Tanggapan terhadap penjelasan Metro TV mengenai Rohis merekrut teroris
Akhirnya, Metro TV mengeluarkan PENJELASAN atas tayangan yang
menampilkan TUDUHAN terhadap rohis dalam Program Metro Hari Ini Edisi 5
September. Sebelum saya mengupas isinya, patut kita sesalkan bahwa Metro
TV menyampaikan PENJELASANNYA pada hari Sabtu, 15 September 2012. Kurang lebih 10 hari setelah tayangan tersebut.
Hal ini disebabkan keputusan dari teman-teman rohis untuk melakukan
SERANGAN MEDIA menggunakan perangkat yang mereka miliki. Misalnya, hanya
dalam waktu kurang dari 24 j am, Gerakan TuntutMetro TV Kepada Rohis Se-Indonesia
di facebook saja telah mencapai lebih dari 10.000 orang. Belum lagi di
group BBM, SMS Pengaduan, dan blog serta website, semuanya berisi
kecaman dan ketidaksetujuan terhadap tayangan Metro TV tersebut.
Dari sini saja telah terlihat bagaimana kualitas KARAKTER media yang
ngakunya punya wartawan di mana-mana ini, masa sih… setelah 10 hari baru
bisa loading (dapat informasi), bahwa pemberitaan yang mereka muat
mengundang kecaman publik. Jauh sekali perbandingannya jika kalau sudah
memberitakan mengenai penyergapan TERDUGA teroris, hanya 1 menit
berselang, udah ada breaking newsnya… atau jangan-jangan sudah tiba di
lokasi lebih dahulu untuk meliput penyergapan? :D just kidding..
Baiklah, kita langsung saja. Dalam paragraf pertamanya, Metro TV menyebutkan "Sehubungan dengan maraknya twitter dan SMS yang menyampaikan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bahwa Metro TV bersalah dengan menyebut Rohis sebagai sarang teroris, dengan ini ditegaskan bahwa Metro TV tidak pernah menyebutkan hal tersebut."
Benarkah bahwa twitter dan sms yang disampaikan ke KPI oleh
teman-teman rohis adalah "Metro TV menulis rohis sebagai sarang
teroris"? setahu saya, format kalimat SMS yang disebarkan adalah "MENDISKREDITKAN ROHIS SEBAGAI SARANA REKRUTMEN TERORIS TANPA BUKTI YANG JELAS" dan "SAYA ANAK ROHIS DAN BUKAN TERORIS" dan "MEMBERITAKAN MASJID-MASJID SEKOLAH SEBAGAI SARANA PEREKRUTAN TERORIS" (lihat group : Gerakan Tuntut Metro TV Kepada Rohis Se-Indonesia)
Jadi paragraf pertama dari penjelasan Metro TV ini NGGAK NYAMBUNG
dengan apa yang dipermasalahkan. Cukuplah ini sebagai bukti, bahwa Metro
TV memang BENAR mencoba mempermainkan kata-kata
dalam penjelasannya agar tidak disalahkan. Karena tidak mungkin Metro
TV menulis "Metro TV tidak ada memberitakan, mendiskreditkan, dan
menuduh masjid-masjid sekolah sebagai pintu masuk perekrutan teroris"..
karena memang itu kenyataannya!
Metro TV bersalah karena MENGARAHKAN para pemirsa televisi untuk beropini bahwa Rohis Adalah Generasi Baru Teroris… dan bersalah karena MEMBERITAKAN bahwa masjid-masjid sekolah merupakan tempat rekrutmen teroris. Maukah mereka minta maaf untuk itu?
Dalam paragraf keempat, Metro TV menyebutkan "Memang redaksi
tidak menyebutkan sumber dari info grafik tersebut yang kemudian
menimbulkan tafsir bahwa lima pola itu bersumber dari Metro TV. Untuk
itu, Metro TV meminta maaf karena telah menimbulkan kesalahpahaman."
Nah.. Metro TV mencoba MELEMPARKAN kesalahan kepada Profesor Bambang
Pranowo. Kami katakan, bahwa baik Profesor Bambang Pranowo maupun Metro
TV sama-sama bersalah! Apakah di redaksi Metro Hari Ini tidak ada orang
yang berpendidikan? Sehingga bisa meloloskan infografik yang TENDENSIUS
tersebut? Atau memang kalau udah urusan untuk MENYESATKAN OPINI
masyarakat mengenai islam nggak perlu masuk dapur redaksi dahulu? Jangan
salah paham! Namun memang begitulah opini masyarakat muslim terhadap
Metro TV sejak dulu!
Dan di paragraf terakhir, Metro TV mengatakan "Metro TV kembali ingin menegaskan bahwa tidak benar jika dikatakan telah menyebutkan Rohis sebagai sarang teroris. Ketiga narasumber yang hadir juga tidak pernah menyebutkan
bahwa Rohis adalah sarang teroris dalam dialog tersebut. Metro TV
segera menyampaikan surat resmi dan tayangan lengkap ke KPI dan Dewan
Pers. Terima kasih."
Sekali lagi, Metro TV tidak nyambung.. yang mengatakan bahwa Metro TV
telah mengatakan "Rohis sebagai sarang teroris" itu siapa? Kami ingin
kembali MENEGASKAN bahwa Metro TV bersalah karena MENDISKREDITKAN,
MENGARAHKAN, MEMBERITAKAN, DAN PEMBODOHAN PUBLIK SERTA MENYESATKAN OPINI
MASYARAKAT bahwa perekrutan teroris MASUK MELALUI PROGRAM EKSTRA
KURIKULER DI MASJID-MASJID SEKOLAH!
Saya akan memberikan sebuah penjelasan yang sangatrumit.. harap
diperhatikan.. konsentrasi.. saya akan mengatakan sebuah kalimat yang
sungguh sulit untuk dipahami dan sangat rahasia, bahkan untuk awak media
sekelas Metro TV saja tidak bisa mengetahui dan memahaminya.. ini hanya
kita yang pernah sekolah yang mengetahuinya… sudah siap? Tapi janji ya!
Jangan beri tau orang-orang lain.. ini rahasia kita… Baiklah… ini dia..
:
"Program ekstra kurikuler yang ada di masjid-masjid sekolah
di indonesia cuma ada satu, namanya ROHIS! Kalau organisasi intra
sekolah di sekolah-sekolah di indonesia, itu cuma satu, namanya OSIS!
Dan kalau jenis makanan yang paling laku di jual di sekolah-sekolah di
indonesia, itu namanya SOSIS!" ^_^
Jadi a pa salahnya dengan kalimat "Metro TV menyebutkan Rohis sebagai
tempat rekrutmen teroris" karena kata Rohis adalah kalimat pengganti Program Ekstra Kurikuler Di Masjid-Masjid Sekolah,
tau sendiri lah.. teks SMS panjang-panjang itu mahal, ank sklh mmg
d'singkt-singkt klo tls sms.. dan KPI TIDAK MUNGKIN SEBODOH yang Metro
TV kira, sehingga mau menyampaikan keluhan kami yang dianggap "salah"
oleh Metro TV.. karena keluhan kami TIDAK salah dan benar kalimatnya.
Dan paragraf terakhir penjelasan Metro TV tersebut bisa menjadi
PELAJARAN buat para tokoh yang menjadi narasumber bagi Metro TV.. bahwa
Metro TV akan melemparkan kesalahan kepada anda jika terjadi sesuatu
dengan dokumen-dokumen yang anda berikan… dan juga bagi para wartawan
Metro TV, bahwa pimpinan anda tidak mungkin akan bertanggung jawab atas
berita yang anda tulis, tapi anda akan dijadikan kambing (hitam)…
mbeeeeekkk….
____________________________________
Rifki Ayyash – Pernah Masuk Rohis, Namun Mengundurkan Diri Karena Udah Mau UAN, Tapi Tetap Cinta Rohis.. Dan Bangga Pernah Masuk Rohis..[Arrahmah]
Posting Komentar untuk " Tanggapan terhadap penjelasan Metro TV mengenai Rohis merekrut teroris"