Gowes To Khilafah, HTI Bandung Serukan Bandung Bebas Maksiat
Jalanan di Kota #Bandung pada hari selasa (14/1) terlihat berbeda. Para
peserta “Gowes to Khilafah” Edisi Maulid #Nabi #Muhammad Saw. yang
mengenakan seragam berwarna oranye mewarnainya. Menurut Ivan sebagai
ketua pelaksana, acara yang diselenggarakan oleh DPD II HTI Kota Bandung
ini diselenggarakan dalam rangka mengambil momen Maulid Nabi Saw dan
deklarasi penutupan tempat hiburan malam di Kota Bandung. Hal tersebut
karena sebelumnya ada pro-kontra terkait peraturan baru dari Polda Jabar
yang membatasi jam operasi tempat hiburan malam di Kota Bandung menjadi
s/d pukul 24.00 WIB.
Gowes to Khilafah edisi Maulid Nabi Saw ini menempuh jarak 23 KM yang dimulai dari Jalan Jakarta Kota Bandung, melalui Pasar Sederhana, Balai Kota Bandung, Tegal Lega dan Jalan Kiara Condong. Acara ini cukup menarik perhatian masyarakat, karena aksi yang dilakukan bersepeda ini berbeda dari aksi-aksi sebelumnya.
Acara ini juga diisi dengan pembacaan sikap DPD II HTI Kota Bandung dalam bentuk deklarasi penutupan tempat hiburan malam di Kota Bandung secara total. Dr. H. A. A. Handaka Suryana, Ketua DPD II HTI Kota Bandung, menegaskan bahwa pemerintah seharusnya bukan hanya membatasi jamnya, melainkan menutup seluruh tempat hiburan malam yang ada di Kota Bandung. Sebab, tempat-tempat hiburan malam sudah jelas menjadi sumber kemaksiatan dan kriminalitas. Ia pun mengingatkan akan program ‘Bandung Juara’ yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Bandung. “Seharusnya, kita lebih mengutamakan Bandung Juara ini di hadapan Allah SWT, bukan di hadapan manusia. Adapun mungkin permasalahan yang akan timbul mengenai pekerjaan pengganti bagi mereka yang dulunya bekerja di sana, harusnya pemerintah mampu untuk mengatasinya dengan berbagai cara, apalagi Bandung ini dikenal sebagai kota kreatif.“
Sebelum acara usai, ia menegaskan kembali bahwa kebaikan akan datang ketika kita taat dan patuh kepada Allah SWT. dan kerusakan serta berbagai permasalahan kehidupan akan datang ketika kita ingkar kepada-Nya. Karena itu, untuk membuktikan ketaatan kepada Allah SWT. Pemerintah Kota Bandung, harus segera menutup tempat-tempat hiburan malam.
Para peserta terlihat semangat sampai akhir acara. Kemudian, acara diakhiri dengan pembagian doorpirze dari panitia.
[www.bringislam.web.id]
Gowes to Khilafah edisi Maulid Nabi Saw ini menempuh jarak 23 KM yang dimulai dari Jalan Jakarta Kota Bandung, melalui Pasar Sederhana, Balai Kota Bandung, Tegal Lega dan Jalan Kiara Condong. Acara ini cukup menarik perhatian masyarakat, karena aksi yang dilakukan bersepeda ini berbeda dari aksi-aksi sebelumnya.
Acara ini juga diisi dengan pembacaan sikap DPD II HTI Kota Bandung dalam bentuk deklarasi penutupan tempat hiburan malam di Kota Bandung secara total. Dr. H. A. A. Handaka Suryana, Ketua DPD II HTI Kota Bandung, menegaskan bahwa pemerintah seharusnya bukan hanya membatasi jamnya, melainkan menutup seluruh tempat hiburan malam yang ada di Kota Bandung. Sebab, tempat-tempat hiburan malam sudah jelas menjadi sumber kemaksiatan dan kriminalitas. Ia pun mengingatkan akan program ‘Bandung Juara’ yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Bandung. “Seharusnya, kita lebih mengutamakan Bandung Juara ini di hadapan Allah SWT, bukan di hadapan manusia. Adapun mungkin permasalahan yang akan timbul mengenai pekerjaan pengganti bagi mereka yang dulunya bekerja di sana, harusnya pemerintah mampu untuk mengatasinya dengan berbagai cara, apalagi Bandung ini dikenal sebagai kota kreatif.“
Sebelum acara usai, ia menegaskan kembali bahwa kebaikan akan datang ketika kita taat dan patuh kepada Allah SWT. dan kerusakan serta berbagai permasalahan kehidupan akan datang ketika kita ingkar kepada-Nya. Karena itu, untuk membuktikan ketaatan kepada Allah SWT. Pemerintah Kota Bandung, harus segera menutup tempat-tempat hiburan malam.
Para peserta terlihat semangat sampai akhir acara. Kemudian, acara diakhiri dengan pembagian doorpirze dari panitia.
Posting Komentar untuk "Gowes To Khilafah, HTI Bandung Serukan Bandung Bebas Maksiat"