Waduh, Kemenhan tak Tahu Pusat Penyadapan di Kedubes AS Jakarta

Kementerian Pertahanan (Kemenhan), ternyata tidak mengetahui adanya fasilitas penyadapan di Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta. Alasannya, Kemenhan tidak mempunyai fasilitas untuk mengetahui alat sadap tersebut.

Keterangan itu disampaikan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen Sisriadi Iskandar. Menurut Sisriadi, masalah cyber security terkait penyadapan menjadi kewenangan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Sebelumnya, surat kabar harian Sydney Morning Herald edisi 29 Oktober 2013 merilis tulisan terkait keberadaan fasilitas penyadapan di Kedubes AS, Jakarta.

Tarkait kabar itu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan pemerintah Indonesia sudah meminta Amerika untuk memberikan klarifikasi. Menurut Marty, penyadapan AS itu bukan hanya merupakan pelanggaran keamanan, tetapi juga pelanggaran serius atas norma dan etika diplomatik.

Gawat, Kemenhan tak Tahu Pusat Penyadapan di Kedubes AS Jakarta

Kementerian Pertahanan (Kemenhan), ternyata tidak mengetahui adanya fasilitas penyadapan di Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta. Alasannya, Kemenhan tidak mempunyai fasilitas untuk mengetahui alat sadap tersebut.

Keterangan itu disampaikan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen Sisriadi Iskandar. Menurut Sisriadi, masalah cyber security terkait penyadapan menjadi kewenangan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Sebelumnya, surat kabar harian Sydney Morning Herald edisi 29 Oktober 2013 merilis tulisan terkait keberadaan fasilitas penyadapan di Kedubes AS, Jakarta.

Tarkait kabar itu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan pemerintah Indonesia sudah meminta Amerika untuk memberikan klarifikasi. Menurut Marty, penyadapan AS itu bukan hanya merupakan pelanggaran keamanan, tetapi juga pelanggaran serius atas norma dan etika diplomatik. [itoday/al-khilafah.org/www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk "Waduh, Kemenhan tak Tahu Pusat Penyadapan di Kedubes AS Jakarta "