Aneh, BI Pinjamkan Rp 9 Triliun ke IMF
Pakar ekonomi dari Indef, Enny Sri Hartati mempertanyakan alasan Bank Indonesia (BI)meminjamkan dana 1 miliar dolar AS atau setara Rp 9 triliun ke IMF. Hal itu dikarenakan saat ini Indonesia masih mengalami defisit neraca perdagangan.
Menurut Enny, meskipun otoritas moneter menyatakan cadangan devisa
cukup untuk hampir enam bulan impor, namun dengan langkah pinjaman
terhadap IMF tersebut, justru akan mengurangi cadev BI.
“Kalau cadev itu dikurangi untuk bantuan kepada IMF artinya kebijakan
BI akan menjadi tidak runut atau berada di luar rencana. Kecuali kalau
kita sama sekali tidak memiliki risiko perekonomian,” kata Enny.
Sebelumnya, Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan pinjaman itu
diberikan BI kepada IMF, selain untuk menjaga hubungan baik, juga untuk
membantu pendanaan IMF dalam menyelesaikan persoalan krisis global.
Rencananya pinjaman itu diberikan dengan jalan BI membeli surat utang
IMF senilai 1 miliar dolar AS.
Enny mengatakan uang senilai Rp 9 triliun tidak akan berarti apa-apa
untuk menyelesaikan krisis global. Sebaliknya dana tersebut akan sangat
berarti jika digunakan untuk kebutuhan cadangan devisa.
“Kita jangan hanya berpikir bahwa kondisi makro kita saat ini bagus,
tetapi tetap harus mengantisipasi kebutuhan yang akan datang. Bantuan
itu menurut saya bagaikan menggarami lautan, karena tidak akan ada
artinya bagi pemulihan Eropa,” kata Enny. Enny berharap BI bisa
memikirkan kembali rencana tersebut dengan tetap mengacu kepada
kepentingan nasional. (republika.co.id, 7/9/2012)
Posting Komentar untuk "Aneh, BI Pinjamkan Rp 9 Triliun ke IMF"