Bahaya Tali Pusat yang Tidak Terawat (1)
Merawat bayi ternyata tak bisa dianggap sepele. Salah merawat, bisa-bisa tumbuh-kembang bayi jadi terhambat.
Secara umum, bayi yang baru lahir harus beradaptasi dengan lingkungan
barunya. Nah, orangtualah yang bertugas untuk menyediakan lingkungan
yang paling optimal bagi tumbuh kembang Si Kecil. “Dalam arti, bayi
tidak perlu repot beradaptasi,” kata dokter spesialis anak dari RS Royal Taruma
, Jakarta, Dr. Elizabeth Hutapea, Sp.A.
Bayi akan beradaptasi jika suhu di luar terlalu dingin atau terlalu
panas. Dan setiap kali dia beradaptasi (melakukan respons terhadap
lingkungan), ia akan mengeluarkan kalori, sehingga tumbuh kembangnya
menjadi agak berkurang. Karenanya lingkungan yang paling optimal perlu
disiapkan sehingga bayi tidak perlu berespons aneh-aneh. Misalnya, suhu
air untuk mandi yang sebaiknya mendekati suhu tubuh bayi. Air conditioner
(AC) juga cukup disetel yang menyerupai suhu tubuhnya dan tidak membuat bayi gerah.
Selain kenyamanan, kebutuhan lain adalah asih, asah, dan asuh, termasuk makanan (ASI) dan bonding
dengan orangtua. Apa lagi yang perlu diperhatikan oleh orangtua dalam
merawat bayi? Simak penjelasan lengkap dari Elizabeth berikut ini.
Memandikan Bayi
Bayi sebaiknya dimandikan 1-2 kali sehari. Waktunya disesuaikan
dengan kondisi bayi. Suhu air yang digunakan untuk mandi sebaiknya
hangat. Tujuannya supaya perbedaan suhu bayi dan suhu air tidak terlalu
jauh, bayi tidak menggigil sesudah mandi dan tidak demam kalau airnya
dingin.
Untuk mengukur suhu air yang pas, cukup samakan dengan suhu tangan
orang dewasa. Siapkan air, masukkan tangan ke baskom. Kalau suhunya sama
dengan tangan, berarti itulah suhu air yang sesuai untuk bayi. Ini akan
menjaga supaya respon bayi tetap minimal, tidak perlu terlalu
beradaptasi.
Sabun yang bagus digunakan adalah semua produk sabun bayi, entah
sabun batang maupun cair, karena pH-nya lebih sesuai dengan pH bayi
(antara 4,5-5) dan biasanya mengandung pelembab (moisturizer
). Hindari memakai sabun dewasa. Pada kasus-kasus di mana bayi
bermasalah dengan kulitnya, bisa menggunakan sabun yang mengandung
hipoalergenik. Sementara untuk sampo bayi, sebaiknya juga menggunakan
sampo khusus bayi yang biasanya disediakan satu paket beserta sabun
mandi bayi.
Merawat Tali Pusat
Orangtua sebaiknya tidak menganggap remeh perihal merawat tali pusat
bayi sebab erat kaitannya dengan infeksi. Tanda-tanda infeksi biasanya
tali pusat basah dan berbau, padahal seharusnya tidak berbau. Kalau ada
bau, sebaiknya segera kontrol ke dokter untuk memastikan apakah perlu
obat lain, seperti antibiotik. Pasalnya, infeksi pada tali pusat bisa
berakibat fatal, antara lain bisa menyebabkan infeksi darah maupun
infeksi otak.
Cara membersihkan tali pusat cukup dengan menggunakan alkohol 70
persen, 1-2 kali sesudah mandi. Sesudah dibersihkan, tidak perlu
dibungkus kasa atau kain. Biarkan terbuka supaya cepat kering. Yang
penting tidak terkena air kencing bayi karena itu sebaiknya pemakaian
popok jangan sampai menutupi tali pusat. Bersihkan tali pusat sampai
lepas. Kalau sudah lepas, dan kering dalam waktu 24 jam, tidak perlu
dibersihkan lagi. Jangan berikan ramuan-ramuan tradisional maupun bedak,
karena akan memperlambat tali pusat mengering.
Merawat Alat Kelamin Bayi
Pada bayi perempuan yang baru lahir kerap kali muncul lendir
keputihan di sekitar alat kelaminnya. Sebaiknya bersihkan dengan kapas
yang dibasahi air. Arahnya dari depan ke belakang, jangan dari belakang
ke depan. Bersihkan rutin pada saat mandi sampai lendir keputihan tadi
hilang. Produksi lendir keputihan ini sebetulnya normal pada bayi baru
lahir dan merupakan efek hormon dari Sang Ibu. Bahkan, kadang-kadang
sering keluar darah sedikit.
Untuk bayi laki-laki pun sama. Cara membersihkan alat kelamin bayi
laki-laki adalah dengan membersihkan kulup menggunakan kapas yang
dibasahi air hangat setiap mandi.
Jangan sekali-sekali memakai bedak setelah membersihakan alat kelamin
bayi, karena bisa menimbulkan infeksi dan iritasi. Juga tidak
disarankan menggunakan tisu basah untuk merawat alat kelamin sehar-hari,
karena bisa menyebabkan iritasi pada alat kelamin dan daerah
sekitarnya. Akibatnya, bayi bisa rewel, kesakitan, dan terjadi infeksi.
Tisu basah boleh digunakan hanya pada saat emergensi, misalnya saat
bepergian jauh. Iritasi juga bisa dihindari dengan segera mengganti
popok atau popok sekali pakai begitu anak buang air besar (BAB).
Waspadai Kolik Berlebihan
Seringkali, bayi menangis kesakitan tanpa sebab setiap menjelang
malam. Kondisi ini disebut kolik. Apa sebabnya? Sampai sekarang belum
diketahui secara pasti penyebab atau mekanisme kolik. Namun, kolik
biasanya dihubungkan dengan pengosongan lambung, juga kerap dihubungkan
dengan penyerapan susu. Rata-rata, bayi yang minum ASI eksklusif lebih
jarang kolik dibanding mereka yang yang minum susu formula.
Biasanya, kolik muncul setelah bayi berusia 3 minggu dan akan hilang
sendiri. Yang penting, saat menangani bayi yang kolik adalah sebisa
mungkin bayi dibuat nyaman sehingga tidak menangis hebat. Misalnya
dengan digendong atau ditimang-timang. Dan oleh karena mekanisme
pastinya sampai sekarang belum jelas, maka penanganannya pun hanya
dengan pemberian obat nyeri dan pemberian ASI eksklusif yang dianggap
lebih mudah dicerna.
Yang perlu diperhatikan adalah jika bayi kolik berlebihan.
Jangan-jangan yang terjadi bukan kolik, melainkan usus melilit atau usus
terjepit (invaginasi). Jika ini yang terjadi, Elizabeth menyarankan
agar bayi dibawa ke dokter untuk memastikan tidak ada usus yang melilit,
usus yang melintir, atau usus terjepit. Selain itu, pada kolik yang
normal, bayi tetap BAB seperti pola biasanya. Bayi juga baik-baik saja
pada siang hari dan minumnya juga bagus. Sementara pada kolik yang
diikuti terganggunya pola defekasi (buang air besar atau BAB), misalnya
bayi jadi jarang BAB, harus dipastikan apakah ada kemungkinan gangguan
pada usus tadi.
Yang sering jadi pertanyaan, kenapa kolik muncul menjelang petang?
Sampai sekarang belum diketahui secara persis penyebabnya. Namun, ini
biasanya dihubungkan dengan sistem neurohormonal bayi. Misalnya, apakah
hormon-hormon pencernaan pada bayi lebih rendah di malam hari.
Posting Komentar untuk "Bahaya Tali Pusat yang Tidak Terawat (1)"