Tidak Ada Khilafah, OKI Hanya Bisa Kecam Serangan Ekstrimis Budha Terhadap Muslim Sri Lanka

http://cdn5.nahimunkar.com/t_main/timthumb.php?src=http%3A%2F%2Fwww.nahimunkar.com%2Fassets%2Fuploads%2F2014%2F06%2Fimg_53a4e079a9e88.jpg&q=90&w=795&zc=1

.

     3 Muslim Tewas 78 Terluka Diserang Budha Radikal di Sri Lanka
    Kerusuhan Anti Islam Di Sri Langka Dipicu Hasutan Ekstrimis Budha
    Sangat membenci orang mukmin
    Kebencian itu tergambar dari sikap mereka yang selalu mengganggu secara fisik maupun pemikiran kepada orang yang beriman.

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا

“Sungguh engkau akan jumpai orang yang paling keras permusuhanya kepada orang yang beriman, adalah orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al-Maidah: 82).

    Sikap semacam ini ditiru oleh mereka yang sangat gandrung dengan kesyirikan. Kebencian mereka terhadap ahlu tauhid, orang yang komitmen dengan tauhid sangat keras. Semua itu dilakukan untuk membela kesyirikan mereka.

Inilah beritanya.



***


OKI Kecam Serangan Ekstrimis Budha Terhadap Muslim Sri Lanka

Diposting Kamis, 19-06-2014 | 10:50:49 WIB

KOLOMBO, muslimdaily.net, - Organisasi Kerjasama Islam telah mengungkapkan kecaman atas serangan ekstrimis Budha Sri Lanka terhadap umat Islam yang berada di sana. Sejauh ini kekerasan terhadap umat Islam telah mengakibatkan kematian empat orang dan puluhan lainnya luka-luka.

“Muslims telah menunjukkan sebagai komunitas yang penting dan aktif, yang Kontribusi terhadap kehidupan budaya dan ekonomi Sri Lanka secara keseluruhan,” Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Iyad Ameen Madani, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Colombo Gazette pada hari Selasa 17 Juni, demikian sebagaimana dilansir onislam.net.

“Serangan-serangan baru-baru ini muncul untuk mengikuti tren kenaikan kekerasan yang dihasut oleh ekstrimis yang menyebarkan ketakutan dan ketidakpercayaan antara penduduk,” dia menambahkan.

Kecaman ini dilakukan setelah adanya serangan pada hari Minggu lalu di mana tiga orang telah menjadi korban jiwa dan puluhan lainnya terluka saat ekstrimis Budha menyerang kota-kota pesisir selatan Sri Lanka. Meskipun umat Islam meminta polisi agar bertindak tegas, namun polisi telah gagal melindungi umat Islam.

Kerusuhan meletus pada Minggu malam ketika pawai protes oleh kelompok garis keras Budha Bodu Bala Sena (BBS) berubah menjadi serangan massa terhadap kaum Muslim di kota-kota wisata Aluthgama dan Beruwala.

Laporan mengatakan bahwa kekerasan meluas ke kota Lathugana, meskipun jam malam diberlakukan di Aluthgama dan Beruwala.

Diskriminasi dan kekerasan terhadap umat Islam sudah berlangsung sejak lama.

Tahun lalu, sempat terjadi ketegangan di Sri Lanka menyusul serangkaian insiden serius karena provokasi Buddha ekstremis terhadap Muslim.  Pada Maret 2013, Bodu Bala Sena menyerukan pembongkaran sebuah masjid yang dibangun pada abad ke-10 di Kuragala.

Seruan untuk menghancurkan masjid kuno datang tak lama setelah kelompok itu berkampanye menentang makanan halal di Sri Lanka, memaksa umat Islam untuk menghapus logo halal untuk membantu meredakan ketegangan dengan mayoritas Buddha.

Pada Juni 2013, sekitar 200 demonstran yang dipimpin oleh beberapa puluh biksu Budha berkumpul di pusat Islam yang kecil di Dehiwala, pinggiran kota Kolombo. Mereka melempar batu dan daging busuk ke atas gerbang masjid. Pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menuntut penutupan tempat ibadah Muslim itu.

Pada April 2013, sejumlah biksu mengganggu shalat Muslim di desa Dambulla. Para penyerang mengklaim bahwa masjid, yang dibangun pada tahun 1962, adalah ilegal. Beberapa minggu kemudian, para bhiksu menyusun sebuah surat ancaman yang ditujukan untuk umat Islam di kota terdekat yakni Kurunegala, menuntut shalat di Dambulla dihentikan.

Muslim Sri Lanka, yang dikenal sebagai bangsa “Moor”, adalah kelompok etnis terbesar ketiga di negara itu setelah Sinhala, yang membentuk 70 persen dari jumlah penduduk, dan Tamil, yang jumlahnya 12,5 persen./ http://muslimdaily.net/

***

Kerusuhan Anti Islam Di Sri Langka Dipicu Hasutan Ekstrimis Budha

Diposting Jum’at, 20-06-2014 | 15:48:49 WIB

COLOMBO, muslimdaily.net, - Kerusuhan beberapa hari lalu di Sri Lanka ternyata dipicu oleh hasutan seorang tokoh ekstrimis Budha. Pemimpin ekstrimis Budha Sri Lanka Galagoda Atthe Gnanasara mengancam akan menghancurkan bisnis Muslim dan meminta para pengikutnya untuk melawan minoritas Muslim. Sebagai respon, sebagian penonton berteriak ‘ya’, mereka mau melakukannya.

Gnanasara yang menjadi Sekretaris Jendral Bodu Bala Sena dalam sebuah pidato penuh kebencian mengungkapkan hal tersebut yang kemudian memicu kerusuhan di  Aluthgama, demikian laporan situs berita Turki worldbulletin.net.

Biksu itu mengancam akan menghancurkan bisnis Muslim di Aluthgama, Beruwala dan tempat-tempat lain, menginstruksikan para pendengarnya untuk mengambil setiap barang dengan tanda-tanda Halal dan membuangnya, meminta para pendengarnya untuk melawan kaum minoritas.

Kerusuhan meletus pada Minggu malam hingga Senin ketika pawai protes oleh kelompok garis keras Budha Bodu Bala Sena (BBS) berubah menjadi serangan massa terhadap kaum Muslim di kota-kota wisata Aluthgama dan Beruwala.

Serangan menargetkan Muslim dan masjid di kota-kota yang mayoritas penduduknya adalah Muslim tersebut, telah menewaskan sedikitnya tiga orang Muslim dan lebih dari 80 terluka. Meskipun umat Islam meminta polisi agar bertindak tegas, namun polisi telah gagal melindungi umat Islam.

Biksu Budha Anti Ekstrimis Diserang

Seorang biksu Budha yang dikenal aktif berbicara menentang  Budha garis keras di Sri Lanka telah diserang dan ditemukan terluka, kata polisi, pada hari Kamis.

Juru bicara polisi SSP Ajith Rohana mengatakan Vataraka Vijitha Thero dibawa ke rumah sakit di barat Sri Lanka hari Kamis pagi. Thero dikenal kritis terhadap kelompok Bodu Bala Sena. Gnanasara baru-baru ini dalam konferensi pers pernah mengancam Thero.

Pada hari yang sama, umat Islam di ibukota Colombo menutup toko dan usaha mereka untuk melakukan protes kepada pemerintah Sri Lanka yang dianggap membiarkan kekerasan terhadap muslim terjadi.

“Protes ini menentang BBS dan kegagalan polisi untuk melindungi komunitas kami,” seorang penjaga toko Muslim yang menolak menyebutkan namanya mengatakan kepada AFP.

“Kami juga meminta pemerintah untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang berada dibalik kerusuhan.”

***

3 Muslim Tewas 78 Terluka Diserang Budha Radikal di Sri Lanka

Senin, 22 Sya’ban 1435 H / 16 Juni 2014 20:00 wib

ALUTHGAMA, SRILANGKA (voa-islam.com) - Setidaknya tiga orang Muslim tewas dan 78 lainnya terluka dalama sebuah serangan massa yang dipimpin oleh para biksu Budha radikal Sinhala di dua kota pantai Sri Lanka, para petugas medis mengatakan.

Polisi Sri Lanka, Senin (16/6/2014) memperpanjang jam malam di kota resor populer Aluthgama dan Beruwala setelah rumah-rumah dan masjid umat Muslim diserang, sementara kekerasan juga menyebar ke kota Lathugana.

Polisi mengatakan mereka menembakkan gas air mata dan memperluas jam malam untuk Beruwala, daerah mayoritas Muslim, setelah kekerasan awal pecah di Aluthgama, 60km selatan ibukota Kolombo.

Kedua daerah tersebut adalah resor pantai yang populer yang sering dikunjungi oleh wisatawan internasional, tetapi tidak ada laporan dari orang asing yang terjebak dalam kekerasan.

Menurut saksi mata, kelompok radikal Budha, Bodu Bala Sena (BBS) turun ke jalan, meneriakkan seruan anti Islam, menarik warga Islam dari bis dan melempari rumah para warga muslim.

“Beberapa umat Buddha yang sengaja menargetkan Muslim. Namun sayangnya polisi belum mampu melindungi minoritas,” kata Hilmi Ahmed, juru bicara Dewan Muslim Sri Lanka kepada Al Jazeera.

“Sebuah perseteruan kecil antara dua individu telah diizinkan untuk dibawa dalam suasana agama. Umat Buddha ekstremis yang dipimpin oleh BBS menyerang Muslim dan masih melakukannya di daerah tersebut meskipun jam malam diberlakukan.”

Hilmy Ahmed mengatakan kepada bahwa situasi lebih tenang sekarang, tapi ada kerusakan skala besar di bidang properti.

“Setidaknya ada sembilan toko dan sampai 40 rumah telah memusnahkan di Aluthgama, sementara tiga mesjid diserang,” kata Ahmed melalui telepon dari selatan Sri Lanka.

Tentara telah didatangkan untuk mengendalikan situasi, sementara orang yang terluka telah dirawat di rumah sakit.

Meningkatnya bentrokan

Seorang juru bicara polisi mengatakan masalah dimulai pada hari Ahad malam ketika anggota Bodu Bala Sena, atau Angkatan Buddha mencoba untuk berunjuk rasa di daerah dengan populasi Muslim yang cukup besar.

Menteri Kehakiman Rauff Hakeem menuduh pemerintah gagal melindungi umat Islam dari massa yang dipimpin para biksu dari BBBS, yang telah terlibat dalam kampanye anti-Muslim dalam beberapa tahun terakhir.

Hakeem mendesak “semua pihak terkait untuk tetap tenang dan tidak untuk menghasut kekerasan lebih lanjut”.

“Tolong biarkan polisi melakukan pekerjaan mereka. Serangan semalam tidak akan ditoleransi dan kami akan mengadili setiap dan semua yang bertanggung jawab,” katanya kepada Al Jazeera.

Dia juga menyesalkan keputusan polisi yang memperbolehkan umat Buddha berunjuk rasa tiga hari setelah terjadi konflik sektarian antar seorang pemuda Muslim dan biksu.

Di satu tempat komando polisi elit dipanggil untuk menyelamatkan seorang wakil menteri, Faiser Mustapha, yang terperangkap di dalam sekolah bersama dengan puluhan Muslim yang meninggalkan rumah mereka karena takut serangan dari massa Buddha.

Tidak ada laporan penangkapan, saat penduduk di daerah yang dilanda kerusuhan mengatakan Muslim meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke balai masyarakat karena kekhawatiran kekerasan lebih mengintai.

Kerusuhan terbaru itu terjadi hanya beberapa pekan setelah legislator Muslim meminta Rajapaksa untuk melindungi komunitas minoritas mereka dari “unsur-unsur ekstremis Budha” yang disalahkan untuk banjir serangan kebencian baru-baru. (st/aje,bbc) voa-islam.com

(nahimunkar.com)
[www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk "Tidak Ada Khilafah, OKI Hanya Bisa Kecam Serangan Ekstrimis Budha Terhadap Muslim Sri Lanka"