Skenario Densus 88 Munculkan Terorisme

Skenario Densus 88 Munculkan Terorisme
Ini dia Skenario Densus 88 Munculkan Terorisme

Densus 88 yang menangkap dua dan membunuh satu terduga teroris di Desa Alinge Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone menandakan pasukan antiteror milik kepolisian itu dalam operasinya hanya didasarkan dugaan tanpa bukti akurat terkait kegiatan terorisme.

Demikian dikatakan Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya kepada itoday, Jumat (18/10).

Menurut Harits, tindakan yang dilakukan Densus 88 di Bone itu sebagai langkah provokasi dan radikalisasi terhadap kelompok atau komunitas tertentu agar melakukan aksi teror lebih aktual.

Kata Harits dalam skenario memunculkan aksi terorisme, ada pihak intelijen melakukan inflitrasi untuk “memfasilitasi” aksi tersebut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, terjadi penembakan terhadap terduga teroris oleh Densus 88 di Desa Alinge Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone. Dua lainnya ditangkap hidup-hidup. Mereka adalah Jodi alias Umar dan Ahmad Iswan.

Adapun terduga teroris yang tertembak mati ditemukan di kebun coklat milik warga.

H Zainuddin, salah seorang warga mengatakan, terdengar tiga kali tembakan. Tidak lama setelah ditembak, mayat itu terlihat diangkat dari kebun coklat, lalu dibawa ke mobil milik Densus 88.

“Banyak orang yang menyaksikan penembakan itu, dan kami tidak tahu jika mereka itu Densus 88 yang masuk ke Bone,” kata H Zainuddin kepada sejumlah wartawan, Kamis (18/10/2013).

Adapun terduga teroris yang tewas tertembak diketahui bernama Suardi (50), mantan guru SMPN 2 Amali yang pensiun dini. Dia selama ini tinggal di rumah sendirian.

Rumahnya  sekitar 200 meter dari SMPN 2 Watampone di Desa Bilae Kecamatan Amali.

Saat digerebek di rumahnya, dalam kondisi kosong. Sebelum masuk ke dalam rumah, anggota Densus lebih dulu melepas tembakan peringatan.

“Warga yang mendengar tidak berani keluar rumah,” tutur Zainuddin.

Rumah Suardi kosong, bahkan tidak ada perabotan terlihat di sana. Di ruang tamu hanya ada tempat duduk dari kayu. Namun, Densus 88 berhasil menyita beberapa buku dengan tulisan Arab dan sejumlah CD.

Menurut tetangga sekitar, Suardi sehari-hari menjadi guru mengaji. Hampir tiap hari anak-anak belajar mengaji di rumahnya. Suardi juga dikenal ramah serta baik.

“Tidak ada kecurigaan kami kalau dia seorang teroris. Dia memang selalu sendiri di rumahnya dan istrinya sudah lama tidak berada di rumah itu,” kata Andi Amang. [itoday/www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk "Skenario Densus 88 Munculkan Terorisme"