Isyarat Syahid Jenazah Muchsin, Darah Menetes Membasahi Kain Kafan
JAKARTA (voa-islam.com) -
Muchsin Sanny Permadi, remaja yang gugur ditembak oleh Densus 88 pada
hari Jum’at (31/8/2012) lalu, di Jalan Veteran, Solo, akhirnya
dimakamkan.
Pemakaman
Muchsin sempat tertunda. Dari kabar yang beredar awalnya Muchsin akan
dimakamkan hari Kamis (6/9/2012) kemarin, namun entah kenapa, rencana
pemakaman itu ditunda hingga hari Jum’at (7/9/2012) jenazah Muchsin baru
bisa dimakamkan.
Usai
shalat Jum’at, sekitar pukul 14.00 WIB, sejumlah wartawan dari berbagai
media, baik cetak maupun elektronik sudah menunggu di TPU Pondok
Ranggon, Jakarta Timur. Siang itu, dua liang lahat telah dipersiapkan
untuk kedua pemuda mujahid, Farhan dan Muchsin.
Letak
makam keduanya berada di Blok AB, sebuah Blok yang sepertinya khusus
bagi para syuhada. Sebab, makam dua pemuda ini berdekatan dengan M.
Syarif, Saifuddin Zuhri, Syahrir, Ibrahim dan yang lainnya.
Setelah
menunggu beberapa lama, iring-iringan dua mobil jenazah dan mobil
patroli polisi pun datang bersama dengan rombongan keluarga. Setidaknya
lebih dari 50 orang hadir dalam pemakaman tersebut.
Setelah
jenazah Farhan Mujahid terelebih dahulu dimakamkan, baru kemudian
jenazah Muchsin Sanny Mujahid diusung ke luar dari mobil jenazah. Sanak
keluarga dan para pelayat lainnya bergantian membawa peti jenazah
Muchsin.
Saat
jenazah dikeluarkan dari peti, ayah Muchisin yang bernama Muslimin dan
beberapa orang turun ke lubang kubur menerima jenazah untuk diletakkan
di liang lahat. Seketika itu juga tali kafan dibuka, saat kafan yang
menutupi wajah Muchsin disingkap dan disaksikan untuk yang terakhir
kalinya, sontak ibu-ibu yang turut mengantar jenazah, menangis histeris
sambil menyebut-nyebut nama Muchsin.
Sebuah
tanda-tanda syahid (insya Allah) terlihat dari jenazah Muchsin. Hampir
semua yang hadir saat pemakaman menyaksikan darah segar masih terus
menetes dari bagian kepala Muchsin, hingga warna merah darah tersebut
membasahi kain kafan. Padahal, jenazah Muchsin sudah satu minggu sejak
wafatnya.
Tak lama, setelah dimasukkan ke liang lahat dengan menghadap kiblat, jenazah pun ditutup kayu lalu ditimbun tanah.
Setelah
usai, terlihat sang ayah, Muslimin memadatkan tanah seraya mengusap
pusara makam anaknya, Muchsin Sanni dengan wajah sedih. Dengan baju koko
putih yang kotor dengan tanah merah, Muslimin bergegas meninggalkan
makam.
Ketika
para wartawan mendekati untuk mewawancara, Muslimin hanya menjawab;
“saya sudah sampaikan tadi di rumah sakit,” tuturnya, dengan nafas
kelelahan dan kucuran keringat di wajah.
Para wartawan yang mengerumuni Muslimin pun tak menyerah, beberapa pertanyaan dilontarkan begitu saja; “apakah bapak ikhlas?”
Akhirnya,
Muslimin pun menjawab singkat; ”Iya, saya ikhlas. Semoga ke depannya
bisa lebih baik. Allahu Akbar!” tutur Muslimin dengan suara lirih.
Sekitar
pukul 15.00 WIB pemakaman pun usai, rombongan mobil dan motor dari pihak
keluarga maupun umat Islam yang bersimpati meninggalkan TPU Pondok
Ranggon. [Ahmed Widad]
Posting Komentar untuk "Isyarat Syahid Jenazah Muchsin, Darah Menetes Membasahi Kain Kafan"