Pernyataan Kemenlu Australia Semangati Separatisme
“Tentu pernyataan itu tidak baik,” jelas Wakil Ketua Komisi
Pertahanan DPR, Tubagus Hasanuddin, saat dihubungi, Kamis (30/8).
Menurutnya Pemerintah Australia akan lebih baik jika meminta penjelasan
kepada Pemerintah Indonesia terkait ditembaknya tokoh Organisasi Papua
Merdeka (OPM) di Papua beberapa waktu lalu.
Hasanuddin menjelaskan pernyataan Australia seperti itu bisa jadi
berawal dari penilaian dunia Internasional terkait pembelaan HAM.
Indonesia dinilai intoleran, karena kurang melindungi hak minoritas.
Ditambah lagi, konflik Sampang beberapa waktu lalu pecah. “Ini semakin
memicu publik beranggapan bahwa HAM di Indonesia memang diabaikan,”
jelasnya.
Namun demikian, pernyataan seperti itu, jelasnya, hanya akan memicu
maraknya separatisme di Indonesia. Kaum separatis semakin mendapatkan
ruang sehingga mereka mendapatkan pembelaan akan aksinya yang merugikan
keutuhan NKRI. “Ini harus diwaspadai,” jelasnya.
Pemerintah Australia ikut menaruh perhatian atas pembunuhan seorang
pemimpin separatis di Papua Juni lalu, Mako Tabuni. Ini terkait dengan
tudingan di Negeri Kanguru itu bahwa Satuan Anti Teror Polri (Detasemen
Khusus 88), yang didukung dan dilatih oleh Australia, terlibat dalam
pembunuhan atas Tabuni.
Siaran berita televisi ABC di Australia pada Selasa (28/8)
malam menyiarkan pernyataan Menlu Australia, Bob Carr. Menurut dia,
Australia berharap adanya penyelidikan menyangkut kematian Tabuni. “Kami
ingin Indonesia mengeluarkan saran mengenai apa yang harus dilakukan,”
kata Carr secara hati-hati kepada televisi ABC. (republika.co.id, 30/8/2012)
Posting Komentar untuk " Pernyataan Kemenlu Australia Semangati Separatisme "