Kasihan Sekali, Peralatan Perang TNI Banyak yang Berusia Tua

Palembang (SI ONLINE) - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, banyak peralatan perang sekarang ini sudah berusia tua, sehingga tidak efektif lagi digunakan. Bahkan ada tank yang umurnya lebih tua yakni pengadaan tahun 1954. Demikian kata KSAD saat ramah tamah dengan jajaran Pemerintah Provinsi Sumsel di Palembang, Senin malam (3/9/2012).
Lebih lanjut KSAD mengatakan, saat melaksanakan peninjauan latihan bersama di Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur lalu peralatan yang digunakan jauh tertinggal. Oleh karena itu pihaknya berupaya agar peralatan tersebut diganti yang terbaik. Seperti dirilis Antaranews, KSAD mengaku telah membeli peralatan dari luar negeri yang lebih canggih dan nantinya Kodam II/Sriwijaya juga akan mendapatkan.
Meski demikian putra mantan Panglima RPKAD (sekarang Koppasus, red) Jenderal Sarwo Edhie Wibowo itu mengatakan, anggaran latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat pada 2012 mengalami kenaikan 157 persen dibandingkan tahun 2011.
Pramono mengatakan pihaknya pada 5 Oktober mendatang akan menambah jumlah peralatan tempur berupa roket, meriam dan tank.
Dikemukakannya, dengan adanya penambahan peralatan itu, TNI AD mulai tahun ini akan menghidupkan kembali dua Bataliyon Tank, dua Bataliyon Roket dan dua Bataliyon Meriam di seluruh Artileri Medan (Armed).
Sementara, Komandan Brigif 92 Kostrad Letkol Inf Suparlan secara terpisah menjelaskan, latihan tempur tersebut perencanaannya sudah dilakukan sejak dua hari lalu untuk memaksimalkan seluruh persenjataan yang dimiliki TNI AD.
Mengenai senjata berat selama latihan tempur itu, Ia mengatakan bahwa telah meluncurkan 140 hingga 200 unit roket, 200 unit meriam, 16 unit tank scorpion, kendaraan tempur anoa dan 3.000 personil untuk memukul mundur musuh.
Skenario pelatihan sendiri, kata dia, dimulai dengan perjalanan seluruh Ancab TNI AD dari Jawa Timur yang melintasi laut dengan menggunakan fasilitas enam unit kapal perang.
Selanjutnya diutus tim penyusup di lokasi musuh dan akhirnya jumlah kekuatan pasukan tempur negara baru tersebut bisa diketahui, yakni hanya satu bataliyon.
"Setelah itu kita langsung melakukan penyerangan dengan kekuatan penuh, namun sebelumnya 1.500 warga sekitar kami ungsikan terlebih dahulu ke tempat aman," katanya.

Posting Komentar untuk "Kasihan Sekali, Peralatan Perang TNI Banyak yang Berusia Tua"