Politisi Kristen ditunjuk Amerika jadi pemimpin oposisi Suriah
Sebagaimana yang dilansir BBC (9/11/2012) Dewan Nasional Suriah
(SNC) akhirnya memilih seorang panganut Kristen berpaham Komunis sebagai
pemimpinnya usai pertemuan di Qatar. George Sabra mengatakan, pemilihan
atas dirinya menunjukkan bahwa SNC (Syrian National Council) tidak
sektarian dan dia meminta tambahan senjata untuk menggulingkan Presiden
Bashar Al Assad.
Kedepannya kelompok oposisi terbesar yang pergerakanya didanai oleh
Amerika Serikat dan negara Teluk akan terus merangkul semua kelompok
oposisi di Suriah. Memang tidak mudah namun, SNC ingin agar kelompok
oposisi Suriah satu suara melawan Rezim pemerintah Suria.
Sabra didampingi wakilnya Farouq Tayfour dari organisasi Ikhwanul
Muslimin akan menjabat hingga 6 bulan ke depan. Sabra merupakan musuh
bebuyutan ayah Presiden Suriah, Hafez al-Assad yang pernah beberapa kali
dijebloskan ke penjara. Sosoknya dikenal sebagai pemimpin kelompok
Komunis di Suriah ini tidak lagi tinggal di Suriah, akhir tahun lalu
melarikan diri ke Turki.
Berkaca dari solusi Libya, Amerika ingin mempertahankan
kepentingannya di Suriah dengan membentuk dewan yang diklaim memakili
rakyat Suriah dan dijadikan sebagai pemerintahan sementara Suriah.
Amerikapun membentuk Dewan Nasional Suriah (Syrian National Council/SNC)
dengan mendudukkan orang-orangnya di sana dari berbagai kalangan.
Namun SNC bekerja tidak sesuai harapan Amerika Serikat. SNC gagal
menjadi wakil rakyat Suriah. NSC pun dianggap jauh dari perjuangan
rakyat Suriah yang bertempur di lapangan melawan rezim Bashar Assad.
Untuk itu, Amerika berupaya mengefektifkan kubu oposisi agar tetap
di bawah kontrolnya. Amerika mendorong pertemuan Kubu oposisi Suriah
dalam sebuah konferensi besar di ibukota Qatar, Doha, membicarakan upaya
menyatukan fron oposisi yang selama ini terpecah-belah.
Dalam pertemuan ini Amerika berupaya mengarahkan Riad Seif yang
diblow up sebagai tokoh oposisi terkemuka agar menjadi kepala dari
pemerintahan di pengasingan yang nantinya akan dinamai Inisiatif
Nasional Suriah.”Sebuah (pemerintahan) alternatif terhadap rezim (Bashar
Al-Assad) sangat dibutuhkan,” kata Seif pada kantor berita Reuters.
Riad Seif sendiri adalah anggota parlemen Bashar selama dua periode
berturut-turut, artinya dia tidak asing dari rezim! Seif sejak awal
menentang proyek Islami rakyat Suriah untuk menegakkan pemerintahan
berdasarkanIslam. Tampak dalam ucapannya pada tanggal 1 November 2012
yang menegaskan pentingnya berdiri negara sipil Suriah yang pluralis
demokratis.
Yang menjadi persoalan tentang dewan ini adalah sejauh mana rakyat
Suriah menganggap kepentingan mereka terwakili. Apalagi sebagian besar
tokoh-tokoh dewan ini bukanlah orang-orang yang bersama rakyat Suriah di
lapangan melawan rezim Bashar. Mereka juga dikenal sebagai orang-orang
binaan Barat.(AF)
hizbut-tahrir
Posting Komentar untuk "Politisi Kristen ditunjuk Amerika jadi pemimpin oposisi Suriah"