Ancaman Besar Bagi Yang Melalaikan Amanah


بسم الله الرحمن الرحيم

5550- حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الأَحْمَسِيُّ، ثنا وَكِيعٌ، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ السَّائِبِ، عَنْ زَاذَانَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: "إِنَّ الشَّهَادَةَ تُكَفِّرُ كُلَّ ذَنْبٍ إِلا الأَمَانَةَ، يُؤْتَى بِالرَّجُلِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَإِنْ كَانَ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، فَيُقَالُ: أَدِّ أَمَانَتَكَ، فَيَقُولُ: وَأَنَّى أُؤَدِّيهَا وَقَدْ ذَهَبَتِ الدُّنْيَا، فَتُمَثَّلُ لَهُ الأَمَانَةُ فِي قَعْرِ جَهَنَّمَ فَيَهْوِي إِلَيْهَا فَيَحْمِلُهَا عَلَى عَاتِقِهِ، قال: فَتَنْزِلُ عَلَى عَاتِقِهِ فَيَهْوِي عَلَى أَثَرِهَا أَبَدَ الأَبَدِ. قَالَ زَادَانُ: فَأَتَيْتُ الْبَرَّاءَ، فَحَدَّثْتُهُ، فَقَالَ: صَدَقَ أَخِي : " إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا " ". حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحُسَيْنِ، (تفسير ابن أبي حاتم - (ج 4 / ص 215)

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan, dalam kitab tafsirnya, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Isma'il al-Ahmasiy, dari Waqi', dari Sufyan, dari Abdillah bin as-Saaib, dari Zaazdaana, dari 'Abdulloh bin Mas'ud Radhiyallohu 'anhu, ia berkata :

“Ucapan syahadat menebus segala dosa, kecuali amanah ( yang dikhianati ), Seorang akan didatangkan pada hari qiyamat, meskipun dia adalah seorang yang mati di medan pertempuran ( mati syahid fii Sabilillah).

Ia akan diperintahkan (dituntut oleh Allah) : “Laksanakanlah dulu amanah-amanahmu !!.”

si fulan menjawab : “ Bagaimana aku dapat melaksanakan, padahal dunia telah fana ?

Maka diperlihatkanlah kepada-nya amanah-amanah (yang tidak dilaksanaknnya ketika seseorang masih hidup di dunia menanggung amanah ) amanah tersebut berada di dasar neraka jahanna ( fii qo'ri jahannam ),

Maka terjunlah ia ke dasar jahanam untuk mengambil dan memikul amanah di pundaknya, kemudian ketika amanah telah dipikulnya hingga ke permukaan jahannam, jatuhlah amanah tersebut ke dasar jahannam, dan dipungutnya kembali ke atas, demikian seterusnya.

( Hal tersebut merupakan adzab yang disediakan bagi orang-orang yang meninggalkan amanah. )

Kemudian Zaadaan berkata – aku datang kepada al-Baro', dan aku ceritakan hadits ini kepada al-Baro' , dia berkomentar tentang atsar hadits ini : Benar wahai saudara-ku." Lantas al-Baro' ra, membaca ayat, dari surat an-Nisa' : Sesungguhnya Allah Ta'aala memerintahkan kepada kalian agar menunaikan amanah, kepada yang ditanggungnya (yang berhak menerimanya) (TQS. An-Nisa' : 58), Demikianlah khabar yang sampai kepada kami dari 'Ali bin Husain radhiyallohu 'anhuma. (Tafsir ibnu Abi Hatim : 4/215, no: 5550 ).Komentar : " Sayangnya .. orang orang yang berambisi meraih jabatan,.. sebagian besar di antara mereka tidak memahami mana mana yang wajib mana yang mubah,.. sehingga yang wajib wajib di abaikan,.. kadang yang mubah malah disegerakan,.. eh yang haram2 diramaikan.malah terkadang ada sebagian mereka pura2 tidak mau tahu mana yang urgen / wajib harus ditunaikan,.. mana mana yang mubah - yang bisa di tunda bahkan diabaikan ?dengan berpura pura tidak tahu yang wajib wajib, mereka merasa lepas dari penglihatan Alloh Ta'aala. tentu ini dosanya jauh lebih besar. Karena berarti ia telah meremehkan amanah Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Nasalullohu lana wa lakum al'afiyah.

Posting Komentar untuk "Ancaman Besar Bagi Yang Melalaikan Amanah"