HTI Palu: BBM Dinaikkan, Rakyat tambah Merana
Ia juga mengungkap ironi demokrasi. “Kita tidak pernah diminta untuk memilih apakah BBM di naikkan atau tidak seperti halnya kita disodori untuk memilih dua calon presiden. Inilah demokrasi,” ujarnya.
Syafi’i menilai, dalam demokrasi rakyat hanya dibutuhkan suaranya ketika pemilu. Adapun ketika pemilu usai, rakyat hanya kebagian limbah busuknya seperti utang luar negeri yang mencekik, perampokan kekayaan alam, termasuk kenaikan harga BBM. “Maka solusinya adalah kembali kepada Islam. Islam telah mentapkan bahwa minyak bumi itu adalah milik umat, haram dikuasai individu atau swasta apalagi swasta asing,” pungkasnya.[]Zahruddin Nurdin/Joy
Posting Komentar untuk "HTI Palu: BBM Dinaikkan, Rakyat tambah Merana"