2013: Khilafah Segera Tegak
Tidak hanya merumuskan penyebabnya,
Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani juga memberikan solusi dari semua persoalan
umat Islam sekarang ini dengan menerapkan syariah Islam secara total
melalui thariqah negara (Ad-Dawlah al-Khilafah). Sebab, hanya
dengan menegakkan Khilafahlah, dua musibah tersebut bisa dihilangkan.
Sistem Khilafah tentu akan memberangus seluruh sistem kufur yang ada
sekaligus akan melahirkan penguasa (Khalifah) yang hanya tunduk kepada
Allah SWT serta bekerja untuk kepentingan Islam dan umat Islam.
Alhamdulillah, kesadaran umat untuk
kembali pada Khilafah yang terus-menerus diserukan oleh Hizbut
Tahrir—partai ideologis yang didirikan oleh Syaikh Taqiyuddin
an-Nabhani—semakin meningkat dan meluas di seluruh dunia. Di Indonesia,
yang secara historis sebenarnya tidak asing dengan Khilafah, seruan
Khilafah semakin menggema.
Kesadaran umat ini tentu menjadi modal
yang utama dan sangat vital dalam proses perubahan. Kesadaran inilah
yang akan mendorong umat untuk melakukan mobilitas politik massif demi
menuntut sistem Khilafah. Kesadaran umat ini akan menjadi sempurna
ketika terdapat dukungan dari ahlul quwwah, pihak-pihak yang memiliki kekuatan nyata seperti militer. Dengan dukungan dari ahlul quwwah
yang diperkuat dengan kesadaran masyarakat, tegaknya Khilafah tidak
akan bisa dibendung lagi. Sebab, kesadaran umat dan dukungan ahlul quwwah menjadi kunci perubahan.
Kita tentu wajib optimis bahwa Khilafah akan kembali tegak di Dunia Islam, termasuk di Indonesia. Alasannya: Pertama,
perjuangan menegakkan Khilafah adalah perjuangan yang didasarkan pada
keimanan (akidah Islam) dan kewajiban menjalankan seluruh syariah Islam
untuk mengharapkan ridha Allah SWT. Inilah modal yang paling penting
dalam perjuangan ini. Dasar akidah dan syariah ini memberikan kekuatan
yang luar biasa dalam perjuangan, sekaligus membantah pandangan Khilafah
adalah utopis. Mustahil Allah SWT mewajibkan penegakan Khilafah Islam,
kalau kewajiban itu tidak mungkin dilaksanakan oleh kita.
Kedua, kita optimis bahwa
Khilafah akan tegak, umat Islam akan kembali menang, karena sudah
merupakan janji Allah SWT dan Rasul-Nya (Lihat: QS an-Nur [24] ayat 55.
Rasulullah saw. dalam banyak hadis juga
menjanjikan hal yang sama: kemenangan kepada umat Islam dan akan
kembalinya Khilafah Islam. Di antaranya hadis riwayat Imam Ahmad yang
menjelaskan fase perjalanan umat Islam mulai dari masa nubuwah, khilafah ‘ala minhaj an-Nubuwwah, mulkan ‘adhdhan, mulkan jabriyan, dan kemudian kembalinya masa Khilafah ‘ala minhaj an-Nubuwwah.
Semua ini tentu lebih dari cukup memberikan optimisme bagi kita dalam
perjuangan. Siapa yang meragukan janji Allah SWT dan Rasul-Nya?
Ketiga, kita optimis karena
adanya kelompok yang ikhlas berjuang karena Allah semata, yang beriman
pada janji Allah dan membenarkan berita gembira Rasulullah saw. serta
berjuang siang-malam tanpa gentar karena Allah terhadap celaan orang
yang suka mencela kebenaran. Dalam hal ini, Hizbut Tahrir merupakan
kelompok yang dengan serius dan bersungguh-sungguh memperjuangkan
kembalinya Khilafah Islam. Berbagai tantangan dan ancaman pun dihadapi
oleh Hizbut Tahrir sebagai kelompok ideologis; mulai dari celaan,
tuduhan, fitnah, boikot ekonomi, siksaan fisik di penjara-penjara
penguasa yang zalim sampai pembunuhan. Semua itu tidak membuat para
syabab Hizbut Tahrir gentar, takut, atau menghentikan perjuangannya.
Para penguasa zalim yang menjadi antek
penjajah dan menyiksa rakyatnya sendiri mengira dengan kekuasaannya
mereka bisa menghentikan Hizbut Tahrir. Atas kehendak Allah SWT, para
penguasa zalim yang menyiksa dan membunuh syabab Hizbut Tahrir
selama ini justru bertumbangan satu demi satu seperti Zainal Abidin bin
Ali (Tunisia), Khadafi (Libya), Husni Mubarak (Mesir). Menyusul
berikutnya adalah penjagal dari Uzbekistan Karimov, penguasa kejam rezim
Assad di Suriah, para penguasa Arab lainya hingga penguasa Pakistan
seperti Zardari dan Gillani yang menjadi boneka Amerika.
Keempat, optimisme ini juga
didukung dengan semakin menguatnya kesadaran umat untuk berjuang
bersama-sama menegakkan Khilafah. Semua ini merupakan hasil dari dakwah
yang tak kenal lelah, bukan hasil dari berdiam diri.
Apa yang terjadi di Suriah mencerminkan
kondisi ini. Para Mujahidin bergandengan tangan, bersatu membulatkan
tekad untuk menumbangkan rezim Bashar Assad dan mengembalikan Khilafah
Islamiyah di Suriah. Mereka juga bertekad menolak tawaran sistem
demokrasi dan campur tangan Amerika melalui koalisi oposisi Suriah yang
berada dalam kendali Amerika. Semua ini tidak bisa dilepaskan dari
peran syabab Hizbut Tahrir di sana, bersama kelompok umat Islam lainnya.
Kesadaran yang sama akan meluas di berbagai kawasan Timur Tengah. Upaya Amerika yang berupaya membajak pergolakan rakyat dalam Arab Spring
tidak berjalan mulus. Tawaran demokrasi yang berbalut Islam mengarah
pada kegagalan. Meskipun negara imperialis itu memanfaatkan agen-agen
Amerika yang menampakkan ‘topeng’ Islam dan memiliki latar belakang
gerakan Islam. Rakyat Tunisia dan Mesir, misalnya, mulai kehilangan
kesabaran. Pasca reformasi, kemiskinan dan pengangguran di tengah rakyat
masih tinggi.
Insya Allah, Dunia Islam akan segera memasuki era Khilafah ‘ala minhaj an-Nubuwwah
dalam waktu dekat ini. Umat pada saatnya akan dengan tegas menolak
demokrasi, pluralisme, liberalisme dan ide-ide sesat lainnya yang
merupakan ideologi penjajah, apapaun kemasannya.
Akan tiba saatnya umat tidak memiliki
pilihan lain saat itu kecuali mendukung tegaknya syariah dan Khilafah
dengan memberikan kepercayaan mereka sepenuhnya kepada kelompok dakwah
yang dengan serius selama ini memperjuangkannya. Saat itulah tegaknya
Khilafah sudah di depan mata. Lalu ‘istilam al-hukmi’ (transformasi kekuasaan) menuju Khilafah akan terjadi ketika ahlul quwwah memberikan dukungan penuh yang didasarkan pada keimanan. Insya Allah akan terjadi dalam waktu dekat ini.
Tentu, semua itu tidak terjadi dengan
sendirinya kalau tidak ada yang memperjuangkannya. Karena itu, tidak
boleh ada yang diam atau sekadar menjadi penonton. Yang diminta dari
kita adalah kesungguhan dalam perjuangan tanpa mengenal lelah yang
diperkuat oleh kesabaran dan keikhlasan. Kedekatan para pejuangan kepada
Allah SWT juga menjadi kunci pertolongan Allah SWT. [Farid Wadjdi]
Posting Komentar untuk "2013: Khilafah Segera Tegak"