Amankan Kenaikan Harga BBM, Petinggi Istana Diduga Suap DPR Rp5 trilyun. Korupsi Politik yang Mengerikan !

"Ada dana Rp5 trilyun rupiah yang disediakan untuk amankan politisi
senayan dan parpol oleh petinggi Istana negara (DA) untuk amankan
kenaikan harga BBM oleh SBY."
Demikian dugaan kongkalikong pihak DPR dengan penguasa yang dikirimkan melalui BlackBerry Massenger (BBM) kepada Koordinator Petisi 50 Haris Rusly Moti atasnama Reza, yang diforward ke pesatnews.com, Kamis (13/6/2013).
Dugaan ini, menurutnya, merupakan berita yang membuat hati dan perasaan kita teriris-iris serta tersayat-tersayat, karena penghianatan lagi-lagi terjadi di Lembaga Negara, yang harusnya membela rakyat karena sebagai wakilnya.
"KPK harus segera turun tangan awasi Fraksi Parpol di DPR Yang menerima sogokan untuk mendukung kenaikan harga BBM!" seru mantan ketua umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini.
Ia pun mempertanyakan, subsidi BBM yang katanya dikurangi dengan kebijakan menaikan harga BBM dari Rp 4.500 menjadi Rp6.500 per liter. “Harusnya alokasi subsidi BBM di RAPBN menurun atau berkurang. Tapi kok aneh, subsidi BBM di RAPBN-P juga meningkat dari Rp194 triliun menjadi Rp210 triliun,” bebernya. [rimanews]
Demikian dugaan kongkalikong pihak DPR dengan penguasa yang dikirimkan melalui BlackBerry Massenger (BBM) kepada Koordinator Petisi 50 Haris Rusly Moti atasnama Reza, yang diforward ke pesatnews.com, Kamis (13/6/2013).
Dugaan ini, menurutnya, merupakan berita yang membuat hati dan perasaan kita teriris-iris serta tersayat-tersayat, karena penghianatan lagi-lagi terjadi di Lembaga Negara, yang harusnya membela rakyat karena sebagai wakilnya.
“Tapi ternyata politisi senayan, yang nyaman dengan sebutan Dewan
terhormat, malah berkhianat kepada rakyatnya, majikannya dengan menjadi
pembunuh bayaran rakyat. Keadaan ini sama dengan proyek pembunuhan
missal,” paparnya.
"KPK harus segera turun tangan awasi Fraksi Parpol di DPR Yang menerima sogokan untuk mendukung kenaikan harga BBM!" seru mantan ketua umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini.
Ia pun mempertanyakan, subsidi BBM yang katanya dikurangi dengan kebijakan menaikan harga BBM dari Rp 4.500 menjadi Rp6.500 per liter. “Harusnya alokasi subsidi BBM di RAPBN menurun atau berkurang. Tapi kok aneh, subsidi BBM di RAPBN-P juga meningkat dari Rp194 triliun menjadi Rp210 triliun,” bebernya. [rimanews]
Posting Komentar untuk "Amankan Kenaikan Harga BBM, Petinggi Istana Diduga Suap DPR Rp5 trilyun. Korupsi Politik yang Mengerikan !"