HTI Kota Banjarbaru mengutuk serangan Zionis Yahudi Israel terhadap muslim Palestina.


DPD II Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Banjarbaru mengutuk serangan Zionis Yahudi Israel terhadap muslim Palestina. Mereka turun ke jalan, membentangkan poster mengutuk kebiadaban Israel di depan taman Air Mancur Idaman dan taman Van Der Pijl Kota Banjarbaru, Jumat (11/7/2014).

Selain membentangkan poster, masa ratusan massa Hizbut Tahrir juga membawa bendera al liwa dan ar roya, bendera yang pernah dipakai Nabi Muhammad saw saat memimpin ke khalifahan Islam.
Aksi digelar untuk mengingatkan kembali akan rasa sensitif kita atas penderitaan Kaum Muslimin di Gaza, Palestina. Mengingatkan kembali bahwa Umat Islam sesungguhnya bagaikan satu tubuh, apabila satu bagian tubuh merasa sakit maka seluruh tubuh akan merasakan sakit.
Orator aksi solidaritas Palestina dari Hizbut Tahrir Indonesia Kota Banjarbaru, Pujo Nugroho menyatakan zionis Israel hanya bisa dimusnahkan dengan Khilafah.

Menurutnya, selama Khilafah yang ditegakkan sesuai metode kenabian belum ditegakkan, Israel akan terus menyiksa kaum muslimin dan menumpahkan darah kaum muslimin bukan hanya di Palestina namun di seluruh dunia.
"Zionis Israel hanya akan bisa dimusnahkan dengan Khilafah. Karenanya wajib hukumnya Khilafah sesuai metode kenabian ditegakkan,".
Ketua DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Kota Banjarbaru, Ustaz Muhammad Natsir menyatakan, kebiadaban zionis Israel hanya bisa dihentikan dengan kekuatan
khilafah.

"Kami rindu Khilafah, karena hanya dengan Khilafah umat muslim akan mulia, umat Islam akan bersatu yang akan menghentikan segala kedzoliman terhadap kaum muslimin," ujarnya.
Sementara itu, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia dalam pernyataan sikapnya yang dibacakan ustaz Erwin Fauzana menyatakan Israel menyerang Jalur Gaza – Palestina lagi. Hingga Kamis 10 Juli 2014 telah lebih dari 90 kali negara zionis Israel itu dengan menggunakan pesawat tempur dan artileri menyerang Gaza. Korban terus berjatuhan. Lebih dari 90 warga sipil Palestina tewas dan lebih dari 600 yang terluka, diantara mereka adalah wanita dan anak-anak. Korban akan terus bertambah bila serangan Israel itu berlanjut.

Sejauh ini belum terlihat ada upaya nyata dari dunia Islam untuk menghentikan agresi itu. Yang dilakukan baru sebatas retorika kutukan atau persiapan untuk pengiriman bahan makanan, obat-obatan, peralatan dan tenaga medis. Itupun, seperti yang sudah-sudah, belum tentu bisa lancar masuk ke wilayah Gaza karena terhambat di perbatasan atau sengaja dihalang-halangi Israel. Akibatnya, korban lama tidak segera mendapat pertolongan, sementara korban baru terus berjatuhan.
Yang paling keterlaluan adalah Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas. Di tengah situasi seperti itu, alih-alih bersikap tegas, ia malah justru mengiba. Dalam konferensi perdamaian yang diselenggarakan di Tel Aviv pada 8 Juli lalu, ia mengatakan, “Dalam kapasitas saya sebagai presiden bangsa Palestina saya berkomitmen penuh kepada pandangan solusi dua negara, normalisasi hubungan dan perdamaian dengan tetangga kami Israel. Inilah sebab yang mendorong saya untuk menyambut seruan Paus Fransiscus berdampingan dengan presiden Perez untuk berdoa demi perdamaian. Bangsa saya menginginkan perdamaian. Dan kami tahu bahwa Anda semua – orang-orang Israel – juga menginginkan perdamaian seperti kami.” Sementara itu, rezim Mesir dan negara Arab lain tetap bungkam, tak berbuat apapun, seperti seolah di depan mereka tidak terjadi apa-apa.

Sangatlah nyata, zionis Israel terus menerus melakukan kejahatan terhadap penduduk Palestina. Tingkat kejahatannya itu makin meningkat dari waktu ke waktu. Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan kelemahan pemerintahan Otoritas Palestina dari rezim negara Arab lain yang justru membungkam bangsanya sendiri dan terus berusaha mengadakan normalisasi hubungan dengan pemerintah zionis Israel serta membantu AS dalam mengontrol kawasan.

Berkenaan dengan hal itu, Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan:

Mengutuk serangan Israel ke wilayah Jalur Gaza, dan mengutuk juga pemerintah AS dan negara Barat lain yang nyata-nyata mendukung serangan biadab itu.

Untuk hal itu, Hizbut Tahrir Indonesia melakukan Aksi yang diselenggarakan di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia serta menyerukan:

Kepada kepala negara dari negeri-negeri muslim untuk segera bertindak nyata menghentikan serangan itu. Cara paling efektif adalah mengirimkan tentara ke wilayah Gaza. Bila masing-masing negara mengirim sedikitnya 500 tentara saja, maka paling tidak bisa dihimpun 25 ribu tentara dari lebih 50 negeri muslim, termasuk dari Indonesia, yang tergabung dalam OKI (Organisasi Konferensi Islam). Hanya dengan cara ini sajalah rakyat di Jalur Gaza bisa dilindungi dan sekaligus serangan yang dilakukan oleh Israel bisa dihentikan.

Kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengambil prakarsa penting bagi segera terlaksananya pengiriman tentara dari negeri-negeri muslim itu segera.

Sebagai negeri muslim terbesar, langkah presiden SBY ini pasti akan sangat berpengaruh dalam menggerakkan negeri muslim lain guna mengambil langkah penting yang amat diperlukan untuk menyelamatkan rakyat di Jalur Gaza.

Sungguh, wilayah Palestina itu tidak akan bisa dibebaskan kecuali dengan memobilisasi tentara muslim ke sana dan mengusir Zionis Israel dari wilayah Palestina, membebaskan masjid al-Aqsha dan mengembalikan seluruh wilayah Palestina yang diberkati ini ke dalam pangkuan umat. Terus berdiam diri, tidak melakukan langkah apa pun dan hanya sebatas mengecam, tidak bisa diartikan lain kecuali bahwa para kepala negara dari negeri-negeri muslim itu telah secara langsung membiarkan terjadinya pembantaian di Jalur Gaza, dan secara tidak langsung telah mendukung Israel melakukan kebiadaban di wilayah Palestina itu. Ini adalah penghianatan keji terhadap umat Islam seluruh dunia, khususnya yang tinggal di wilayah Jalur Gaza.

Menyerukan kepada umat Islam bergerak bersama-sama melakukan aksi Solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza dalam segala bentuknya. Lebih jauh diserukan kepada umat untuk dengan sungguh-sungguh, saling bahu membahu, berjuang bersama-sama bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah. Hanya dalam naungan daulah Khilafah saja 1,6 miliar umat Islam bisa bersatu dan menjadi kuat, sehingga perlindungan terhadap harkat dan martabat umat Islam di berbagai wilayah, termasuk di wilayah Palestina, bisa dilakukan dengan nyata. Dan dengan cara itu kedzaliman zionis Israel tidak terus berulang kali terjadi seperti selama ini. Bahkan lebih jauh, tanah Palestina yang selama ini dijajah Israel bisa direbut kembali. Insya Allah.

“ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu.” (al-Anfal:24)
[www.bringislam.web.id]



Posting Komentar untuk "HTI Kota Banjarbaru mengutuk serangan Zionis Yahudi Israel terhadap muslim Palestina."