Situs Metro TV Sebut Pesantren Ladang Rekruitmen Teroris

Belum hilang ingatan kita terkait berita rohis sarang teroris, Metro TV kembali berulah. Situs berita Metrotvnews.com pada Jum’at, 29 Agustus 2014 menayangkan berita berjudul “20 Pesantren Diduga Ajarkan Radikalisme”.

Sebanyak 20 pesantren diduga jadi ladang teroris dan paham radikalisme. Kebanyakan pesantren itu tak mengantongi izin operasi di Kementerian Agama (Kemenag). Demikian dikatakan Kasubdit Pendidikan Diniyah Kemenag Ahmad Zayadi di Jakarta, Jumat (29/8/2014),” tulis Metrotvnews.




Ahmad tak mau merinci ke-20 pesantren itu. Yang pasti, menurut ia, puluhan pesantren itu bisa digolongkan menjadi tempat belajar dan tumbuh kembang bakal calon teroris.

“Seharusnya dalam pendirian pesantren terdapat instrumen kodrat kelembagaan yang masuk ke dalam kelembagaan. Dalam hal ini, dilihatlah syarat-syarat seperti apakah pesantren memiliki guru, santri, kiai, asrama serta kurikulum yang diajarkan. Lalu kitab yang dipergunakan untuk mendidik juga harus diperhatikan,” kata Ahmad, seperti dikutip Kiblat.net dari Metrotvnews.com.

Menurut Ahmad, semua kelengkapan itu sangat penting untuk memperkuat instrumen yang ada sebagai upaya pencegahan untuk mempersempit pembangunan pesantren tanpa izin yang dapat menimbulkan masalah kedaulatan negara.

Seketaris Jenderal Kemenag Nur Syam membenarkan beberapa pesantren menjadi tempat rekruitmen terorisme dan dijadikan tempat mengajarkan paham radikalisme. Namun ia mengatakan, jumlahnya sangat kecil dan tidak signifikan.

Nur mengatakan, ciri-ciri pesantren yang mengajarkan paham radikalisme bisa dilihat dari perfoma keseharian para santri dan pakaian yang digunakan. Pesantren tak berizin. Nur menuturkan, penyimpangan sangat mungkin terjadi pada pesantren “ilegal”.

Kemenag tak bisa melayangkan sanksi apa pun kepada pesantren tak berizin. Kemenag tak punya payung hukum untuk menindak.

“Ke depan, saya rasa diperlukan aturan terkait pendirian pesantren dan kolom-kolom indikasi pelanggaran yang nantinya dimasukan kedalam PMA. Sanksi bisa berupa teguran atau sanksi lain. Yang terpenting adalah pendataan yang akurat agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat,” jelasnya.

Tak hanya kepada pesantren, pola pikir santri pun harus diawasi. Pasalnya, mengenyahkan paham radikal bukan perkara mudah. Pesantren adalah tempat pendidikan dan idiologi yang tidak mudah digoyahkan.

“Yang terpenting ajaran dan perkembangan pesantren mereka tidak menyebar. Maka sangat penting membentengi masyarakat dari pesantren radikal agar tidak pesat,” ungkapnya. [kiblat/[www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk "Situs Metro TV Sebut Pesantren Ladang Rekruitmen Teroris"