Rp 2,5 miliar, seperti apa keset dan karpet di Kemenkeu?
Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mengkritik
Kementerian Keuangan yang merogoh kocek uang pajak masyarakat sebesar Rp
14 miliar untukmerenovasi ruangan kantor, ketimbang berbenah untuk
meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak.
Anggaran miliaran rupiah, hanya digunakan bendahara negara untuk
membeli bermacam-macam perlengkapan gedung dengan besaran nominal yang
sangat mahal. Seperti keset dan karpet dengan anggaran sebesar Rp
529.977.716, pembelian karpet hingga Rp 1.980.000.000 dan pembelian
video conference dengan harga sebesar Rp 11.511.229.137.
Koordinator Investigasi FITRA Uchok Sky Khadafi merasa pengeluaran
anggaran sebesar Rp 14 milliar ini sangatdiskriminatif apabila
dibandingkan dengan gedung-gedung lain seperti Pengadilan Tipikor
pengadilan Tinggi atau negeri, sangat panas, tidak ada AC serta tidak
ada karpet atau keset, dan ruang kumal menandakan yang menunjukkan tidak
pernah diperbaiki.
"(Ini) memperlihatkan bahwa Kementerian Keuangan untuk tahun 2012
sangat boros, dan sangat senang menghambur-hamburkan uang kas negara
tanpa berpikir untuk melakukan penghematan anggaran," katanya.
Pantauan merdeka.com penggunaan karpet diantaranya digunakan pada
pintu depan pintu masuk tiap gedung milik Kementerian Keuangan. Selain
itu gedung yang memiliki auditorium dengan alas karpet ialah Gedung
Mezzanin dan Dhanapala.
Karpet berwarna dominan merah dan corak hitam melapisi dua ruangan
yang cukup besar tersebut. Karpet juga digunakan sebagai alas tangga di
gedung utama tempat kerja menteri keuangan.
Lift pada gedung utama Kementerian Keuangan juga menggunakan karpet,
pun pada musala. Karpet turut terlihat pada depan pintu masuk toilet.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyayangkan tindakan Forum
Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) yang mengeluarkan tudingan
tanpa melakukan konfirmasi terdahulu kepada pihak tertuduh. Tindakan
FITRA yang langsung mengeluarkan pernyataan kepada mediadinilai tidak
tepat.
Menurutnya, pihaknya terbuka terhadap masukan untuk kemudian
didiskusikan sehingga jelas mengenai pokok permasalahan. "Seandainya
masukan itu diberi waktu, kita bisa tanggapi itu dengan baik. Tapi jika
sifatnya langsung ke media, memang idealnya kita dikasih kesempatan,"
ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (27/12).
merdeka.com
Posting Komentar untuk "Rp 2,5 miliar, seperti apa keset dan karpet di Kemenkeu?"