Militer Suriah bunuh 142 warga muslim, mujahidin serang 2 bandara militer
Di sisi lain, sumber-sumber di kalangan revolusi rakyat melaporkan
mujahidin Kataib Ahrar Ash-Sham dalam FSA melakukan serangan dini hari
terhadap bandara militer Abu Dhuhur di Idlib Selatan, propinsi Idlib
pada Rabu (29/8/2012). Mujahidin terlibat pertempuran sengit dengan
Angkatan Udara militer rezim Suriah. Terdengar ledakan dahsyat beberapa
kali dari komplek pertempuran dan asap membumbung tinggi hingga terlihat
dari jarak beberapa kilo. Dalam serangan itu mujahidin berhasil
menghancurkan 10 helikopter tempur rezim.
Pada Rabu malam mujahidin Kataib Ahrar Ash-Sham dalam FSA bekerja
sama dengan mujahidin Liwaul Ummah dan Katibah Asy-Syahid Ahmad Al-Hasan
melakukan serangan gabungan terhadap bandara militer Taftanaz di
propinsi Idlib. Mereka menggunakan beberapa meriam artileri dan tank
yang berhasil mereka rebut dalam beberapa pertempuran sebelumnya.
Pertempuran sengit terjadi di pangkalan helikopter militer terpenting di
Idlib itu.
Dalam serangan itu mujahidin berhasil menghancurkan beberapa tank
militer dan sedikitnya 10 helikopter tempur dari sekitar 20 helikopter
militer rezim. Bandara militer terpenting di Idlib itu mengalami
kerusakan parah. Mujahidin sendiri berhasil mundur dengan selamat
sebelum bantuan besar militer rezim berdatangan. Dalam serangan itu dua
orang mujahid gugur dan beberapa orang lainnya terluka.
Melalui komunikasi dengan kelompok mujahidin di Idlib, stasiun TV
Al-Jazera akhirnya berhasil menayangkan video operasi serangan
spektakuler di bandara militer Taftanaz tersebut. Tayangan itu dengan
jelas menunjukkan beberapa helikopter yang hancur oleh serangan
mujahidin. Pesawat tempur militer rezim merespon serangan itu dengan
membombardir penduduk desa-desa dan kota-kota terdekat.
Militer Suriah bunuh 142 warga muslim, mujahidin serang 2 bandara militer
Muhib Al-Majdi
Kamis, 30 Agustus 2012 20:00:52
Kamis, 30 Agustus 2012 20:00:52
IDLIB (Arrahmah.com)
– Suriah Human Rights Watch melaporkan sedikitnya 142 warga muslim
sunni gugur oleh serangan brutal pesawat tempur dan artileri berat
militer rezim Suriah pada Rabu (29/8/2012). Sebagian besar korban jatuh
di propinsi Damaskus, Pinggiran Damaskus, Homs dan Idlib.
Di sisi lain, sumber-sumber di kalangan revolusi rakyat melaporkan
mujahidin Kataib Ahrar Ash-Sham dalam FSA melakukan serangan dini hari
terhadap bandara militer Abu Dhuhur di Idlib Selatan, propinsi Idlib
pada Rabu (29/8/2012). Mujahidin terlibat pertempuran sengit dengan
Angkatan Udara militer rezim Suriah. Terdengar ledakan dahsyat beberapa
kali dari komplek pertempuran dan asap membumbung tinggi hingga terlihat
dari jarak beberapa kilo. Dalam serangan itu mujahidin berhasil
menghancurkan 10 helikopter tempur rezim.
Pada Rabu malam mujahidin Kataib Ahrar Ash-Sham dalam FSA bekerja
sama dengan mujahidin Liwaul Ummah dan Katibah Asy-Syahid Ahmad Al-Hasan
melakukan serangan gabungan terhadap bandara militer Taftanaz di
propinsi Idlib. Mereka menggunakan beberapa meriam artileri dan tank
yang berhasil mereka rebut dalam beberapa pertempuran sebelumnya.
Pertempuran sengit terjadi di pangkalan helikopter militer terpenting di
Idlib itu.
Dalam serangan itu mujahidin berhasil menghancurkan beberapa tank
militer dan sedikitnya 10 helikopter tempur dari sekitar 20 helikopter
militer rezim. Bandara militer terpenting di Idlib itu mengalami
kerusakan parah. Mujahidin sendiri berhasil mundur dengan selamat
sebelum bantuan besar militer rezim berdatangan. Dalam serangan itu dua
orang mujahid gugur dan beberapa orang lainnya terluka.
Melalui komunikasi dengan kelompok mujahidin di Idlib, stasiun TV
Al-Jazera akhirnya berhasil menayangkan video operasi serangan
spektakuler di bandara militer Taftanaz tersebut. Tayangan itu dengan
jelas menunjukkan beberapa helikopter yang hancur oleh serangan
mujahidin. Pesawat tempur militer rezim merespon serangan itu dengan
membombardir penduduk desa-desa dan kota-kota terdekat.
(muhib almajdi/AR/bringbackIslam)
Posting Komentar untuk " Militer Suriah bunuh 142 warga muslim, mujahidin serang 2 bandara militer"