Wanita korban kebrutalan Polisi mengadu ke LPSHAM Poso
POSO -
Puluhan warga Poso, Sulawesi Tengah korban tindak kekerasan oleh aparat
Kepolisian Senin, (05/11/2012) melaporkan ke Lembaga Penguatan Sipil
Hak Azazi Manusia (LPSHAM) Kabupaten Poso.
Para korban sebanyak 22 orang secara bergiliran diambil visumnya di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso yang didampingi kuasa hukum para
korban Azriady.
Salah satu korban ibu Ambo yang diambil visum mengalami luka memar
pada bagian wajah dan mata sebelah kiri. Ia mengaku, saat itu, Sabtu
(03/11/2012) siang puluhan pasukan Brimob dan Detasemen Khusus
Antiteror (Densus) 88 Mabes Polri berteriak-teriak meminta pintu rumah
di buka, saat akan membuka pintu rumahnya itu tiba-tiba puluhan pasukan
Brimob mendobrak pintu rumahnya dan mengenai wajahnya hingga berdarah
dan dirinya jatuh tersungkur.
"Saat itu saya mau buka pintu karena dari luar mereka teriak minta
buka pintu, saat saya mau buka tiba-tiba pintu rumah di dobrak dan
mengenai wajah saya," kata Ambo seperti dilansir hidayatullah.com.
Setelah itu puluhan pasukan bersenjata lengkap itu menggeledah seluruh
isi rumahnya hingga berantakan dan tidak menemukan apapun.
Selain Ambo, salah satu warga pengelola klinik herbal di Kayamanya
didobrak pintunya dan mengaku dipukuli hingga babak belur oleh pasukan
Brimob.
Seperti diketahui, pada Sabtu, (03/11/2012) siang, ratusan pasukan
Brimob dan Densus 88 Mabes Polri menyerbu perkampungan di Kayamanya.
Pasukan dinilai warga menembaki rumah-rumah yang saat itu melakukan
aksi di jalan mendesak Polisi untuk memulangkan jenazah Kholil yang
meninggal usai ditembak Densus 88 dalam "Operasi Khusus (Opsus) Poso"
yang dilakukan pagi hari sekitar pukul 06.00 WITA.
Jenazah Kholil sendiri langsung di bawah ke RSU Bhayangkara Palu atau
sekitar 250 kilometer sebelah barat Kota Poso yang rencana akan di
bawah ke Jakarta.
Kuasa hukum para korban, Azriadi mengaku, pihaknya mengumpulkan
seluruh bukti-bukti kekerasan serta hasil visum para korban tindak
kekerasan dan kesewenang-wenangan aparat Polisi untuk selanjutknya akan
melakukan langkah hukum berupa pra peradilankan polisi.
"Saat ini baru sekitar 22 orang yang mengadu mengalami tindak
kekerasan," ungkap Azriady diperkirakan jumlah mereka akan terus
bertambah mengingat saat iti banyak sekali warga yang di tangkap dan
disiksa polisi. (bilal/arrahmah.com)
Posting Komentar untuk " Wanita korban kebrutalan Polisi mengadu ke LPSHAM Poso"