Semangat Gosok Gigi dan Gosok Hati

Semangat Gosok Gigi dan Gosok Hati

SEMANGAT gosok gigi. Ya, semangat gosok gigi adalah semangat yang diajarkan secara serius kepada manusia sejak dalam proses pendidikan tingkat terbawah, yakni Taman Kanak-Kanak (TK). Sang guru membawa contoh sikat gigi dan pasta giginya ke dalam kelas, memperagakan bagaimana cara gosok gigi yang baik sambil tak lupa menekankan bahwa gosok gigi itu minimum dua kali sehari.

Semakin tinggi tingkat pendidikan, pelajaran tentang gosok gigi juga semakin tinggi. Tak cukup dengan gosok gigi, dikenalkan pula fungsi tusuk gigi dan benang gigi. Semua itu demi gigi bersih dan terbebas dari slilit (daging atau sisa makanan yang lengket di sela gigi). Tak cukup sampai di situ, dikenalkan pula kawat gigi untuk merapikan gigi agar terlihat indah dan berbaris rapi.

Kalau sisa daging yang cuma seurat kecil yang menempel di gigi saja kita sangat peduli untuk membuangnya, lalu mengapa justru kita biarkan bangkai daging saudara kita, kita tanamkan di hati kita? Kalau gigi kita merasa tak nyaman dengan slilit kecil itu, mengapa hati kita santai dan mersa enjoy dengan jutaan slilit dalam hati kita. Mengapa pelajaran menggosok hati dan pembersihan jiwa tidak begitu disemangatkan seperti gosok gigi?

Siapa yang rajin gosok gigi namun tak pernah gosok hati, rajin membersihkan gigi tapi tak suka membersihkan hati, berani membayar mahal untuk memasang kawat gigi tapi tak mau berkorban untuk membangun pagar hati maka sungguh dia telah tertipu dengan tipuan yang nyata. Yang paling parah adalah sudah tak gosok hati malah juga tak gosok gigi. Salam, AIM@Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]

[www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk "Semangat Gosok Gigi dan Gosok Hati"