Amerika Memecah Belah Irak dan Kelompok-kelompok Kaum Kafir Imperialis Berjalan di Belakangnya

Amerika Memecah Belah Irak dan Kelompok-kelompok Kaum Kafir Imperialis
Berjalan di Belakangnya.

Mereka Melupakan Pertikaian antar Mereka

Selama Masalahnya adalah Pemecah-Belahan Negeri Kaum Muslimin

Kejadian-kejadian di Irak berjalan cepat dengan potret yang menonjol dan mencengangkan sejak 10/6/2014 ketika pemberontak memasuki Mosul hingga sekarang. Kekalahan militer Irak di Mosul dan Tikrit mirip kepasrahan dan penyerahan, bahkan dengan perintah komando tinggi di militer. Kemudian ada seruan al-Maliki untuk memobilisasi milisi ketimbang militer. Terjadi peperangan sporadis di Diyali bahkan di dekat Baghdad sampai Beiji, daerah kilang minyak terbesar yang terjebak dalam hujan mortir, artileri dan bom dari pesawat… kemudian jauh sampai Tal’afar. Begitulah. Semua itu terjadi pada waktu yang cepat seolah-olah telah disiapkan tanggal mainnya… Kejadian-kejadian ini diiringi dengan seruan-seruan sektarian dan bersifat aliran dari para pemimpin dan rujukan hingga fitnah mencapai puncaknya dan nongol dengan kepala dan wajahnya, menangis dan membuat menangis, di tanah Mesopotamia yang dahulu pernah menjadi ibu kota dunia yang khalifahnya menyeru bangsa-bangsa!

Amerika memecah belah Irak


Meskipun kejadian-kejadian ini gamblang sekali, namun reaksi internasional tidak setingkat dengan apa yang terjadi. Pernyataan-pernyataan para politisi hanya hitungan jari dan tidak sebanding dengan besarnya kejadian. Sebagian mereka menyalahkan krisis Suria. Dan sebagian yang lain menyalahkan pelarangan hak-hak kaum Sunni di Irak. Sementara yang lainnya lagi menimpakan kesalahan kepada diktator al-Maliki… Semuanya sudah berlalu dan tidak Anda temukan hari ini! Begitulah, kejadian-kejadian itu tidak menginspirasi internasional sesuai dengan besarnya kejadian, kecuali di situ ada koordinasi atau diketahui sebelumnya dari aktor-aktor berpengaruh di medan politik internasional. Yang paling menonjol adalah pernyataan Obama. Pada Jumat 13 Juni 2014, Obama menenangkan dunia atas jaminan pasokan minyak dengan mengkompensasinya dari cadangan negara-negara teluk jika pasokan dari Irak terancam bahaya. Hal itu menjelaskan bahwa pemerintah Amerika tidak terkejut dengan apa yang terjadi di lapangan. Bahkan pemerintah Amerika telah menyiapkan rencananya lebih dahulu untuk menghindari krisis minyak. Kemudian apa yang diserukan Obama pada 13 Juni 2014 bahwa Washington “Tidak akan ikut serta dalam aksi militer di tengah tidak adanya rencana politik yang diajukan oleh orang-orang Irak.” Padahal ada perjanjian keamanan antara Amerika dan Irak. Juga meskipun menteri luar negeri Irak, Zebari, mengatakan di Jeddah pada Rabu sore 18 Juni 2014 bahwa “Baghdad meminta Washington melancarkan serangan udara terhadap orang-orang bersenjata.” Hal itu dikuatkan oleh Kepala Staf militer Amerika jenderal Dempsey di sidang Kongress. Itu artinya bahwa Amerika tidak tergesa-gesa melakukan intervensi, akan tetapi justru menundanya untuk menyukseskan pengaturan yang lain. Sedangkan Inggris, meskipun kepentingan Inggris di Irak berbeda dari kepentingan Amerika, namun Inggris berjalan mengikuti jalan Amerika, sebab perkaranya berhubungan dengan pemecahan negeri kaum Muslimin. Menteri luar negeri Inggris William Hague pada 16 Juni 2014 menyatakan kepada radio BBC ketika ditanya tentang tidak adanya intervensi: “Amerika Serikat yang memiliki kemampuan dan logistik lebih banyak dari yang dimiliki Inggris berkaitan dengan kemungkinan intervensi di Irak.”

Sungguh, siapa saja yang mendalami kejadian-kejadian yang berlangsung, akan melihat bahwa itu merupakan satu episode dari rangkaian episode yang bukan hanya dimulai oleh Amerika pada saat menginvasi Irak saja, namun sebelum pendudukan yaitu sejak Amerika menjatuhkan sanksi zona larangan terbang di wilayah utara Irak tahun 1991, di mana wilayah Kurdistan menjadi mirip sebuah negara! Ketika Amerika menduduki Irak tahun 2003, Bremer penguasa Amerika untuk Irak, menetapkan konstitusi yang mengandung benih perpecahan Irak. Bremer membuat konstitusi Irak itu mengatakan kuota aliran dan sektarian. Benih terus tumbuh hingga pada bulan Desember 2011 Amerika keluar dengan penampakan militernya, sementara hakikinya secara keamanan dan politik masih menancap. Kemudian Amerika memupuknya dengan mendudukkan di atas kursi pemerintahan Irak seorang diktator sektarian tulen. Lalu al-Maliki sengaja menindas daerah-daerah utara dan barat Irak. Ia berlaku zalim dan menindas. Setiap kali benih itu meredup, maka dinyalakan lagi dengan aksi-aksi dan ucapan-ucapan provokatif untuk memicu daerah-daerah itu… Eskalasi sektarian terus meningkat sampai pada pembentukan milisi-miisi bersenjata Syiah dan sebaliknya negara memfokuskan pada tanzhim Daulah (ISIS) sebagai teroris sunni. Padahal organisasi-organisasi yang masuk ke Mosul, Tikrit dan lainnya terdiri dari banyak gerakan diantaranya tanzhim daulah (ISIS)… Masalahnya tidak berhenti pada batas itu, akan tetapi negara-negara sekitar Irak berlomba menonjolkan aspek sektarian… Semua itu sebagai implementasi atas politik Amerika. Inggris pun berjalan di belakang politik Amerika itu, kemudian antek-antek dan para pengikut yang tidak ingin Irak bersatu padu, akan tetapi justru ingin Irak terpecah-pecah saling bermusuhan dan bersaing, saling memerangi sebagian terhadap sebagian yang lain! Setiap pihak bersikukuh memiiki daerah kekuasaan dan akhirnya menyerukan secara terbuka kedaerahan dan pemisahan… Dan karena perkaranya berjalan tanpa tersembunyi, wilayah Kurdistan pun memahami realita kondisi tersebut. Karena itu, pada waktu para pemberontak menguasai Mosul, pasukan Bismarakah yang ada di wilayah Kurdistan pun menguasai penuh Kirkuk dan daerah-daerah sekitarnya. Reuters pada 15 Juni 2014 mengutip Fuad Husain, pemimpin Komite Barzani, mengatakan: “Irak masuk ke tahap baru yang sama sekali berbeda dari sebelum penguasaan atas Mosul, dan orang-orang Kurdi akan membahas tatacara berinteraksi dengan Irak baru itu.”

Wahai kaum Muslimin… Wahai Orang-orang Arab …. Wahai Orang-orang Kurdi…. Wahai Orang-orang Sunni… Wahai Orang-orang Syiah … Wahai Warga Irak

Darah Anda telah ditumpahkan. Kekayaan Anda telah dirampok. Rumah-rumah Anda bahkan masjid-masjid Anda telah dihancurkan. Dan Irak telah berubah menjadi negara yang goyah dan gagal tidak mampu menolak tangan siapapun yang menyentuh… Tidak adakah diantara Anda orang cerdas yang memahami apa yang terjadi? Tidakkah Anda melihat bahwa Amerika, sekutunya, antek-antek dan para pengikutnya … semuanya meniup fitnah, sehingga Anda saling bersaing kemudian dibuat tiga kelompok, tiga keratan dan tiga wilayah: Kurdi, Sunni, dan Syiah, yang tidak dihimpun dengan pengikat apapun kecuali seuntai rambut bahkan jauh lebih kecil lagi …! Bukankah masalahnya demikian? Tidakkah Anda bertanya bagaimana Amerika memanaskan wilayah Kurdistan? Bagaimana Bremer menyemai di dalam konstitusinya benih-benih sektarian dan aliran? Tidakkah Anda bertanya bagaimana Amerika menempatkan di pemerintahan sekarang ini seorang diktator yang terus meniup fitnah sektarian tanpa rasa malu sedikit pun? Tidakkah Anda bertanya bagaimana Amerika memonitor situasi dan memupuknya untuk menjauhkan suku Kurdi dari Arab dan menjauhkan kaum Sunni dari Syiah? Tidakkah Anda bertanya bagaimana Amerika bertemu dengan Inggris, antek-antek, para pengikut dan semua orang yang berjalan pada orientasinya. Mereka bersama-sama meniup fitnah itu, padahal perlu diketahui, kepentingan Amerika dan Inggris itu berbeda akan tetapi keduanya bersatu untuk memecah belah negeri kaum Muslimin?!

Islam telah menghimpun Anda berabad-abad lamanya. Panji Islam telah menaungi Anda dalam jangka waktu yang panjang. Anda dahulu kuat dan mulia. Anda berbagi kebaikan bersama-sama dan memerangi keburukan bersama-sama… Negeri Anda adalah negeri pahlawan, negeri al-Qadisiyah, negeri al-Buwaib Yarmuk Persia, negeri Harun ar-Rasyid dan al-Mu’tashim, negeri Shalahuddin, negeri para pembebas terdahulu dan yang belakangan, insya’a Allah. Sungguh Irak yang satu adalah kuat dengan warganya. Sementara Irak yang terpecah-pecah lemah dengan keterpecahannya… Jika orang-orang Kurdi beranggapan bahwa adanya wilayah Kurdistan atau negara Kurdistan akan mewujudkan kemuliaan, maka itu tidak akan lebih sebatas jangka pendek saja, akan tetapi beberapa waktu kemudian akan menjadi tempat kematian… Jika orang-orang Sunni beranggapan bahwa adanya wilayah untuk mereka sendiri di utara dan barat Irak akan mewujudkan kehidupan yang tenang, maka itu tidak lebih hanya sebentar dan tidak memiliki bobot, kemudian setelah itu akan menjadi kesengsaraan dan kesempitan… Jika orang-orang Syiah beranggapan bawa adanya wilayah untuk mereka di selatan Irak akan mewujudkan kekuatan di situ, maka itu tidak akan ada kecuali hanya sebentar saja kemudian perkaranya kembali menjadi lemah dan rendah.

Wahai kaum muslimin… wahai orang-orang arab… wahai orang-orang Kurdi… wahai orang-orang Sunni … wahai orang-orang Syiah… wahai warga Irak …
Sungguh pemimpin itu tidak akan membohongi warganya dan sungguh Hizbut Tahrir memberi nasehat kepada Anda. Maka jangan cenderung kepada Amerika dan Eropa. Mereka tidak akan memperhitungkan Anda. Mereka akan serius dalam menjerumuskan Anda dalam kematian… Mereka membuat tiga entitas di Irak yang diikat bersama dengan ikatan rapuh dalam satu negara yang hanya sebutan sebagai pendahuluan untuk memutus ikatan itu pada tahapan-tahapan berikutnya… Sungguh kita bisa menyadari Amerika dan Barat membidikkan anak panah beracun mereka ke arah kita… Adapun warga Irak menerima hal itu bahkan bersaing merealisasinya dan setiap dari mereka meminta bantuan Amerika dalam hal itu, maka itu sungguh merupakan keburukan yang ada di mana-mana.

﴿وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ﴾
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.” (TQS Hud [11]: 113)

Sesungguhnya Anda semua adalah umat yang satu maka haram Anda bercerai berai.
﴿وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا﴾
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (TQS Ali Imran [3]: 103)

Haram bagi Anda saling berselisih. Jika Anda berselisih maka kekuatan Anda akan hancur dan musuh Anda akan berambisi terhadap Anda.
﴿وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ﴾
“dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu.” (TQS al-Anfal [8]: 46)

Sungguh masalah ini wahai warga Irak, tidak akan baik kecuali dengan apa yang menjadikan baik generasi awalnya: yaitu memutuskan perkara dengan apa yang telah Allah turunkan dan jihad di jalan Allah… berpegang teguh kepada tali agama Allah dan memutus hubungan dengan musuh-musuh Allah… dan mencampakkan sektarianisme kesukuan.
«دَعُوهَا فَإِنَّهَا مُنْتِنَةٌ»
“Tinggalkan dia karena sesungguhnya itu menjijikkan.” (HR al-Bukhari dari Jabir)…

Tinggalkan sebutan-sebutan sektarian dan puritan. Berpeganglah kepada nama yang Allah sematkan kepada kita
﴿هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ﴾
“Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim.” (TQS al-Hajj [22]: 78)

Kembalilah kepada-Nya dan dirikanlah negara-Nya, al-Khilafah ar-Rasyidah. Dengannya Anda mulia dan dengannya Anda kembali menyeru bangsa-bangsa. Dan dengannya Anda kembali menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara…
﴿إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ﴾
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (TQS Qaf [50]: 37)

21 Sya’ban 1435 H
19 Juni 2014 M

Hizbut Tahrir
[www.bringislam.web.id]

Posting Komentar untuk "Amerika Memecah Belah Irak dan Kelompok-kelompok Kaum Kafir Imperialis Berjalan di Belakangnya"