Pemerintah AS Bangkrut, Terancam “Government Shutdown” 1 Oktober

AS Bangkrut Oktober www.bringislam.web.id
Pemerintah federal AS terancam harus menjalani prosedur “government shutdown” 1 Oktober ini akibat anggaran yang membengkak. Demikian laporan CNN (23/09).

Program asuransi kesehatan ObamaCare memakan anggaran yang terlampau besar dari semula hanya sebesar 850 juta dollar, membengkak menjadi 2 milyar dollar. Angka ini di luar kemampuan pemerintah AS.

Membengkaknya anggaran operasional pemerintah federal AS, memaksa Kongres harus menetapkan satu dari dua pilihan.

Pilihan pertama, mengeluarkan undang-undang baru yang memungkinkan pemerintah federal AS menambah hutang.

Pilihan kedua, menutup sebagian departemen-departemen pemerintah AS. Penutupan departemen ini disebut dalam perundang-undangan Amerika sebagai government shutdown.

Konsekuensi government shutdown adalah sebagian pegawai pemerintah AS, baik pegawai negeri, sipil maupun kepolisian tidak akan digaji hingga ada solusi anggaran. Pelayanan publik seperti imigrasi (pengurusan paspor), sanitasi (kebersihan kota) di Washington DC akan dihentikan, wisata publik (kebun binatang, taman nasional, dan sejenisnya) akan tutup, juga terhambatnya aplikasi jaminan sosial dan asuransi kesehatan Medicare. Namun demikian, layanan pos dan rumah sakit akan tetap berjalan.

Government shutdown pernah terjadi pada akhir tahun 1995 hingga awal 1996 pada masa Clinton. Jika Obama mengikuti prosedur yang pernah dilakukan maka, government shutdown akan memaksa sekitar 800,000 (delapan ratus ribu) pegawai pemerintah AS berhenti dari pekerjaannya.

Menurut Huffingtonpost (25/09), pada pertengahan Oktober 2013, pemerintah federal AS akan kehabisan uang tunai untuk membayar tagihan-tagihannya.

Jika Kongres tidak memberikan persetujuan penambahan hutang, maka pemerintah AS akan menjalani default, yaitu sebuah status bahwa pemerintah AS tak mampu lagi membiayai dirinya sendiri. Dan hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah AS.

Ironisnya prosedur government shutdown bukannya menghemat uang, tapi justru menghabiskan uang. Pada tahun 1996 lalu, persiapan government shutdown sendiri memakan biaya 1,4 milyar dollar.

Kekhawatiran bahwa pemerintah AS akan default (tak mampu biayai operasionalnya lagi), akan menghancurkan kepercayaan ekonomi kepada pemerintah. Hal ini pernah terjadi pada tahun 2011, dengan jatuhnya pasar saham, turunnya rating kredit pemerintah AS, keyakinan konsumen jatuh, dan perusahaan berhenti merekrut karyawan.

Jika default, maka Menteri Keuangan Jack Lew memperkirakan pemerintah akan gunakan semua hutangnya paling lambat 17 Oktober. Uang pemerintah ketika itu hanya tinggal 30 milyar dollar, dan tak lama kemudian pemerintah AS tak mampu lagi membayar tagihan-tagihan. Jaminan rakyat miskin AS (Social Security) juga akan mundur diberikan, dari 1 November menjadi 13 November.

Terancam bangkrutnya pemerintah AS ini hendaknya menjadi peringatan bagi muslimin akan sangat dekatnya hari kiamat. Hari di mana musuh-musuh Islam memperoleh kehinaan dan Islam memperoleh kemenangan.

Boleh jadi ini merupakan balasan ALLAH subhanahuwata’ala kepada pemerintah AS yang selama ini gemar berbuat zalim dengan memerangi dan membunuhi muslimin. Hingga kini drone-drone AS masih berterbangan mencari mangsa muslimin. Belum hilang pula dari ingatan ummat akan serangan AS kepada muslimin di Iraq beberapa tahun lalu. Obama juga terang-terangan membantu militer Yahudi di Palestina sebesar 3 milyar dollar pada 2012 lalu.

“Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang menegakkan agama Allah, orang-orang yang memusuhi mereka maupun tidak mau mendukung mereka sama sekali tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Allah.” (HR. Bukhari) [antiliberalnews/Nur/Siswanto/Mbudur Online/www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk " Pemerintah AS Bangkrut, Terancam “Government Shutdown” 1 Oktober "