Pendidikan Agama Dan Komunikasi Orangtua Kunci Cegah Anak Terlibat Tawuran

Peran orangtua sangat dibutuhkan dalam menempa akidah dan akhlak anak untuk menjauhi kegiatan tidak bermanfaat seperti aksi tawuran. Pakar pendidikan, Erma Pawitasari menekankan bahwa pendidikan agama dan komunikasi orantua memegang peran kunci. Kandidat Doktor Pendidikan Islam itupun memberikan beberapa langkah praktis yang bisa ditempuh keluarga untuk mencegah aksi tawuran.

1. Membuka komunikasi aktif dengan anak.
2. Mengubah orientasi keluarga dari mencari dunia, menjadi keluarga yang agamis dan mencari keridloan Allah SWT.
3. Jangan membebani anak dengan target-target kesuksesan duniawi yang berlebihan. Utamakan kesuksesan akhirat.
4. Mendukung anak untuk aktif dalam kegiatan agama, sebagai pelampiasan energi remaja yang melimpah sekaligus untuk mengisi ruh mereka dengan tuntunan Islam.
5. Ajari anak untuk bekerja. Anak-anak usia SMA sesungguhnya sudah baligh, sehingga sudah terbebani kewajiban mencari nafkah.

Menurut Erma sudah saatnya orangtua mendidik anak untuk mandiri dan tidak melulu bergantung kepada orangtua. Selain untuk menunaikan kewajiban agama, pendekatan ini juga berfungsi untuk menyalurkan pikiran, tenaga dan waktu kepada kegiatan yang positif.

“Rasulullah SAW pun sudah mulai bekerja pada usia 8 tahun, yakni menjadi penggembala. Kemudian pada usia 12 tahun sudah ikut berdagang,” tutupnya. (Pizaro)/islampos.com

Posting Komentar untuk "Pendidikan Agama Dan Komunikasi Orangtua Kunci Cegah Anak Terlibat Tawuran"