Imam Ghazali dan Murid-muridnya

oleh : Agus Trisa

Kita ikuti kisah yang sangat masyhur berikut ini. Kisah ini diceritakan oleh guru ngaji saya ketika di awal-awal kuliah. Saya tidak tahu persis dari mana kisah ini diambil. Namun yang pasti, kisah ini sangat masyhur (terkenal) dan sering dikutip di dalam berbagai kajian-kajian keilmuan.

Nama lengkap Al Ghazali adalah Zainuddin Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali. Beliau dilahirkan di kota Thus. di Khurasan, l0 mil dari Nisabur Persia pada tahun 450H. Beliau belajar fiqih pada Imam Syafi’i. Beliau adalah seorang tokoh di Madrasah Nizhamiyah, sebuah tempat belajatr yang sangat terkenal di seluruh dunia.

Suatu ketika Hujjatul Islam Imam Ghazali duduk-duduk bersama murid-muridnya. Kemudian sang imam bertanya, “Apa yang paling dengan kita di dunia ini?” Lalu di antara murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, atau kerabat. Imam Ghazali pun berkomentar, “Itu semua benar. Tetapi yang paling benar adalah kematian. Sebab, itu sudah menjadi janji Allah, bahwa setiap yang hidup pasti akan merasakan mati.”

Kemudian Imam Ghazali bertanya lagi, “Apa yang paling jauh dengan diri kita di dunia ini?” Murid-muridnya ada yang menjawab negeri Cina, matahari, bulan, dan bintang. Imam Ghazali mengatakan, “Itu semua benar. Tetapi yang paling tepat adalah masa lalu. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran agama.”

Lalu sang imam bertanya lagi, “Apa yang paling besar di dunia ini?” Murid-muridnya menjawab dengan jawaban gunung, matahari, dan bumi. Tetapi sang imam berkomentar, “Itu semua juga benar. Akan tetapi yang lebih tepat adalah hawa nafsu. Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.”

Lalu sang imam meneruskan pertanyaannya, “Apa yang paling berat di dunia ini?” Murid-muridnya ada yang menjawab, baja, besi dan gajah. Tetapi sang imam justru menjawab, “Itu semua benar. Tetapi yang paling berat adalah memegang amanah. tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggup permintaan Allah SWT sehingga banyak dari manusia masuk neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.”

Kemudian Imam Ghazali bertanya lagi, “Apa yang paling ringan di duni ini?” Murid-muridnya menjawab, debu, dedaunan, kapas, dan angin. Kemudian beliau menjawab, “Semua itu benar kata Imam Ghazali. Tetapi yang paling ringan didunia ini adalah meninggalkan salat. Gara-gara pekerjaan, kita tinggalkan salat. Gara-gara meeting, kita tinggalkan salat.”

Lalu pertanyaan terakhir diajukan sang imam, “Apa yang paling tajam di dunia ini?” Murid-muridnya menjawab, pedang. Tetapi Imam Ghazali menjawab, “Benar. Tapi yang paling tajam adalah lidah Manusia. Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.”

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah ini.



Posting Komentar untuk "Imam Ghazali dan Murid-muridnya"