Hizbut Tahrir Menyelenggarakan Seminar Perempuan Internasional

"Satu Tahun Berlalu – Siapa yang akan Menyelamatkan Muslimah dan Anak-Anak Rohingya?"
 

  • Satu tahun berlalu sejak terjadinya kekerasan brutal oleh etnis Buddha terhadap kaum Muslim di negara bagian Rakhine, Myanmar, kaum perempuan dan anak-anak Rohingya masih terlunta-lunta, kelaparan, tak berdaya, dan terus menerus hidup dalam ketakutan. Mereka adalah korban dari kampanye sistematis pembantaian etnis yang kejam yang didukung oleh pemerintahan bengis Myanmar.
  • Siksaan yang mereka alami benar-benar mengerikan. Seluruh desa telah dibakar. Dalam sebuah pembantaian, perempuan dan anak dibacok sampai mati dan tubuh mereka dibakar. Perkosaan sistematis juga telah digunakan oleh pasukan keamanan Myanmar sebagai senjata penganiayaan.
  • Puluhan ribu perempuan dan anak-anak Rohingya yang terusir dari rumah mereka sendiri sekarang tinggal di seperti kamp-kamp penampungan kumuh yang lebih mirip penjara di Myanmar dengan makanan dan perawatan medis yang tidak memadai. Mereka tidak punya negara; kewarganegaraan mereka telah ditolak di negeri mereka sendiri oleh rezim Myanmar yang telah mencabut hak mereka atas kesehatan, pendidikan, kebebasan, dan menolak tenaga kerja laki-laki dari kalangan mereka. Pada saat yang sama, rezim ini memperlakukan mereka dengan kebijakan jahat kontrol populasi yang melarang mereka memiliki lebih dari dua anak.
  • Meskipun dunia menyaksikan dengan jelas akan semua kondisi mengerikan ini, baik PBB, negara-negara demokratik Barat, media global, oposisi demokratik Myanmar, dan bahkan banyak organisasi hak asasi manusia –dengan sangat memalukan— telah memilih untuk mengabaikan pembantaian dan ketidakadilan ini, lebih memilih untuk melindungi dan mengejar kepentingan ekonomi dan politik mereka di Myanmar, memperlihatkan omong kosong demokrasi tentang hak asasi manusia.
  • Ditambah lagi, rezim-rezim penguasa negeri Muslim yang tidak berhati nurani telah mengabaikan perempuan dan anak-anak Rohingya, walaupun nyata-nyata mereka tidak memiliki kewarganegaraan dan tempat untuk berlindung. Dibutakan oleh nasionalisme yang telah memecah belah dan mendehumanisasi kaum Muslim, rezim-rezim ini telah menolak untuk memberikan tempat berlindung dimana masyarakat Rohingya dapat memenuhi kebutuhan mereka secara bermartabat, bahkan justru melihat mereka sebagai orang-orang dari bangsa asing, bukan sebagai saudara dalam Islam.
Jadi “Siapa yang akan menyelamatkan perempuan dan anak-anak Rohingya?
Hizbut Tahrir menyelenggarakan seminar penting ini yang akan dihadiri oleh Tokoh-tokoh perempuan dari seluruh Asia Tenggara untuk:
Menunjukkan kepada media global dan perhatian internasional, tentang keputusasaan saudari-saudari kita di Myanmar!
Menuntut pemerintah dunia Muslim untuk memberikan perlindungan kepada Muslim Rohingya!
Menyoroti bahwa hanya negara Khilafah saja, yang menerapkan Islam sepenuhnya, yang akan menyelamatkan perempuan dan anak-anak Rohingya, memberikan mereka tempat yang aman untuk hidup bermartabat sebagai warga negara yang setara, dan memobilisasi tentara Muslim untuk melindungi darah mereka; karena inilah satu-satunya sistem yang menolak nasionalisme, menyatukan negeri muslim, dan memandang Muslim sebagai seorang Muslim tanpa memandang kebangsaan, etnis, dan ras!
Kami mengajak seluruh perempuan yang mengharapkan akhir dari penderitaan memilukan saudari-saudari Muslim Rohingya mereka untuk menghadiri atau menyaksikan acara penting ini!

Seminar Perempuan internasional malaysia

Seminar Perempuan internasional malaysia

1 komentar untuk "Hizbut Tahrir Menyelenggarakan Seminar Perempuan Internasional "