bagaimana seharusnya kebudayaan kita? Padahal Sang pencipta kita sudah mengatur bagaimana kebudayaan kita. Bagaimana seharusnya kita berpakaian, makanan yang kita makan dll. Intinya Allah sudah mengatur bagaimana kehidupan kita seharusnya berjalan. Jadi kita tak perlu bingung harus memilih kebudayaan yang mana.
Indonesia saat ini telah berarkulturasi dengan berbagai kebudayaan asing. Dan sebenarnya hal ini telah berlangsung lama.
Hal ini disebabkan karena letak strategis Indonesia yang berada pada jalur dua pusat perdagangan internasional pada masa lampau. India, dan Cina telah memberi pengaruh kebudayaan pada kebudayaan pribumi pada masa lampau.
Selain dari pengaruh budaya asing pada masa lampau, perkembangan pesat era globalisai saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya, terutama pengaruh budaya barat.
Berbagai informasi melalui media cetak maupun elektronik dengan kemajuan teknologi mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain, bahkan sangat mudah bagi kita untuk dapat berkomunikasi dan mengenal berbagai kebudayaan dan adat istiadat negara lain. Beberapa tahun lalu hingga saat ini, para remaja Indonesia sangat dibuat candu oleh berbagai macam kekreatifitasan dari negeri Paman Sam yaitu Amerika dan juga Eropa. Terutama para pencinta music – music barat dan film-film Hollywood-nya Amerika yang memang sudah terkenal sejak lama. Tak hanya lagu- lagu dan film-film barat yang mereka sukai, tapi juga makanan khas yang ada disana, terutama makanan yang kebanyakan makanan cepat saji (fast food) seperti Hamburger dan sejenisnya, gaya berpakaian, hingga pola hidup masyarakat di sana, yang terkenal sangat mengusung kebebasan.
Hal ini terlihat bagaimana gaya hidup remaja di kota – kota besar sitar tahun 80-an sampai 2000-an. Segala bentuk pakaian dan gaya hidup selau berkiblay pada gaya hidup orang barat. Hal ini terlihat mencolok pada pelaku dunia seni yang sangat dipengaruhi oleh dunia barat dengan ‘agen – agen’ seninya. Hingga dapat mengubah gaya para remaja saat itu. Rok mini, jeans, tato dan masih banyak yang lainnya. Namun, kini hal tersebut sedikit berubah beberapa tahun terakhir ini kacamata para remaja Indonesia sudah mulai berpaling ke arah Asia, tepatnyan ke Korea Selatan. Korsel berhasil mengambil hati para remaja Indonesia dengan drama-drama dan musik khas Korea.
Dimulai dari beberapa drama-drama korea yang sering disiarkan di stasiun TV Indonesia, masyarakat Indonesia mulai ‘berkenalan’ dengan artis-artis Korea. Tentu saja hal ini membuat banyak hati para kaum wanita terutama para remaja mulai mengidolakan aktris dan aktor dari Korea. Tak hanya aktris dan aktor saja yang diidolakan tetapi sejumlah penyanyi dan boy band – girl band dari Korea juga diidolakan. Buat para penggemar dunia entertaiment Korea, tentu tidak ‘sah’ rasanya jika mereka tidak mengenal kebudayaan Korea itu sendiri serta mempelajari bahasanya. Secara otomatis tentu saja rasa cinta dan keingintahuan akan semua tentang Korea akan terjadi. Seperti saat ini, gaya berpakaian ala Barat sudah didominasi juga dengan gaya-gaya berpakaian ala Korea. Rumah makan fast food ala Amerika dan ‘sekutunya’ juga harus siap bersaing dengan rumah makan Korea yang sekarang sudah mulai banyak dibuka.
Dan sama seperti yang terjadi pada remaja saat pengaruh budaya barat, pada budaya korea juga terjadi. Saat ini ‘style’ busana remaja korea saat ini banyak ditiru remaja saat ini. Dan sebenarnya tak hanya remaja saja, anak – anak, bahkan orang dewasa pun tak mau ketinggalan. Bahkan di industri seni, ntah itu musik atau drama, juga ikut – ikutan ‘latah’ untuk meniru.
Permasalahannya adalah, bagaimana seharusnya kebudayaan kita? Padahal Sang pencipta kita sudah mengatur bagaimana kebudayaan kita. Bagaimana seharusnya kita berpakaian, makanan yang kita makan dll. Intinya Allah sudah mengatur bagaimana kehidupan kita seharusnya berjalan. Jadi kita tak perlu bingung harus memilih kebudayaan yang mana.
Wallahua'lam
oleh:Ami [aktivis SENADA Nisa Medan]
Sumber : MIO
Posting Komentar untuk "Korea dan Amerika, Ku Pilih Yang Mana?"