Demokrasi adalah Racun, Pembantaian Oleh Militer Mesir Bukti Bobroknya Demokrasi

Demokrasi adalah Racun

“AMERIKA Yang Menjadi Otak Pembantaian Saudara Kami Di Mesir” itulah salah satu bunyi spanduk yang dibentangkan oleh massa Hizbut Tahrir Indonesia di depan Kedutaan Besar Republik Mesir di Jalan Teuku Umar No 68 Menteng Jakarta, Jumat (16/08/2013).
Dalam aksinya ratusan massa Hizbut Tahrir Indonesia mengutuk pembantaian yang dilakukan oleh militer Mesir.
“Kedatangan kami di sini bukan untuk mendukung pengembalian Presiden Mursi. Tapi sebagai bentuk solidaritas sesama muslim agar pemerintah Mesir menghentikan kedzaliman terhadap rakyatnya,” tegas Syaifuddin Jufri (Aktivis HTI) dalam orasinya.
Jufri juga menambahkan bahwa solusi saat ini bukanlah dengan kembali pada demokrasi. Tapi kembali pada tatanan sistem Islam, yaitu Daulah Khilafah Islamiyah.
Felix Siauw yang berorasi selanjutnya pun kembali menegaskan bahwa kehadiran HTI di kedutaan Mesir itu bukan untuk mendukung demokrasi. Tapi untuk menyerukan agar kaum muslimin menolak demokrasi.
“Atas nama demokrasi mereka dibantai. Atas nama demokrasi Irak dihancurkan. Atas nama demokrasi Suriah pun dibinasakan. Demokrasi adalah sistem yang cacat sejak lahir. Demokrasi adalah racun yang tidak akan memberikan kesempatan kepada Islam. Hanya seruan Islamlah yang harus kita ucapkan. Seruan kita adalah untuk kembali pada seruan Allah dan RasulnNya.  Yaitu hanya Khilafah yang akan membela dan menyatukan kaum muslimin dunia” tandas aktivis muda itu.
Aksi damai yang dimulai pukul 13.30 WIB itu pun berlangsung tertib dan damai. Hingga pada pukul 15.00 WIB aksik berakhir massa pun membubarkan diri dengan tertib. [islampos/www.bringislam.web.id, 17/8]

Posting Komentar untuk "Demokrasi adalah Racun, Pembantaian Oleh Militer Mesir Bukti Bobroknya Demokrasi "