Mata Uang Dinar Solusi Sistem Mata Uang Dunia
Sebanyak 157 mahasiswa, pelajar dan masyarakat Bogor hadir pada acara
yang dilaksanakan LDK El Rahma bersama BKLDK dan LTJ HTI DPD II Kota
Bogor, mengenai Cerdas Finansial Dengan Dinar, pada hari Minggu
(23/12/12) lalu.
Pada kesempatan ini, Ketua Panitia Abdul Ramli menyampaikan, bahwa
kegiatan training inspirasi wirausaha ini diadakan untuk membuka frame
yang ada di masyarakat khususnya mahasiswa, terkait dengan kesejahteraan
hidup atau kekayaan global dunia sebanyak 44% dikuasai oleh 1% populasi
dunia, sedangkan 56% lainnya diperebutkan oleh 99% populasi dunia.
“Hal ini diakibatkan dengan diterapkannya sistem ekonomi kapitalis,
sehingga terjadi ketimpangan yang sangat jauh antara si kaya dengan si
miskin,” jelas Ramli.
Sistem ekonomi kapitalis juga menjadikan hutang dan riba sebagai
suatu yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan masyarakat didunia,
terlebih pencetakan mata uang baru yang tidak dibackup oleh emas,
sehingga menyebabkan peredaran uang tidak terkontrol dan terjadilah
inflasi secara terus menerus.
Dalam training ini, Boni Shalahudin selaku trainer dan juga mentor di
komunitas TDA (Tangan Diatas) memaparkan, bahwa solusi fundamental
menyelesaikan masalah di atas adalah dengan menjadikan dinar sebagai
mata uang.
“Dinar merupakan mata uang yang zero inflation (inflasi NOL.red),
yang merupakan mata uang kaum muslimin yang akan menyelesaikan masalah
financial dunia,” jelas Boni.
Namun beliau juga memaparkan, bahwa dinar hanya bisa diterapkan jika
sistem Islamlah yang mengaturnya, bukan demokrasi kapitalis atau
sosialis. Disisi lain, penggunaan mata uang kertas adalah suatu hal yang
akan mecuri kekayaan kita.
“Kenapa demikian? Bila tahun 2012 terjadi inflasi lima persen, maka
value (nilai.red) dari uang yang kita punya akan menurun, namun bagi
para kaum kapitalis yang menanamkan deposito di bank bunga yang
didapatnyapun akan tetap bertambah, sesuai besaran inflasi yang terjadi.
Lalu kemanakah nilai uang kita sebanyak lima persen menghilang? Jelas
uang lima perseb kita yang menghilang valuenya, akibat inflasi akan
dimiliki mereka para kaum kapitalis, yaitu satu persen pupulasi penduduk
dunia,” terangnya lagi.
Suatu yang luar biasa dalam acara ini juga disampaikan, bahwa uang
kertas adalah uang palsu. Uang kertas yang ditimbun nilainya akan
berkurang setiap tahunnya, berbeda dengan emas (dinar) yang nilainya
selalu akan meningkat setiap tahunnya. Namun dalam sistem ekonomi Islam,
menimbun harta adalah sesuatu yang dilarang, karena agar harta yang
dimiliki bisa produktif dan bisa beredar dimasyarakat, sehingga kuatnya
sektor ekonomi riil, berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang lebih
cenderung memilih ekonomi pada sektor non riil.
Menurut Boni, selama ini kita telah dibodohi oleh kaum kapitalis,
yakni Amerika dan sekutunya, karena mereka memberikan kita pinjaman
dalam bentuk dolar (uang kertas) yang merupakan uang palsu yang
dilegalkan. Sedangkan Indonesia harus membayar dengan tambang-tambang
emas, minyak, batu bara dan sebagainya yang merupakan sektor yang sangat
riil dalam membangun ekonomi Indonesia.
“Inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia miskin, mereka bukan
orang-orangnya yang malas, namun kemiskinan di Indonesia adalah
kemiskinan yang sistemik, atau program ‘miskinisasi’ kaum kapitalis yang
serakah,” tegas Boni.
Dan program miskinisasi ini akan terus berlanjut, apabila sistem
Demokrasi Kapitalis masih diterapkan di Indonesia. Oleh karena itu,
solusi yang nyata adalah kembali kepada Islam Rahmatan Lil Alamin dan
mengkubur dalam-dalam sistem ekonomi kapitalisme.
Diakhir acara, Ketua BKLDK Sandi Nopiandi sekaligus moderator dalam
training tersebut juga menyampaikan, bahwa perubahan kearah Indonesia
yang lebih baik hanya bisa terjadi jika Islam lah yang menjadi sandaran
perjuangan, bukan ikatan lainnya seperti nasionalisme, sukuisme ataupun
maslahat.
Sudah tentu perjuangan itu berawal dari generasi muda, yaitu
mahasiswa dan kaum muslimin itu sendiri, sehingga beliau mengajak
peserta untuk bersama-sama memperjuangkan Islam sebagai aturan hidup
yang merupakan pilihan satu-satunya dalam menyelesaikan problematika
kehidupan.
“Saatnya mengembalikan kemakmuran ummat dengan dinar, dalam naungan
Daulah Khilafah Islamiyyah,” pungkasnya. (bogorplus.com, 25/12)
Posting Komentar untuk "Mata Uang Dinar Solusi Sistem Mata Uang Dunia"