Syiah: Murtad Menjadi Kristen Lebih Menyenangkan Daripada Terus Menjadi Sunni
PENGKHIANATAN
Syiah sudah sampai puncaknya, dimana mereka berusaha keras menghadapi
Ahlu sunnah. Sampai-sampai salah seorang penguasa Iran berpikir hendak
memanggil kelompok- kelompok missionaris guna membuat perjanjian dengan
mereka untuk mengkristenkan kaum muslim Sunni dari suku Kurdi.
DR. Amal As-Subki dalam bukunya Tarikh Iran As-Siyasi mengatakan:
Dari
beberapa hal yang benar-benar mengkhawatirkan dalam politik
kristenisasi Amerika adalah, ditanda tanganinya kesepakatan antara
masing-masing pemerintahan Iran, Irak, dan Turki di Adenbera 1910.
Kesepakatan
itu secara terang-terangan merekomendasikan kepada Gereja Evangelis
Louseri untuk melakukan penyebaran agama Kristen di antara masyarakat
suku Kurdi muslim yang ada di ketiga negara Islam tersebut. Pemerintahan
Iran pada masa Syah Reza Pahlavi telah memperbaharui kesepakatan itu
pada tahun 1928. Maksud dari Syah Iran ini adalah untuk merealisasikan
berbagai macam tujuan, di antaranya:
Pertama; Mengurangi
kepadatan (jumlah) penduduk Kurdi yang telah menetap di Azarbaijan Iran
sejak ratusan tahun yang lalu, yang sering kali bekerja sama dengan
Turki yang Sunni melawan Iran, untuk menyelamatkan mereka dari
kezhaliman.
Kedua; Menghancurkan kekuatan mereka dengan mengubah
sebagian besar dari mereka menjadi Kristen, paska sikap pemerintah Turki
yang berubah dalam mendukung mereka setelah revolusi Kamal Ataturk pada
seperempat pertama abad kedua puluh.
Ketiga; Meleburkan
identitas Kurdi (Sunni) dalam nasionalisme Iran, untuk memantapkan
kekuasaan atas mereka dan mencegah bersatunya nasionalisme Kurdi dengan
rekan-rekannya di Irak, Turki dan Syiria.
Sungguh. Aneh Cara Berpikir Para Pengkhianat Itu!
Apakah
Ali bin Abi Thalib atau salah satu dari Ahlul Bait rela dengan
keluarnya seseorang dari Islam menjadi Nasrani atau yang lainnya?!
Kemudian
mereka memandang orang-orang Kurdi (orang-orang Sunni), seandainya
mereka berubah menjadi Nasrani, ketajaman mereka akan tumpul, lalu
mereka akan terbebas dari kejahatan orang-orang. Kurdi.
Ini
bukanlah sekadar permainan politik. Tetapi, sudah seperti inilah
keyakinan orang-orang Syiah. Seorang Nashibi (Sunni) lebih dahsyat
kekufurannya daripada seorang Nasrani atau Yahudi. Karena itulah para
imam mereka memperbolehkan shadaqah kepada kafir dzimmi dan tidak boleh
kepada orang Sunni.
Ayatullah mereka, Khomeini berkata:
“Yang
menjadi pertimbangan untuk orang yang diberi shadaqah Sunnah adalah
kefakiran bukan karena keimanan dan Islam. Maka orang kaya boleh
memberikannya kepada kafir dzimmi dan orang yang melanggar (mukhalif),
walaupun mereka orang asing. Dan tidak boleh diberikan kepada Nashibi (Sunni) dan kafir harbi, walaupun mereka kerabat (jadi bagi mereka, orang Ahlu sunnah disamakan dengan orang kafir harbi).”
Ini
berarti bahwa perbuatan ini, yaitu kesepakatan gerakan-gerakan
kristenisasi terhadap orang-orang suku Kurdi, bukan hanya pandangan Syah
Reza Pahlavi, orang yang juga ditentang oleh Khomeini, tetapi juga
pandangan Khomeini dan sebagian besar orang-orang Syiah Rafidhah yang
ekstrim.
Sumber: Pengkhianatan-pengkhianatan Syiah dan
Pengaruhnya Terhadap Kekalahan Umat Islam, karangan Dr Imad Abdus Sami’
Husain, Penerbit Al-Kautsar.
(Pz/Islampos)
DR. Amal As-Subk bentukkan Yahudi yg sengaja ingin memecah belah Musli di Dunia....
BalasHapus