Kemarin naik Bajaj, Besok naik Jet Pribadi: Pencitraan Ala Jokowi dinilai Bodohi Rakyat

Kemarin naik Bajaj, Besok naik Jet Pribadi: Pencitraan Ala Jokowi dinilai Bodohi Rakyat

Capres Jokowi dianggap sebagai pemimpin yang merakyat. Wajar jika anggapan itu muncul karena mantan wali kota Solo itu kerap tampil seolah apa adanya di depan publik. Benarkah?

Sikap sederhana calon presiden (capres) Jokowi dinilai hanya sebatas pencitraan untuk menarik perhatian publik jelang Pilpres 2014. Sebab, sistem marketing atau kampanye ala Jokowi dianggap membodohi rakyat.

Penilaian itu disampaikan akademisi dan pengamat politik dari UIN Jakarta, Zaki Mubarak,  Jakarta, Selasa (3/6/2014).

Menurutnya, semakin modern masyarakat dan matang budaya politik, model pencitraan populisme yang dilebih-lebihkan tidak lagi efektif di Pilpres 9 Juli nanti. Sebab, rakyat sudah cerdas dalam menentukan pilihan.

"Itu yang dicoba diulangi lagu di pilpres 2014. Tapi menurut saya jenis pencitraan semacam itu tidak mendidik. Bahkan bersifat negatif bagi demokrasi. Mungkin saat ini masih efektif, tapi membodohi masyarakat," kata Zaki.

Hal itu menanggapi soal Jokowi-Jusuf Kalla yang mengendarai bajaj berbahan bakar gas mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) guna mengikuti undian pasangan capres-cawapres, Jokowi dianggap pendukungnya sebagai capres yang merakyat. Sementara Prabowo-Hatta Rajasa dengan menggunakan mobil Lexus yang biasa dipakai Prabowo.

Bajaj yang dipakai Jokowi-JK hanya dipakai saat itu saja. Keduanya juga menggunakan kendaraan mewah. Saat safari politik ke Bali, Jokowi naik jet mewah.

Kemarin naik Bajaj, Besok naik Jet Pribadi: Pencitraan Ala Jokowi dinilai Bodohi Rakyat

Semestinya, kata Zaki, dua kandidat dan tim sukses capres-cawapres itu berdebat terbuka tentang hal yang lebih substansial. Misalnya, bagaimana mewujudkan pemerataan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan, membangun sektor pertanian yang kompetitif, dan nengatasi utang yang membengkak.

"Tim pakar yang saat ini lebih sering dibelakang layar, akan lebih baik bila intens menggelar debat terbuka. Ini yang ditunggu-tunggu masyarakat saat ini," tegas Zaki.

Tudingan yang dialamatkan kepada capres Jokowi terkait gemar melakukan pencitraan, intensitasnya semakin meningkat.

Saat Jokowi memilih sepeda ontel ketika datang ke gedung KPU pada beberapa hari lalu, untuk mendaftarkan diri. Gara-gara menggunakan sepeda kayuh tua, sementara capres rivalnya, Prabowo menggunakan mobil Lexus, Jokowi dianggap pendukungnya sebagai capres yang merakyat.

Situasi kini berbalik. Itu setelah di dunia maya beredar foto gubernur DKI nonaktif itu duduk santai sambil membaca koran di dalam pesawat. Dalam foto itu, Jokowi duduk bersebelahan dengan Anies Baswedan.

Jokowi panen kecaman di Twitter dan Facebook. Mantan wali kota Solo itu dinilai sudah terlalu berlebihan dalam pencitraan. Kalau naik sepeda kayuh ke KPU langsung digembar-gemborkan sebagai capres pro-rakyat, pilihannya menggunakan jet pribadi malah tidak dipublikasikan.

Foto Jokowi dan Anies naik pesawat merah kontras dengan foto ketika keduanya naik bajaj dan sepeda kayuh ke kantor KPU, Minggu (1/6/2014) saat mengambil nomor undian capres-cawapres sehari sebelumnya. Politik pencitraan kembali meruyak pada Pilpres 2014 ini. (*inil)[www.bringislam.web.id]

Jangan Lupa Baca:  Munarman: ''Capres yang ada Sisa Abu Jahal dan Abu Lahab''

Posting Komentar untuk "Kemarin naik Bajaj, Besok naik Jet Pribadi: Pencitraan Ala Jokowi dinilai Bodohi Rakyat "