Mengisi kajian remaja tapi ga PD ? "Bencana", Bu !

- Berbagi sedikit pengalaman
Bagaimana membuat suasana cair dan tidak kaku saat pertama kali duduk dihadapan mereka adalah kunci masuk dari awal yang manis supaya tercipta suasana yang menyenangkan. Sama seperti kita, remaja adalah sekelompok manusia dengan berbagai macam karakter, sifat, tingkat kecerdasan yang berbeda, namun biasanya memiliki kecenderungan : kurang perduli alias cuek, ada yang menutup diri dan agak malu-malu dengan orang yang baru mereka temui dan lain-lain, meski harap dicatat TIDAK SEMUA begitu. Ingat juga, mereka adalah sekumpulan orang yang rata-rata memiliki tingkat ketajaman berpikir, hanya belum matang dan butuh bimbingan secara kontinyu. Intinya jangan meremehkan mereka. Cerita sedikit, pernah suatu ketika, saat saya mengisi kajian remaja disebuah SMA yang memang anak-anaknya hampir semua bersaing keras meraih predikat akademik tertinggi, beberapa diantaranya melontarkan pertanyaan tidak terduga tapi masih berkaitan dengan tema yang saya bawakan, -padahal sebelumnya saya sudah mempersiapkan apa-apa yang mungkin akan mereka tanyakan- membuat saya musti menjawab dengan sangat hati-hati, karena ternyata mereka lugas memberikan pertanyaan berikutnya. Alhamdulillah lisan saya dimudahkan untuk bisa menjawab pertanyaan mereka.
- Menguasai materi, tampil percaya diri dan bersikap hangat
Ups ada yang terlewat dibagian "pengalaman", yang saya pikir justru sangat penting buat jadi "bahan", karena itulah awal saya berproses "dipaksa" berani tampil untuk pertama kalinya mengisi kajian remaja. Teringat yang saya rasakan, keringat mengalir di wajah -waktu itu cuaca memang cukup panas di kota Bandung tercinta sich :P-, dengan kaki gemetar dan tangan kesemutan saking gugupnya, padahal saya cuma jadi pendamping Pemateri, sahabat dekat saya, sebut saja Teh Tin -yang usianya jauh lebih muda, phew -_-"-. Penuh percaya diri dengan pembawaannya yang kalem tapi mampu membuat peserta kajian "ngeh" dengan kehadirannya karena dia sangat menguasai "panggung". Kurang lebih 45 menit berlalu, giliran saya "tampil bersuara". Teh Tin menggenggam tangan saya erat-erat sambil berbisik, "Teteh pasti bisa, insya Allah !". Dia tidak tau, padahal dia sudah menularkan energinya sedari tadi dia "berceloteh diatas panggung", dengan suara agak bergetar, sayapun berhasil membuka mulut dan selanjutnya tidak ada sesuatu yang memalukan terjadi setelahnya sampai acara selesai :D. Alhamdulillaah..
Bersambung insya Allah.. :D
Posting Komentar untuk "Mengisi kajian remaja tapi ga PD ? "Bencana", Bu !"