Menyedihkan, Indonesia Dibiayai Dari Uang Haram


Demokrasi adalah biang keladi yang membuat bangsa ini rusak baik dari segi moral, kepribadian, maupun karakter. Dalam proses mendapatkan tampuk kepemimpinan, demokrasi menuntut one man one vote sehingga banyak orang terpaksa membeli suara untuk meraih kekuasaan. Bahkan jika mau jujur, semua kepala daerah sampai kepala pemerintahan ikut terlibat dalam skandal money politik.

“Oleh karena itu sulit bagi kita untuk memberantas miras dalam sistem demokrasi seperti saat ini,” kata Ustadz Fauzan Al Anshari kepada Eramuslim.com, Selasa (10/01/2012).

Menurut Pimpinan Ponpes Tahfidzul Qur’an Ciamis ini, masih bertebarannya miras di Indonesia tidak lepas dari kepentingan beberapa pihak dalam mengeruk keuntungan, tidak terkecuali pemerintah. “Selama ini pemerintah mendapatkan keuntungan dari kelegalan miras,” imbuhnya.

Hal itu bisa dibuktikan dari keberadaan sebuah Pabrik Miras berskala besar di Bekasi. Meski sudah merusak masyarakat dan jutaan generasi, pabrik tersebut masih saja setia berdiri dan tidak terlihat ada itikad pemerintah untuk menutupnya. “Kenapa tidak diutup? Karena itu dianggap sebagai aset dan sumber pemasukan pendapatan daerah,” tambah Ketua Lembaga Pengkaji Syariat Islam ini.

Karenanya, selama kondisi ini berlangsung sulit bagi kita mengharapkan pemerintah melarang keberadaan miras. “Di Indonesia ini untuk membangun jalan atau fasilitas umum saja, kita memakai pajak dari dari barang-barang maksiat seperti miras dan night club,” ujarnya .

Ustadz Fauzan juga mengomentaari mengenai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol. Menurutnya Keppres itu tidak tidak pernah dijalankan. “Bukan mengawasi, tapi mengamankan. Mengawasi kan kalau ada penyimpangan ditindak, ini kan enggak. Ketika ada penggerebekan, tiba-tiba orangnya sudah tidak ada.”

Sebagai contoh, ia menunjuk Badan Narkotika Nasional (BNN). “Pemerintah membentuk BNN dengan dana ratusan milyar tiap tahun. Tapi bagaimana implementasinya? Kita tahu sendiri perederan Narkoba dan khamr kian hari kian kan perkembang biak,” punkasnya.

Oleh karena itu Ustadz Fauzan berpesan bahwa kita sebagai umat muslim harus taubat dari demokrasi dan kembali kepada Al Qur’an dan Sunnah sebagai dasar kita bernegara.

“Allah sudah mengatakan dalam surat Al An’am ayat 116, 'Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” pungkasnya. (Pz)


Sumber : eramuslim.com

Posting Komentar untuk "Menyedihkan, Indonesia Dibiayai Dari Uang Haram"